25
BAB II PELAKSANAAN MARGIN TRADING DAN SHORT SELLING
DI PASAR MODAL A. Pengertian dan Dasar Hukum Margin Trading dan Short Selling.
1. Pengertian
Seiring dengan berkembangnya globalisasi dunia pasar modal yang diikuti dengan makin bertambahnya produk-produk baru yang ditawarkan oleh lembaga
perbankan dan keuangan lainnya muncul bisnis baru yang disebut margin trading dan short selling. Bisnis ini kemudian menjadi salah satu lahan usaha bank – bank
investasi dan lembaga keuangan lainnya yang mempunyai izin untuk itu. Bahkan belakangan menjadi pilihan investasi yang menguntungkan oleh kalangan pengusaha
khususnya yang menggeluti bidang keuangan. Margin trading merupakan suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan efek
kepada nasabahnya berupa fasilitas pinjaman dana, sehingga nasabah hanya perlu membayar sejumlah persentase tertentu dari harga efek yang dibeli. Nasabah
diwajibkan membayar bunga kepada perusahaan efek atas dana pinjaman tersebut.
37
Menurut Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-258BL2008, margin trading diartikan sebagai berikut :
38
1 transaksi pembelian efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh
perusahaan. Transaksi marjin merupakan fasilitas yang diberikan perusahaan efek kepada investor dengan memberikan pinjaman berupa uang. Namun,
37
Astrid Amalia,Penyalagunaan Short Selling dalam Transaksi Perdagangan Efek, Analisis Kasus: Paul Berliner dengan The Blackstone Group dan ADS Corp.Universitas Indonesia : Jakarta,
2009 Hal. 30
38
Sawidji Widoatmodjo.pasar modal indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009 hal 196.
25
Universitas Sumatera Utara
26
pinjaman uang ini tidak harus dikembalikan secara terjadwal, sebagaimana pinjaman dari bank.
2 Investor baru mengembalikan bila berhasil menjual saham yang dibelinya dengan
harga yang lebih tinggi dari harga beli sehingga investor memperoleh keuntungan dari selisih jual beli tersebut
3 Sebagai imbalan fasilitas yang disediakan perusahaan efek, investor harus
membayar bunga pinjaman dan fee. Bunga pinjaman dan fee tersebut telah disepakati oleh investor dan sekuritas melalui perjanjian pembiayaan dan
penyelesaian transaksi efek.
Dalam margin trading dikenal beberapa pihak yang dapat memberikan pinjaman atau jaminan atas transaksi yang dilakukan oleh investor:
1. Pinjaman yang dilakukan oleh pihak ketiga, dalam hal ini bank 2. Pinjaman yang diberikan oleh perusahaan efek atau perusahaan dimana
investor melakukan pinjaman saham Kedua nya tidak terdapat perbedaan mekanisme transaksi hanya jenis
pinjaman nya yang berbeda. Di beberapa pasar modal investor yang ingin membeli saham dapat meminjam dana dari perusahaan efek tempat dimana ia melakukan
pemesanan untuk membeli saham. Untuk maksud pembelian saham tersebut investor yang merupakan nasabah dari perusahaan tersebut wajib membayar uang muka dalam
jumlah yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Besarnya uang muka ini berbeda- beda di tiap bursa berkisar antara 40 - 80 empat puluh persen sampai dengan
delapan puluh persen.
39
Semakin longgarnya perusahaan efek dalam memberikan fasilitas margin trading kepada nasabah merupakan salah satu pemicu semakin bergairahnya transaksi
saham di bursa. Kinerja bursa semakin meningkat antara lain diukur dari semakin
39
Astrid Amalia Op.,Cit hal 32.
Universitas Sumatera Utara
27
meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan, semakin meningkatnya frekuensi, volume dan nilai transaksi harian akibat membaiknya likuiditas saham.
Risiko yang dapat ditimbulkan dari transaksi saham dengan fasilitas margin trading antara lain:
1. Bagi perusahaan efek a. Risiko kredit akibat nasabah tidak bisa mengembalikan uang pinjamannya.
b. Risiko akibat turunnya nilai saham dan nasabah tidak dapat menambah marginnya.
