Pengadaan Data Prosedur Analisis Konten

36

BAB IV WUJUD UNSUR-UNSUR INTRINSIK DAN SISTEM TANDA

ROMAN LE COMPLEXE DE DI KARYA DAI SIJIE A. Wujud Alur, Penokohan, Latar, dan Tema dalam Roman Le complexe de Di karya Dai Sijie Setelah dilakukan pembacaan secara berulang-ulang dan penerjemahan terhadap roman Le complexe de Di karya Dai Sijie ini, kemudian dilakukan pencatatan data berupa frasa atau kalimat yang sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Hasil penelitian dalam bab ini meliputi 1 analisis unsur-unsur intrinsik yang berupa alur, penokohan, latar, dan tema, 2 keterkaitan antarunsur instrinsik yang berupa alur, penokohan, latar, dan tema, serta 3 analisis semiotik mengenai wujud hubungan antara tanda dan acuannya yang berupa ikon, indeks, dan simbol dalam roman Le complexe de Di karya Dai Sijie. Wujud unsur-unsur intrinsik ini harus dikaji terlebih dahulu guna mengetahui keseluruhan isi roman yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan teori semiotiknya. Berikut merupakan hasil penelitian mengenai wujud unsur-unsur intrinsik dalam roman Le complexe de Di karya Dai Sijie. 1. Alur Untuk menentukan sebuah alur cerita dapat dilakukan dengan menyusun sekuen atau satuan cerita terlebih dahulu. Kemudian menentukan fungsi utamanya dari sekuen-sekuen yang memiliki keterkaitan hubungan sebab-akibat dan bersifat kronologis guna membentuk kerangka cerita. Roman Le complexe de Di karya Dai Sijie ini diklasifikasikan menjadi 95 sekuen terlampir dan 38 fungsi utama. Adapun fungsi utama roman Le complexe de Di karya Dai Sijie ialah sebagai berikut. 1 Pikiran Muo terhadap kekasihnya, Volcan de la Vieille Lune yang di penjara karena diduga telah menjual foto penyiksaan terhadap China. 2 Munculnya keinginan Muo membebaskan Volcan de la Vieille Lune dari penjara dengan cara memberi uang sogokan untuk Hakim Di. 3 Kedatangan Muo di kantor Hakim Di untuk mengutarakan keinginannya membebaskan Volcan de la Vieille Lune dengan memberi uang sogokan. 4 Perbincangan antara Muo dan Hakim Di tentang kasus Volcan de la Vieille Lune yang membuat Muo takut sehingga gagal mengutarakan keinginannya. 5 Permintaan Muo kepada menantu pria wali kota untuk membantunya berbicara kepada Hakim Di. 6 Permintaan Hakim Di kepada Muo untuk mencarikan gadis perawan sebagai jaminan pembebasan Volcan de la Vieille Lune. 7 Keputusan Muo mencari seorang gadis perawan dengan cara menjadi ahli psikoanalisis keliling di China. 8 Pencarian oleh Muo terhadap gadis perawan di pasar penyalur pembantu rumah tangga dengan menjadi ahli psikoanalisis yang berujung gagal. 9 Pencarian selanjutnya oleh Muo yang berhasil menemukan perawan yaitu Embaumeuse, seorang janda dari almarhum suaminya yang homo. 10 Pemberitahuan Embaumeuse kepada Muo melalui telepon tentang meninggalnya Hakim Di: saat Embaumeuse akan menemui Hakim Di sebagai gadis perawan yang diberikan Muo. 11 Ketakutan Muo akan tuduhan sebagai anggota pembunuhan berencana terhadap Hakim Di. 12 Permintaan Embaumeuse kepada Muo untuk menyusulnya ke ruang pembalsem mayat, tempat Hakim Di yang harus dibalsem olehnya. 13 Tibanya Muo di ruang pembalsem mayat yang kemudian membantu Embaumeuse untuk menyelesaikan pembalseman mayat Hakim Di. 14 Penglihatan oleh Muo dan Embaumeuse akan terbukanya mata Hakim Di secara tiba-tiba saat mereka sedang membalsemnya. 15 Ketidakmampuan Hakim Di menahan hawa nafsunya ketika melihat Embaumeuse sebagai gadis perawan yang diberikan Muo. 16 Usaha pengelakan Embaumeuse agar terlepas dari ciuman dan pelukan Hakim Di yang membuatnya takut. 17 Kemarahan Muo melihat perlakuan senonoh Hakim Di terhadap Embaumeuse.