Sikap Konselor Kajian Konselor

18

3. Sikap Konselor

Konselor memiliki peran yang amat penting dalam menentukan keberhasilan konseling Latipun, 2001: 45. Untuk itu konselor perlu memiliki beberapa sikap untuk dapat menunjang dalam pelaksaan konseling. Menurut Andi Mappiare 2004: 98 sikap dasar konselor yang perlu dimiliki, yaitu: a. Penerimaan, yaitu menerima dengan utuh konseli yang dihadapi tanpa memandang sebelah mata. b. Pemahaman, yaitu menyelami tingkah laku, fikiran dan perasaan konseli sedalam mungkin yang dapat dicapai konselor. c. Kesejatian dan keterbukaan, yaitu menunjuk pada keselarasan yang mesti ada dalam pikiran dan perasaan konselor dengan apa yang terungkap melalui perbuatan ataupun ucapan verbalnya sedangkan keterbukaan adalah konselor dapat menyampaikan dengan terbuka tentang apa yang dirasakan serta difikirkannya kepada konseli dengan cara yang yang bijaksana. oleh konselor. Sikap yang ditunjukkan oleh seorang konselor memiliki hubungan dengan pribadi seorang konselor. Menurut Cavanagh dalam Syamsu Yusuf Juntika Nurihsan 2010: 37 kualitas pribadi konselor ditandai dengan beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Pemahaman diri, yaitu konselor memahami dirinya dengan baik, dia memahami secara pasti apa yang dia lakukan., mengapa dia melakukan hal itu, dan masalah apa yang harus dia selesaikan. 19 b. Kompeten, yaitu konselor memiliki kualitas fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral sebagai pribadi yang berguna. Tidak hanya itu, kompetensi yang perlu dimiliki konselor sebagai konselor yang efektif adalah yang memiliki a pengetahuan, b kualitas pribadi, dan c keterampilan konseling. c. Kesehatan psikologis, yaitu konselor menunjukkan kesehatannya secara psikologis tidak hanya secara fisik. Jika konselor kurang memiliki kesehatan psikologis, maka perannya sebagai model berperilaku bagi konseli menjadi tidak efektif, bahkan dapat menimbulkan kecemasan bagi konseli. d. Dapat dipercaya, yaitu konselor menunjukkan bahwa dirinya dapat dipercaya sehingga konseli berani untuk menceritakan masalah yang sedang dia hadapi. e. Jujur, yaitu konselor bersikap transparan terbuka, autentik dan asli genuine sehingga tidak ada yang disembunyikan dari konseli. f. Kekuatan, berarti konselor menunjukkan sikap yang dapat mendorong konseli untuk mengatasi masalahnya. g. Bersikap hangat, yaitu konselor bersikap ramah, penuh perhatian dan memberikan kasih sayang kepada konseli. h. Active responsiveness , yaitu konselor merespon secara aktif apa yang dikemukakan oleh konseli melalui pertanyaan, memberikan umpan balik, memberikan informasi, mengemukakan gagasan-gagasan baru dan berdiskusi sampai pada cara pengambilan keputusan yang tepat. 20 i. Sabar, merupakan sikap yang menunjukkan konselor lebih memperhatikan diri konseli daripada hasilnya sehingga proses yang dilakukan tidak berjalan tergesa-gesa. j. Kepekaan, yaitu konselor menunjukkan sikap sensitive terhadap gejala- gejala masalah yang dihadapi konseli sehingga konselor dapat menyadari masalah apa yang sebenarnya terjadi. k. Kesadaran holistik, yaitu konselor menampilkan karakteristik diantaranya menyadari secara akurat tentang dimensi-dimensi kepribadian yang kompleks serta akrab dan terbuka terhadap berbagai teori. Dari penjelasan beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap yang perlu dimiliki konselor adalah penerimaan, pemahaman, kesejatian dan keterbukaan sedangkan kualitas pribadi seorang konselor ditandai dengan penerimaan diri, kompeten, kesehatan psikologis, dapat dipercaya, jujur, kekuatan, bersikap hangat, active responsive , sabar, peka, kesadaran holistic.

4. Kompetensi Konselor