Pemahaman Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB IV

20

4.2 Pemahaman

Auditor Internal Mengenai Good Governance Dapat diketahui bahwa, secara umum auditor internal dalam mencapai dan menciptakan good governance harus terlebih dahulu mengetahui dan memahami tentang good governance itu sendiri, maka auditor internal dapat menjalankan fungsi pemeriksaan. Dari hasil penelitian secara keseluruhan auditor internal telah memahami dengan baik konsep good governence , maka untuk mencapai good governance tersebut auditor harus memaksimalkan kinerja mereka terlampir pada hal 40. Hal ini diungkapkan oleh salah seorang auditor internal, “Pemerintah saat ini berupaya untuk menciptakan good governance, langkah awal yaitu pemerintah harus terlebih dahulu memahami dan mengerti dengan saksama good governance itu sendiri, sehingga dengan mudah pemerintah melaksanakannya dan dapat dirasakan oleh masyarakat”. Salah satu asas penyelenggaran pemerintahaan dalam rangka menciptakan good governance tertuang dalam UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN adalah asas keterbukaan. Keterbukaan dalam hal ini dimaknai sebagai wujud transparansi penyelenggaraan pemerintahan terhadap masyarakat, khususnya terkait dengan segala informasi berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Menunjukan bahwa, auditor internal telah melaksanakan salah satu konsep good governance dengan menyajikan segala informasi secara jelas, akurat, dan tepat waktu 21 bagi masyarakat dan pihak swasta terlampir pada hal 40. Saat ini transparansi merupakan kewajiban baik pemerintah maupun masyarakat dalam mencapai kesejahteraan. Hal ini sesuai yang ditutarakan oleh salah seorang auditor, “Transparansi saat ini sangat berguna untuk mengembalikan rasa percaya masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah harus melaporkan kepada masyarakat selaku pemegang kedaulatan tertinggi, seluruh dana yang dipergunakan, serta melakukan audit atas penggunaan dana yang bersumber dari APBDAPBN oleh inspektorat selaku auditor internal dan BPK selaku auditor eksternal”. Terjalin partisipasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat dalam optimalisasi pelayanan publik mendukung tercapainya tujuan besar yaitu good governance . Partisipasi masyarakat dalam proses penyelenggaraan pemerintahan merupakan perwujudan rill good governance . Masyarakat akan solit dan berpartisipasi aktif dalam menentukan berbagai kebijakan pemerintah serta menjalankan fungsi pengawasan yang efektif dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah terlampir pada hal 40. Hal ini diutarakn oleh salah seorang auditor internal, “Pemerintah dalam mengeluarkan aturan serta kebijakan yang berhubungan dengan pihak swasta, baiknya tidak menyulitkan mereka, dan pemerintah malakukan investasi yang mendukung dunia usaha pemerintah selaku regulator, operator, dan fasilitator. Selain itu masyarakat berperan aktif mengawasi jalannya pelaksanaan pemerintahan dan melakukan pengaduan jika terdapat kecurangan”. 22 Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban pelayanan pemerintah kepada masyarakat, dimulai dari individu dan unit kerja yang paling kecil, sampai dengan instansi atau lembaga puncak atas pelaksanaan kebijakan ekonomi, sosial, politik, dan keuangan. Dalam hubungannya dengan auditor internal, auditor harus bertanggungjawab penuh atas hasil pemeriksaan dimana mulai dari awal proses pemeriksaan sampai pelaporan hasil pemeriksaan dengan ditunjang tingkat pengetahuan auditor yang memadai terlampir pada hal 40. Hal ini disampaikan oleh salah seorang auditor, “Dalam melaksanakan pemeriksaan, kami auditor internal melakukannya secara maksimal, karena marupakan bentuk pelayanan kami kepada masyarakat dengan menelusuri semua data-data yang dibutuhkan, sebab ini merupakan kewajiban kami yang harus dipertanggungjawabkan dan menjadi bahan evaluasi kami kedepannya”. Penerapan good governance di era reformasi yaitu untuk menjamin terciptanya pemerintahan yang jujur, bersih, dan transparan. Penerapan good governance , pemerintah dihadapkan dengan kendala-kendala baik dari dalam maupun dari luar. Maka dari itu dibutuhkannya semua pihak untuk bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan good governance terlampir pada hal 40 . Hal ini disampaikan oleh seorang auditor internal, “Pada dasarnya pemerintah telah berusaha untuk menerapkan good governance secara makasimal, memberikan pelayanan yang dibutukan oleh masyarakat, serta berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tetapi ada saja kendala yang 23 dihadapi pemerintah dan menghambat proses good governance ini, baik dari dalam maupun dari luar oleh pemerintah”. Sikap dan karakter personal auditor internal dalam melakukan pemeriksaan yang tujuan akhirnya menciptakan good governance dapat dikatakan bahwa pemahaman auditor internal berhubungan langsung dengan tindakan atau ide yang dilakukan, dipengaruhi oleh faktor internal auditor yaitu bersumber dari dalam diri auditor berupa persepsi diri dan motivasi. Terlihat dari pelaksanaan transparansi dalam pengelolaan keuangan oleh pemerintah, pelaksanaan akuntabilitas dimana pemerintah bertanggungjawab penuh terhadap seluruh kebijakan dan pertanggungjawaban keuangan, serta partisipasi pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat dalam pengambilan keputusan yang demokratis.

4.3 Pemahaman Auditor Internal Mengenai Independensi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Akselerasi: studi evaluasi di SMP Negeri 6 Ambon T2 942013137 BAB IV

0 1 120

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon) T2 932012006 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon)

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Independensi Auditor Internal di Lembaga Pemerintahan (Studi pada Kantor Inspektorat Pemerintah Kotamadya Ambon)

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konflik Ambon Dalam Perspektif Teori Identitas Sosial T2 752013009 BAB IV

0 1 9

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kebijakan Transmigrasi Lokal Pemerintah Provinsi Papua T2 BAB IV

0 1 4

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Manajemen Kurikulum Pendidikan Katekisasi (Studi di Gereja Protestan Maluku) T2 BAB IV

3 5 46

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Peran Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Guru SMP Negeri 9 Ambon T2 BAB IV

0 1 40