38
2. Pedoman Wawancara
Peneliti menggunakan metode wawancara dalam pengumpulan datanya. Ada 2 jenis instumen yang dapat digunakan dalam penelitian dengan
menggunakan metode wawancara, yaitu lembar angket dan ceklis Suharsimi Arikunto, 2010: 204. Peneliti menggunakan instrumen pedoman wawancara.
Kisi-kisi khusus dalam pedoman wawancara yang digunakan peneliti, dijelaskan dalam bentuk tabel yang dituliskan dalam Tabel 4 sebagai berikut:
Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Variabel
Sub. Variabel
Indikator Butir-
butir No.
Nilai Pendidikan
Karakter Pemahama
n tentang 15 nilai
karakter -
Pemahaman guru tentang nilai Kecintaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Pemahaman guru tentang nilai Toleransi dan Cinta
Damai -
Pemahaman guru tentang nilai Disiplin -
Pemahaman guru tentang nilai Kejujuran -
Pemahaman guru tentang nilai Percaya Diri -
Pemahaman guru tentang nilai Mandiri -
Pemahaman guru tentang nilai Kreatif -
Pemahaman guru tentang nilai Kerja Keras -
Pemahaman guru tentang nilai Tanggung Jawab -
Pemahaman guru tentang nilai Rendah Hati -
Pemahaman guru tentang nilai Hormat dan Sopan Santun
- Pemahaman guru tentang nilai Tolong Menolong,
Kerjasama dan Gotong Royong -
Pemahaman guru tentang nilai Kepemimpinan dan Keadilan
- Pemahaman guru tentang nilai Peduli Lingkungan
- Pemahaman guru tentang nilai Cinta Bangsa dan
Tanah Air 1
1 1
1 1
1 1
1 1
1
1 1
1 1
1 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11
12 13
14 15
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga ditemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data Lexy J. Moleong, 2000: 103-212.
39
Hasil wawancara dianalisis menggunakan teori analisis data Huberman 1992: 15-21. Data yang telah dikumpulkan dalam angket dan wawancara
kemudian diproses melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih-tulis sebelum siap digunakan. Huberman menganggap bahwa analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi.
Gambar 3. Analisis Data Model Interaktif Huberman Sumber: Miles dan Huberman, 1992: 20
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini analisis data dimaksudkan untuk mengorganisasikan data yang terkumpul dari hasil wawancara. Proses analisis data dimulai dari
menelaah seluruh data yang terkumpul dari wawancara. 2.
Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus
selama proyek berlangsung. Setelah data itu dibaca, dipelajari, dan ditelaah, maka langkah selanjutnya adalah mereduksi data melalui abstraksi. Reduksi adalah cara
40
memformulasikan teori ke dalam seperangkat konsep yang tinggi tingkat abstraksinya atas dasar keragaman dari seperangkat kategori dan kawasannya.
Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang inti, proses, dan pernyataan-pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap berada di dalamnya.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mengadakan display data. Display data dimaksudkan agar dapat melihat seluruh bagian-bagian tertentu
dari data penelitian itu. Huberman membatasi penyajian sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan. 4.
Penarikan Kesimpulan Langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan. Sejak mulai peneliti
mencari makna dari data yang dikumpulkan, untuk itu peneliti mencari pola, tema, hubungan, dan sebagainya. Kesimpulan itu mula-mula masih sangant tentatif,
kabur, diragukan, akan tetapi dengan bertambahnya data maka kesimpulan itu lebih grounded. Jadi kesimpulan senantiasa harus diverifikasi selama berlangsung
penelitian.
41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian