Kerangka Teori Perlindungan Hukum Dalam Transaksi Margin Trading Dan Short Sales Di Pasar Modal

9 Apabila dilihat pada permasalahan yang diteliti sebelumnya sebagaimana disebutkan di atas maka penelitian ni adalah berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan demikian penelitian ini adalah asli dan dapat dipertanggung jawabkan. Penulis bertanggung jawab sepenuhnya apabila ternyata dikemudian hari terbukti bahwa penelitian ini merupakan duplikasi atau plagiat dari penelitian yang telah ada sebelumnya.

F. Kerangka Teori dan Konsep

1. Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan kerangka pemikiran atau butir-butir pendapat, atau teori, thesis mengenai suatu kasus atau permasalahan problem yang menjadi bahan perbandingan, pegangan teoritis. Fungsi teori dalam suatu penelitian adalah untuk memberikan arahanpetunjuk dan meramalkan serta menjelaskan gejala yang diamati 9 . Karena penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, kerangka teori diarahkan secara khas ilmu hukum. Dalam penelitian ini teori digunakan untuk memecahkan masalah, adapun teori yang dipergunakan adalah teori hukum jaminan, teori hukum perjanjian dan teori perlindungan hukum yang berhubungan satu dengan yang lain. Baik margin trading maupun Short Selling adalah transaksi yang wajar di pasar saham tapi kadang investor melakukannya cukup nekat dengan mengambil risiko yang sangat besar. Akibat transaksi yang terbatas itu, Indeks Harga Saham 9 M.Solly Lubis, Filsafat dan Penelitian, Bandung : Mandar Maju, 1994, hal.80. Universitas Sumatera Utara 10 Gabungan IHSG pernah anjlok 7,7 dalam satu hari pada 22 Januari 2008. 10 Sehingga OJK melakukan penyempurnaan peraturan dalam rangka meningkatkn efisiensi dan efektivitas penerapan dan pengawasan margin trading dan short selling agar meningkatkan likuiditas transaksi efek dan kualitas pembiayaan penyelesaian transaksi efek oleh perusahaan efek bagi nasabah serta meningkatkan kepastian hukum atas transaksi efek. 11 Nilai jaminan pembiayaan yang wajib dipelihara oleh nasabah minimal 135 dari nilai pasar wajar efek yang ditransaksikan secara short selling posisi short. Jika nilai jaminan tersebut mengalami penurunan sehingga kurang dari 135, maka nasabah wajib menambah jaminan dalam waktu 3 hari bursa sehingga nilai jaminan minimal 135. Agunan atau jaminan merupakan suatu hal yang sangat erat hubungannya dengan Perusahaan Sekuritas, dalam pelaksanaan teknis transaksi margin trading dan short selling. Dana yang diberikan oleh perusahan sekuritas perlu diamankan. Tanpa adanya pengamanan, perusahaan sekuritas sulit menghindarkan risiko yang akan datang. Sebagai akibat tidak berprestasinya seorang investor. Untuk mendapatkan kepastian dan keamanan dari kreditnya, perusahaan sekuritas melakukan tindakan- tindakan pengamanan dan meminta kepada calon investor agar mengikatkan sesuatu barang tertentu sebagai jaminan di dalam pemberian kredit dan diatur dalam Pasal 1131 dan 1132 KUHPerdata. 12 10 www.bapeppam.go.id online internet 28 Januari 2013. 11 www.bapeppam.go.id online internet 28 januari 2013. 12 Endi Budiawan,Perlindungan Hukum Terhadap Perusahaan Securitas dalam Transaksi atas Fasilitas Margin Tranding, Semarang, Tesis Universitas Diponegoro, 2010, hal. 116. Universitas Sumatera Utara 11 Pada transaksi margin trading dan short selling jaminan yang diberikan oleh investor kepada sekuritas adalah saham. Proses nya adalah nasabah meminjam uang dari sekuritas, saham-saham yang terbeli melalui uang tersebut dijadikan jaminan kepada sekuritas. Oleh karena itu dapat dikatakan segala hak yang melekat dari pada saham-saham yang diperoleh dari transaksi yang mempergunakan fasilitas merupakan millik nasabah margin trading dan short selling namun dikendalikan oleh sekuritas. 