2. Bagi investor, risiko yang mungkin ditanggung adalah: Investor harus siap jika terjadi penurunan nilai saham, sehingga investor
harus menambah marginnya atau melikuidasi maupun menjual saham yang dikuasakannya kepada perusahaan efek. Dalam keadaan seluruh aktiva
keuangan maka kemungkinan kecil nilai margin yang akan kembali atau bahkan masih menyisakan kewajiban tambahan pada perusahaan efek.
Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di mana investor atau trader meminjam dana on margin untuk menjual saham
yang belum dimiliki dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham
turun. Salah satu karakteristik dari transaksi short sale adalah dengan menjual efek yang tidak dimiliki oleh si penjual. Namun si penjual tetap memiliki
kewajiban untuk melakukan penyerahan atas efek yang telah dijualnya pada
Universitas Sumatera Utara
28
waktu yang telah ditentukan. Guna memenuhi kewajiban tersebut, maka penyelesaiannya antara lain adalah dengan melakukan peminjaman efek.
40
Sedangkan menurut keputusan Bapepam-LK Kep-258BL2008 Short selling diartikan sebagai berikut
41
1 Transaksi penjualan efek dimana efek tersebut tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan.
2 Penjual “short” berutang kepada pialang, dimana pialang tersebut meminjam saham
dimaksud dari
investor lainnya yang memiliki saham yang
ditransaksikan secara long berinvestasi jangka lama. Apabila tidak ada maka pialang dapat meminjam saham tersebut melalui bank kustodian.
3 Investor yang telah mendapatkan pinjaman saham lalu menjual saham tersebut ke bursa dan wajib dikembalikan pada H + 4, apabila tidak maka investor
akan dikenai denda. Menurut Hendy M. Fakhruddin, short selling adalah “penjualan saham oleh
seseorang dimana penjual itu tidak memiliki sekuritas lain atau menjual sekuritas yang dipinjam dari pihak lain.”
42
Dari sisi strategis transaksi saham, short selling adalah salah satu teknik dalam jual beli saham dimana investor berupaya untuk
mendapatkan keuntungan atas penurunan harga suatu saham. Jadi investor berharap saham akan mengalami penurunan harga sehingga investor dapat membeli kembali
dan memperoleh keuntungan.
40
Ibid hal 5
41
Ibid Hal 5
42
Hendy M.Fakhruddin, Istilah Pasar Modal A-Z Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2008 hal 184
Universitas Sumatera Utara
29
Transaksi short selling ini berbeda dengan transaksi jual-beli biasa dalam empat hal.
1. Investor menjual dulu kemudian baru membeli. 2. Investor mendapat untung justru kalau harga turun.
3. Investor melepas sekuritas yang bukan miliknya.
43
4. Dibandingkan dengan transaksi biasa short selling sangat beresiko.
44
Perkiraan dari pelaku short selling, yang menginginkan terjadinya penurunan harga agar saat membeli kembali saham yang dipinjam pelaku short selling
memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan jual tersebut, investor biasanya menggunakan fasilitas ini pada saat keadaan pasar sedang mengalami penurunan
harga bearish. Bertentangan dengan pandangan emiten atau perusahaan publik, dimana emiten menginginkan harga sahamnya terus meningkat karena peningkatan
tersebut membuktikan bahwa kondisi fundamental emiten tetap baik.
45
Seseorang membeli efek di pasar modal berdasarkan pertimbangan – pertimbangan antara lain bahwa emiten memiliki prospek pertumbuhan yang bagus,
dibawah kontrol manajemen yang professional dan memiliki keunggulan – keunggulan terhadap kompetitor lainnya. Pada intinya tujuan investor margin sama
dengan tujuan transaksi biasa, yakni untuk memperoleh keuntungan. Yang menjadi perbedaan adalah investor margin menjual suatu efek pada tingkat harga dengan
43
Dalam perdagangan efek hal tersebut biasa terjadi
44
Verdij.Pangaribuan Op.,Cit hal 26
45
Owen A Lamont, Go Down Fighting: Short Sallers Vs Firms, Yale ICF Working Paper No. 04-2. Diakses dari www.ssm.com, diakses tanggal 16 Desember 2013, Hal 1.
Universitas Sumatera Utara
30
memperhitungkan bahwa harga efek tersebut akan naik cepat karena investor juga harus memperhitungkan beban bunga yang harus ditanggung.
2. Dasar Hukum