Macam-macam Pendekatan Konseling Kajian Pendekatan Konseling

28 pendekatan konseling biasanya dilatarbelakangi oleh paham filsafat tertentu yang mungkin saja tidak sesuai dengan paham filsafat di Indonesia. Disamping itu mungkin saja layanan konseling yang dilaksanakan berdasarkan aliran tertentu kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta kondisi sosial, budaya dan agama. Hal itu menyebabkan perlunya konselor tidak hanya memilih satu pendekatan saja untuk semua kasus, akan tetapi memilih bagian-bagian teori yang berbeda untuk dimanfaatkan pada kasus tertentu. Beberapa alasan dapat dipertimbangakn, diantaranya: a. Setiap teori mempunyai landasan filosofis tertentu yang mungkin bertolak belakang dengan paham filsafat pancasila. b. Kalau digunakan satu pendekatan saja untuk semua kasus, dikhawatirkan konselornya akan kaku dan pemecahan masalah belum tentu tuntas. c. Dengan pendekatan satu teori saja, kemungkinan konselor akan memaksakan diri dan mencocok-cocokkan teori tersebut terhadap kasus.

3. Macam-macam Pendekatan Konseling

Ada banyak teori konseling yang dapat digunakan oleh konselor. Ada sekitar 400 model konseling dan psikoterapi berdasarkan laporan Karasu tahun 1986. Banyaknya teori konseling tersebut merupakan pengembangan dari teori yang telah ada, kritik terhadap teori maupun pengembangan teori yang baru Gantina Komalasari, Wahyuni Karsih, 2011: 22. Menurut 29 Thompson, et.al dalam Gantina Komalasari, Wahyuni Karsih 2011: 24, teori konseling diklasifikasikan ke dalam tiga fokus yaitu fokus pada perasaan feeling , pemikiran thinking , dan tingkah laku behavior sedangkan W.S. Winkel Sri Hastuti 2010: 396 membedakan pendekatan konseling yang ada ke dalam beberapa kelompok, yaitu: a berubah dalam berperilaku dengan mengubah cara seseorang berperasaan tentang dirinya sendiri, seperti diusahakan dalam Client Centered Therapy dan Psikoanalisis. b berubah dalam berperasaan dan berperilaku pada dirinya sendiri dengan mengubah cara seseorang berpikir tentang dirinya sendiri, seperti diusahakan dalam Rational Emotive Therapy dan Analisis Transaksional. c berubah dalam berperasaan dan berpikir tentang dirinya sendiri dengan mengubah perilaku nyata terlebih dahulu seperti diusahakan dalam Konseling Behavioristik dan Reality Therapy. Perbedaan pendekatan yang ada menurut Yusuf Gunawan 2001: 118 diakibatkan oleh perbedaan latar belakang konselor dan perbedaan tanggung jawab konselor yang diberikan oleh konseli kepada konselor. Setiap cara pendekatan mempunyai sifat hubungan yang berarti dan setiap arti itu dengan sendirinya memberi batas yang nyata, sehingga dapat dengan jelas membedakan cara pendekatan yang satu dengan yang lainnya. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pendekatan konseling yang diajarkan pada mata kuliah Teori dan Teknik Konseling BK FIP 30 UNY serta yang dipraktikumkan pada mata kuliah Praktikum Konseling Individu. Hal itu dimaksudkan agar pemahaman mahasiswa dapat fokus pada pendekatan yang telah diajarkan serta dipraktikumkan. Pendekatan yang diajakan pada mata kuliah Teori dan Teknik Konseling adalah: 1. Pendekatan Person Centered Therapy ; 2. Pendekatan Rational Emotive Behaviour ; 3. Pendekatan Analisis Transaksional; 4. Pendekatan Realita; 5. Pendekatan Behavior; 6. Pendekatan Psikoanalisis; 7. Pendekatan Individual Psychology Adler, 8. Pendekatan Logo Therapy; 9. Pendekatan Family System Therapy dan 10. Pendekatan Postmodern. Dari beberapa pendekatan di atas, program studi Bimbingan dan Konseling FIP UNY memfokuskan beberapa pendekatan untuk dipraktikumkan oleh mahasiswa BK. Pendekatan tersebut dipraktikkan oleh mahasiswa dalam mata kuliah Praktikum Konseling Individu. Sesuai dengan pedoman Praktikum Konseling Individu pendekatan yang harus dikuasai oleh mahasiswa adalah Person Centered, Behavioristik, Rational Emotive Therapy, Analisis Transaksional, Reality Therapy dan Gestalt. Berdasarkan pendekatan yang diajarkan dalam mata kuliah Teori dan Teknik Konseling serta dipraktikumkan dalam Praktikum Konseling Individu maka pendekatan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu Person Centered, Behavioristik, Rational Emotive Therapy, Analisis Transaksional, Reality Therapy dan Gestalt. 31

1. Pendekatan