63 d.
Konselor harus dapat membaca dan menginterpretasi bentuk-bentuk bahasa yang dilontarkan konseli. Bahasa
yang harus diperhatikan adalah : 1. Bahasa depersonalisasi, yaitu mengucapkan “sesuatu”
dalam bentuk ini atau itu “it” daripada “saya” “I”. Contohnya: konseli mengucapkan “ini” sangar
menyedihkan dan bukan mengatakan “saya” sangat sedih.
2. Bahasa impersonal, yaitu mengatakan kamu daripada saya.
3. Menggunakan bahasa yang ambigu, yaitu …iya, tapi…. 4. Menggunakan metafora atau perumpamaan.
5. Menggunakan bahasa yang menutup-nutupi kenyataan
bahasa
elusive.
Berdasarkan penjelasan tentang pendekatan konseling di atas, maka penting bagi konselor untuk dapat memahami setiap pendekatan konseling
yang ada agar proses konseling dapat berjalan maksimal. Sebagai calon konselor, pemahaman mahasiswa BK FIP UNY mengenai pendekatan
konseling tentu sangat diperlukan terutama dalam pendekatan konseling yang dibutuhkan sesuai dengan kompetensi pedagogik dan professional.
C. Kajian Pemahaman
1. Pengertian Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia Depdiknas 2005: 811, paham memiliki arti: 1
pengertian, 2 pendapat: pikiran, 3 aliran, 4 mengerti benar akan; tahu benar akan, 5 pandai dan mengerti benar sedangkan kata
pemahaman berarti proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Menurut Sukiman 2012: 57 pemahaman adalah tingkat kemampuan
yang mengharapkan seseorang untuk mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Hal senada diungkapkan oleh Anas
64 Sudijono 2011: 50 bahwa pemahaman adalah kemampuan seseorang
untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Suharsimi Arikunto 2012: 131 pun memiliki definisi yang
senada yaitu pemahaman adalah ketika seseorang memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep yang ada.
Pengertian yang berbeda disampaikan oleh W.S. Winkel 2007 dan Bloom, Hastings Madaus 1971. Menurut W.S. Winkel 2007: 274,
pemahaman yaitu kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari sedangkan menurut Bloom, Hastings Madaus
1971: 149 pemahaman secara operasional didefinisikan sebagai tingkah laku yang menyatakan sesuatu dalam kata yang berbeda dari pernyataan
yang semula sampai dapat memberikan contoh. Dari beberapa penjelasan diatas peneliti lebih cenderung pada
pengertian yang diungkapkan oleh W.S. Winkel dan Bloom karena lebih operasional. Sehingga pengertian pemahaman adalah kemampuan
seseorang untuk menangkap konsep atau makna sampai mengerti dan tahu dengan benar sesuatu yang diketahuinya dari bahan yang diketahui atau
dipelajari yang dapat dilihat dari tingkah laku atau respon yang digambarkan.
2. Kategori Pemahaman
Menurut Bloom 1956: 89, tipe tingkah laku yang menunjukkan pemahaman dapat dibedakan kedalam tiga kategori yaitu
translation, interpretation
dan
extrapolation
65 a.
Menerjemahkan
translation
Menurut Bloom 1956: 89 pemahaman tingkat terendah adalah pemahaman terjemahan. Dalam pemahaman ini individu diminta untuk
menerjemahkan sesuatu dalam arti sebenarnya. Menerjemahkan disini bukan saja pengalihan arti dari bahasa yang satu ke dalam bahasa yang
lain namun dapat juga dari konsepsi abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk mempermudah orang mempelajarinya.
Kata kerja operasional yang dapat digunakan untuk mengukur penerjemahan ini adalah: menerjemahkan, mengubah, mengilustrasikan
dan sebagainya Daryanto, 2012:107 b.
Menginterpretasi
interpretation
Pemahaman tingkat kedua adalah
interpretation.
Bloom 1956: 93 mengungkapkan bahwa hal yang utama dalam
interpretation
adalah ketika diberikan sebuah informasi, siswa dapat mengidentifikasi dan
memahami yang termasuk ke dalam ide utama sebaik memahami hubungan diantaranya.
Ditegaskan oleh Nana Sudjana 2002: 24 pemahaman
interpretation
yaitu menghubungkan bagian-bagian terdahulu dengan yang diketahui berikutnya, atau menghubungkan beberapa bagian dari grafik dengan
kejadian, membedakan yang pokok dan yang bukan pokok. c.
Mengekstrapolasi
extrapolation
. Pemahaman tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi. Menurut
Bloom 1956: 95 pada pemahaman ini diharapkan mampu
66 menerjemahkan sebaik menginterpretasikan data dan sebagai tambahan
mampu menemukan implikasi, konsekuensi, serta akibat dari penjelasan semula.
Dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat
memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus, ataupun masalahnya Nana Sudjana, 2002: 24.
3. Perbedaan Pemahaman Individu