13 Investor margin trading dan short selling dinyatakan wanprestasi jika tidak memenuhi, terlambat memenuhi atau memenuhi namun hanya sebagian, paling tidak melanggar salah satu dari syarat-syarat tersebut. Maka sekuritas berhak memaksa investor untuk menjual atau sekuritas berhak langsung menjual saham yang ada pada rekening efek marjin dan short selling investror jika tidak dipatuhi untuk melunasi kewajibannya 14 . Secara umum, kata jaminan dapat diartikan sebagai “penyerahan kekayaan atau pernyataan kesanggupan seseorang untuk menanggung kembali pembayaran suatu hutang. Dengan demikian, jaminan mengandung suatu kekayaan materiliil ataupun suatu pernyataan kesanggupan immateriil yang dapat dijadikan sebagai sumber pelunasan hutang. Berdasarkan kebendaannya, jaminan dikelompokkan menjadi: 1. Jaminan Perorangan persoonlijk Jaminan perorangan adalah orang ketiga borg yang akan menanggung pengembalian uang pinjaman, apabila pihak peminjam tidak sanggup mengembalikan pinjamannya tersebut. 13 Perjanjian fasilitas pembiayaan penyelesaian transaksi efek pasal 9 hal 6 14 Ibid pasal 14 hal 8 Universitas Sumatera Utara 12 2. Jaminan Kebendaan zakelijk Dalam hal ini berarti menyediakan bagian dari kekayaan seseorang guna memenuhi atau membayar kewajiban debitur. Fasilitas margin trading dan short selling sebenarnya tidak bedanya dengan pinjaman uang dari perbankan. Namun yang membedakan nya adalah pada fasilitas ini jaminan yang digunakan adalah saham yang hendak dibeli oleh para investor. Sehingga menurut penulis sangat penting dibahas teori hukum jaminan. Untuk dapat menggunakan fasilitas margin trading atau short selling maka para investor harus melakukan perikatan perjanjian terlebih dahulu dengan perusahaan sekuritas. Perjanjian ini sangat penting karena perjanjian dibuat secara tertulis akan memperoleh kekuatan hukum sehingga tujuan kepastian hukum dapat tercapai. Pengaturan mengenai transaksi Margin Trading dan Short selling masih menggunakan aturan dalam Buku III KUHPerdata khususnya pengaturan mengenai masalah perjanjian yang terjadi dalam transaksi Margin Trading dan Short Selling. Perjanjian dalam transaksi ini terjadi antara kedua belah pihak yang mana salah satu pihak berjanji kepada pihak lain untuk melakukan sesuatu. Hal ini sesuai dengan Pasal 1313 KUHPerdata, Menurut pasal ini “perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih” 15 . 15 Subekti. dan R.Tjitrosubidio. kitab undang-undang hukum perdata. PT.Pradnya Paramita: Jakarta, 1996. Hal 338. Universitas Sumatera Utara 13 Peristiwa ini menimbulkan suatu hubungan hukum antar dua orang tersebut dinamakan perikatan atau dengan kata lain perjanjian itu menimbulkan suatu perikatan antar dua orang yang membuatnya berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji atau kesanggupan atas apa yang diucapkan atau dituliskan oleh kedua belah pihak yaitu pihak yang berhak dan pihak yang berkewajiban. 16 Dalam pasar modal perjanjian hanya bersifat obligator artinya perjanjian jual beli baru meletakkan hak dan kewajiban yang timbul antara penjual dan pembeli, namun belum memindahkan hak milik. Hak milik baru terjadi setelah adanya penyerahan atau levering. Levering atau penyerahan adalah pemindahan hak milik atas suatu benda yang berasal dari seseorang yang berhak memindahkannya kepada orang lain, yang mengakibatkan orang lain menjadi pemilik benda tersebut. 17 Dalam pasar modal levering terjadi terdapat kesamaan, yakni levering pada pasar modal sederhananya efek berkurang dari rekening efek yang satu dan ditambahkan kepada rekening efek yang lain. Final dari levering itu sendiri adalah pada saat sudah masuknya efek ke rekening efek pembeli, sehingga pada saat itu secara yuridis hak atas kepemilikan saham telah beralih. 18 Teori perlindungan hukum mengandung teori yang berkaitan dengan perlindungan subjek hukum sebagai pendukung hak dan kewajiban dalam pemberian 16 Hj.Djanius Djamin, Hukum Perdata,Medan : Trikaya, 1994 hal. 163. 17 Ibid., hal. 180. 18 Megarita, Scriptless Trading dan Prinsip Keterbukaan Menciptakan Pasar yang Efisien dan Mengurangi Resiko Investasi. USU:Medan, 2005. Halm 25. Universitas Sumatera Utara 14 pinjaman. Menurut Van Kan “hukum adalah keseluruhan aturan hidup yang bersifat memaksa untuk melindungi kepentingan manusia di dalam masyarakat”. 19 Teori perlindungan hukum berhubungan dengan teori hak dan teori kewajiban. Menurut Satjipto Rahardjo. Hak adalah kekuasaaan yang diberikan oleh hukum kepada seseorang, dengan maksud untuk melindungi kepentingan seseorang tersebut. Hak tersebut merupakan pengalokasian kekuasaan tertentu kepada seseorang untuk bertindak dalam rangka kepentingan tersebut 20 . Van Apeldoorn menyatakan “bahwa tiap – tiap hubungan hukum mempunyai dua pihak, pada satu pihak ia merupakan hak dan pada pihak lain ia merupakan kewajiban”. 21 Apabila subjek hukum tidak melaksanakan kewajiban hukum, maka akibatnya adalah dapat dimintakan pertanggungjawaban secara yuridis. Menurut teori ada 3 tiga macam pertanggungjawaban, yaitu pertanggungjawaban berdasarkan kesalahan fault based liability yang merupakan pertanggungjawaban yang terkait dengan perilaku subjek. Tanggung jawab berdasarkan wanprestasi yaitu tanggung jawab berdasarkan kontrak contractual liability. Menurut teori ini apabila dalam sebuah kontrak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan maka yang pertama – tama yang harus dilihat adalah isi dari kontrak atau perjanjian atau jaminan yang merupakan bagian dari kontrak, baik tertulis maupun lisan. 22 Pertanggungjawaban mutlak adalah pertanggungjawaban yang berkaitan dengan perbuatan yang menurut pembuat 19 Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Jakarta : Toko Gunung Agung, Tbk, 2002 hal.30. 20 Ibid., hal,232. 21 Ibid, hal. 232 22 Inosentius Samsul,Perlindungan Konsumen, Jakarta : Universitas Indonesia, Fakultas Hukum Pascasarjana, 2004 hal.70-71. Universitas Sumatera Utara 15 undang – undang telah membawa efek yang merugikan, jadi adanya hubungan antara perbuatan dan akibat. Prinsip utama dari pertanggungjawaban mutlak ini adalah tidak perlu adanya syarat kelalaian tergugat dan tidak dapat dikaitkan pula dengan adanya wanprestasi. 23 Dari ketiga macam pertanggung jawaban ini yang paling relevan dengan margin trading dan short selling adalah pertanggung jawab berdasarkan wanprestasi yaitu pertanggung jawab berdasarkan kontrak. Karena untuk melakukan transaksi margin trading dan short selling kedua belah pihak akan diikat dengan kontrak terlebih dahulu. Jadi baik perusahaan efek maupun investor melakukan transaksi sesuai dengan apa yang telah disepakati dalam kontrak. Apabila terjadi kelalaian maka disebut wanprestasi dan salah satu pihak yang lalai akan bertanggung jawab berdasarkan kontrak. Dalam pasar modal sendiri terdapat dua perlindungan yakni perlindungan hukum preventif dan represif. Perlindungan hukum preventif adalah perlindungan umtuk mencengah ada nya sengketa antara pemegang saham minoritas dan mayoritas. Dalam hal ini penting nya badan-badan dalam Pasar Modal untuk menjaga kestabilan dan kepastian hukum baik oleh OJK, Bursa Efek, KSEI, KPEI dsb untuk menjaga keamanan dan kenyaman bagi para investor untuk melakukan transaksi di pasar modal. 24 23 Ibid. 109. 24 Repowijoyo, Pemegang Saham Minoritas di akses http:prasetya.ub.ac.idberitadisertasi- repowijoyo-pemegang-saham-minoritas-179-id.html diaskses pada tanggal 03012014 Universitas Sumatera Utara 16 Sedangkan perlindungan represif adalah perlindungan untuk menyelesaikan sengketa di masyarakat agar tercapai penyelesaian yang adil. Dalam hal ini peran perjanjian antar pihak sangat penting untuk dimengerti terlebih dahulu oleh para investor sebelum mengikatkan diri di dalam nya. Penting pula para investor belajar tentang seluk beluk pasar modal sebelum menanamkan modal nya. Sehingga dapat meminimalisir kemungkinan sengketa yang akan timbul. 25 Pasar modal sangatlah rentan dengan penipuan dan kejahatan sehingga sangat dibutuhkan suatu kepastian hukum yang melindungi para investor serta badan hukum sehingga dapat memberikan keamanan dan kenyamanan dalam menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal Indonesia.

2. Konsepsi