42
3. Hubungan Hukum Pasar Modal
Apabila diperhatikan ketentuan – ketentuan yang diatur dalam hukum pasar modal,
maka pengaturannya sangat
banyak mengenai
ketentuan kewajiban
keterbukaan bagi emiten atau perusahaan publik. Dalam pasal 1 angka 25 Undang- undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa. ”prinsip
keterbukaan adalah pedoman umum yang mensyaratkan emiten perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk pada undang-undang ini menginformasikan pada
masyarakat dalam waktu yang tepat seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemodal terhadap efek
dimaksud, dan atau harga dan efek tersebut.” Pengertian informasi material yang disebutkan di atas diatur dalam pasal 1
angka 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal yang menyebutkan “Informasi atau Fakta Material adalah informasi atau fakta penting dan
relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga Efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain
yang berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut”. Fakta materil dapat berbentuk informasi atau data-data yang dapat
mempengaruhi aksi jual atau aksi beli dari para investor yang akhirnya juga mempengaruhi harga saham di pasar modal. Pelanggaran prinsip keterbukaan yaitu
pernyataan menyesatkan dalam bentuk misrepresentation, artinya pernyataan yang secara jelas tidak sesuai dengan fakta dan terdapat suatu gambaran yang salah atau
Universitas Sumatera Utara
43
gambaran yang diterima oleh investor tersebut menciptakan suatu kondisi yang berlainan dengan keadaan yang sebenarnya.
63
Oleh sebab
itu misrepresentation
adakalanya disebut
juga dengan
misstatement, yaitu suatu perbuatan yang membuat pernyataan yang salah, khususnya berkaitan dengan data internal yang daoat menyesatkan bagi investor. Selain
pernyataan yang menyesatkan juga dapat muncul karena adanya omission, yaitu perbuatan penghilangan informasi fakta materiel, baik dalam dokumen-dokumen
maupun dalam perdagangan saham.
64
Transparansi berlaku secara universal, dalam pasar modal international adalah merupakan suatu hal yang sangat mutlak untuk dilakukan oleh semua pihak. Berbeda
dengan sektor perbankan dimana prinsip kerahasiaan bank adalah hal yang mutlak untuk ditaati, sektor pasar modal menetapkan hal sebaliknya.
Emiten, perusahaan publik, atau pihak lain yang terkait wajib menyampaikan informasi penting yang berkaitan dengan tindakan atau efek perusahaan tersebut pada
waktu yang tepat kepada masyarakat. Emiten wajiib menyampaikan informasi secara lengkap dan akurat. Yakni paling lambat akhir hari kerja kedua setelah keputusan
atau terjadinya suatu peristiwa, informasi atau fakta materil yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek perusahaan atau keputusan investasi investor.
65
Dikatakan lengkap kalau informasi yang disampaikan itu utuh tidak ada yang tertinggal,
63
Bismar Nasution, Hukum Pasar Modal. fakultas hukum universitas sumatra utara : Medan, 2008 hal 11
64
Ibid hal 12
65
Ibid hal 17
Universitas Sumatera Utara
44
disembunyikan, disamarkan, atau tidak menyampaikan apa-apa atas fakta material. Informasi atau Fakta Materil adalah informasi atau fakta penting dan relevan
mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada bursa efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal atau pihak lain yang
berkepentingan atas informasi atau fakta tersebut.
66
Tujuan prinsip keterbukaan di pasar modal adalah untuk menciptakan mekanisme pasar yang efisien. Karena dengan diterapkannya kewajiban keterbukaan
dapat menghindarkan atau meminimal kejadian yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi investor publik. Sebab pelaksanaan atas kewajiban keterbukaan membuat
para investor dapat memperoleh akses informasi atau fakta material.
67
Prinsip keterbukaan menjadi sangat penting dalam margin trading dan short selling karena apabila investor yang memperoleh fasilitas tersebut mengetahui fakta-
fakta materil yang belum diketahui oleh publik, maka para pelaku margin trading dan short selling akan mengambil kesempatan tersebut untuk meraup keuntungan dan
transaksi tersebut akan berakibat fatal terhadap pasar modal karena pergerakan harga saham tidak dapat terkontrol oleh OJK.
68
Akibat prinsip keterbukaan tidak dijalankan maka akan beresiko terjadinya insider trading
69
yang telah terlebih dahulu mengetahui informasi materil.
66
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
67
Bismar Nasution,Keterbukaan dalam Pasar Modal. Jakarta : Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 2001 Hal 9.
68
Ibid, hal 10
69
Insider trading adalah perdagangan efek yang dilakukan oleh mereka yang tergolong “orang dalam” perusahaan
Universitas Sumatera Utara
45
Pembentukan OJK yang merupakan perubahan dari Bapepam-LK , salah satu fungsi OJK adalah perlindungan konsumen. Aktivitas dalam lembaga keuangan tentu
disadari memiliki risiko bagi masyarakat sebagai nasabah atau konsumen. Di
Indonesia, kehadiran OJK dianggap sebagai otoritas yang dapat menanggulangi kegelisahan masyarakat.
Belum lama
ini OJK
telah menerbitkan
Peraturan OJK
nomor 01POJK.072013 tentang Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan POJK
Nomor 12013. Pencapaian tujuan peraturan ini untuk melindungi kepentingan konsumen industri jasa keuangan setidak-tidaknya dapat tercapai 3 tiga aspek yakni:
a. Peningkatan transparansi berupa pengungkapan manfaat, risiko serta biaya atas produk danatau layanan pelaku usaha jasa keuangan PUJK
b. Melakukan penilaian kesesuaian produk danatau layanan dengan risiko yang dihadapi oleh konsumen keuangan
c. Penyediaan prosedur yang lebih sederhana, memudahkan konsumen untuk menyampaikan pengaduan dan penyelesaian sengketa atas produk danatau
layanan PUJK. Dalam peraturan
OJK Nomor
1POJK.072013 tentang Perlindungan
Konsumen Sektor Jasa Keuangan juga memegang teguh prinsip keterbukaan. Dalam peraturan tersebut perlindungan konsumen harus menerapkan prinsip:
70
1 Transaparansi 2 Perlakuan yang adil
70
Peraturan No. 01POJK.072013 pasal 2 yang dikeluarkan oleh OJK
Universitas Sumatera Utara
46
3 Keandalan 4 Kerahasiaan dan keamanan datainformasi konsumen dan
5 Penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau.
Pada peraturan OJK tersebut juga menekankan bahwa para pelaku usaha jasa keuangan wajib menyediakan danatau menyampaikan informasi mengenai produk
danatau layanan yang akurat, jujur, jelas dan tidak menyesatkan. Serta para pelaku usaha jasa keuangan wajib menyampaikan informasi yang terkini dan mudah diakses
kepada konsumen tentang produk danatau layanan. Seperti data keuangan perusahaan, laba rugi, pembagian deviden, pergantian kepemilikan perusahaan,
kegiatan perusahaan, dsb. Dan para broker wajib menjelaskan kepada investor mengenai informasi tersebut, sehingga para investor
yang menggunakan fasilitas margin trading dan short selling dapat memutuskan strategi investasinya dengan jelas
dan adil.
C. Pembukaan Rekening dan Perjanjian Penggunaan Fasilitas Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek.