14
4. Tujuan Pendidikan Karkater
Pendidikan karakter sudah ada dalam sistem pendidikan di Indonesia, hanya saja belum begitu diperhatikan. Dalam UU RI Nomor 2 Tahun 1989 2003:
75 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan Pasal 4, disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Undang-undang ini kemudian diperbarui dan diberikan penekanan
terhadap pendidikan karakter. UU RI Nomor 20 tahun 2003 2003: 7 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II tentang Dasar, Fungsi, dan Tujuan Pasal 3,
menetapkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Ini berarti
tujuan pendidikan ini kerap dengan muatan karakter, karena merupakan perpaduan antara tampilan fisik dengan mental yang kelak akan dimiliki oleh
keluaran pendidikan.
15
Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009 telah mengidentifikasi 49 kualitas karakter yang dikembangkan dari Character First dan disepakati
sebagai karakter minimal yang dikembangkan dalam pembelajaran di Indonesia, yaitu Samani, 2012: 107: Alertness Kewaspadaan, Attentiveness Perhatian,
Availability Kesediaan, Benevolence Kebajikan, Boldness Keberanian, Cautiousness Kehati-hatian, Compassion Keharusan, rasa peduli yang tinggi,
Contentment Kesiapan hati, Creativity Kreativitas, Decisiveness Bersifat yakin,
Deference Rasa
hormat, Dependability
Dapat diandalkan,
Determination Berketetapan
hati, Diligence
Kerajinan, Discemment
Kecerdasan, Discretion Kebijaksanaan, Endurance Ketabahan, Enthusiasm Antusias, Faith Keyakinan, Flexibility Kelenturan, keluwesan, Forgiveness
Pemberi maaf, Generosity Dermawan, Gentleness Lemah lembut, Gratefulness Pandai berterima kasih, Honor Sifat menghormati orang lain,
Hospitality Keramah-tamahan, Humility Kerendahan hati, Initiavite Inisiatif, Joyfulness Keriangan, Justice Keadilan, Loyalty Kesetiaan, Meekness
Kelembutan hati, Obedience Kepatuhan, Orderliness Kerapian, Patience Kesabaran, Persuasiveness Kepercayaan, Punctuality Ketepatan waktu,
Resourcefulness Kecerdikan, Panjang akal, Responsibility Pertanggung jawaban, Security Pelindung, Self-control Kontrol diri, Sensitivity Kepekaan,
Sincerity Ketulusan hati, Thoroughness Ketelitian, Thrifitiness Sikap berhemat, Tolerance Toleran, Truthfulness Kejujuran, Virtue Sifat bajik,
Wisdom Kearifan, kebijakan.
16
Pusat Kurikulum Kementerian Pendidikan Nasional lalu menetapkan 18 karakter utama yang dimasukkan dalam Sistem Pendidikan Nasional Munif
Chatib, 2013b: 84-85, yaitu: a.
Religius, yaitu sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianut, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun
dengan pemeluk agama lain. b.
Jujur, yaitu perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
c. Toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. d.
Disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
e. Kerja Keras, yaitu perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif, yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. g.
Mandiri, yaitu sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
h. Demokratis, yaitu cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
persamaan derajat dihubungkan dengan hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
17
i. Rasa Ingin Tahu, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan luas sesuatu yang dipelajari, dilihat, didengar.
j. Semangat Kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air, yaitu cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.
l. Menghargai Prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong diri sendiri
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain.
m. BersahabatKomunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang
bicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. n.
Cinta Damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan oranglain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o. Gemar Membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. p.
Peduli Lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. q.
Peduli Sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan bantuan kepada orang lain dan masyarakat yangmembutuhkan.
18
r. Tanggung Jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajiban yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, budaya, negara, dan Tuhan Yang Maha
Esa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan
budi pekerti,
pendidikan moral,
pendidikan watak,
yang bertujuan
mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik- buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan
sehari-hari dengan sepenuh hati Muchlas Samani Hariyanto, 2012: 45-46. Kesimpulan yang dapat diambil adalah tujuan pendidikan karakter
merupakan perpaduan antara tampilan fisik dengan mental yang baik oleh keluaran pendidikan dalam perwujudan kehidupan sehari-hari yang dilakukan
dengan sepenuh hati. Ada 18 karakter utama yang dimasukkan dalam Sistem Pendidikan Nasional, yaitu: religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabatkomunikatif, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
5. Penerapan Pendidikan Karakter