Ikon l’icône

objek yang ditandakan berdasarkan kesepakatan, biasanya berupa gagasan umum, yang menentukan interpretasi melalui acuan objek tersebut. Selanjutnya, Peirce via Deledalle, 1978: 161 juga mengemukakan bahwa “Un symbole est un representamen don’t le caractère representatif consiste précisément en ce qu’il est une règle qui dé terminera son interprétant.” Yang artinya simbol adalah suatu tanda yang diwakili oleh sebuah karakter yang secara jelas terdiri dari aturan yang akan menentukan interpretannya makna dari tanda tersebut. Seperti yang telah dijelaskan di atas, Peirce via Deledalle 1978: 162 menjelaskan bahwa simbol bermakna sebagai sebuah hukum atau konvensi dari masyarakat. Kemudian sebuah elemen pembentuk simbol dapat berbentuk indeks dan ikon. Misalnya, seorang ayah yang mengajak jalan-jalan anaknya secara tiba- tiba melihat balon dan seorang ayah tersebut mengangkat tangannya untuk menunjukkan keberadaan balon tersebut. Tangan yang menunujuk balon tersebut itulah yang disebut indeks karena mengindikasikan sesuatu. Lalu sang anak bertanya apa itu balon, sang ayahpun menjelasakan definisi balon secara umum, peristiwa ini yang disebut ikon karena menggambarkan sesuatu. Jadi simbol ialah tanda yang menunjukkan arti tanda berdasarkan konvensi. Adanya konvensi atau kesepakatan masyarakat itu lahir seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa elemen pembentuk simbol dapat berupa indeks atau ikon. Dari penggambaran atau pengindikasian masyarakat terhadap sesuatu maka munculah sebuah nama atau istilah terhadap sesuatu tersebut. Seperti kasus di atas yaitu ketika seorang ayah melakukan penggambaran tentang apa balon itu. Diberi nama “balon” karena adanya konvensi masyarakat. Contoh lain menurut Pradopo 1995: 120 ialah “ibu” adalah simbol yang artinya ditentukan oleh konvensi masyarakat bahasa Indonesia sedangkan orang Prancis menyebutnya dengan “la mere”. Selanjutnya,Peirce juga membedakan simbol menjadi tiga jenis http:robert.marty.perso.neuf.frNouveau20siteDUREMANUELlesson16.ht m diakses pada tanggal 7 Desember 2014 pukul 09.24 WIB, yaitu sebagai berikut. a. Le symbole emblème Kata “emblème” tentunya merujuk pada arti lambang yang artinya simbol ini melambangkan sesuatu berdasarkan konvensional. Hal ini semakin diperjelas melalui kutipan berikut “le symbole emblème qui est un signe dans lequel un ensemble de qualité est conventionnellement lié à un autre ensemble de qualité que son objet.” Artinya bahwa le symbole emblème adalah sebuah tanda yang menunjukkan kemiripan kualitasnya secara konvensional yang dihubungkan dengan kualitas kemiripan lain yang dimiliki oleh objek tersebut. Sebagai contoh, warna hijau melambangkan alam atau ideologi secara konvensional, bendera merah simbol komunis, dan sebagainya. b. Le symbole allégorie Simbol ini merupakan simbol bersifat alegori yang artinya mengibaratkan maksud dari sesuatu dengan sesuatu yang lainnya secara lebih rinci. Seperti yang terurai dalam kutipan berikut “le symbole allégorie qui est un signe dans lequel une dyade de qualité est conventionnellement lié à un autre dyade de qualité que son objet.” Artinya bahwa le symbole allégorie adalah