7
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Belajar dan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan salah satu kegiatan di dalam pendidikan. Kata dasar pembelajaran adalah
belajar. Dalam kamus bahasa Inggris belajar adalah “learn”. Hilgard dalam Sanjaya 2010: 229 mengung-
kapkan, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam
laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah. Sanjaya 2010: 229 menyatakan bahwa belajar
adalah suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya sehingga mengha-
silkan perubahan tingkah laku yang bersifat positif, baik perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap
maupun psikomotor. Belajar adalah perubahan tingkah laku yang
relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman Timotius, 2001: 3. Belajar adalah suatu
proses perubahan tingkah laku karena interaksi indi- vidu dengan lingkungan dan pengalaman Zainal,
2011: 10. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa, belajar adalah suatu proses peru- bahan tingkah laku seseorang baik dari aspek kognitif,
8 afektif maupun psikomotor sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan, pengalaman dan antar individu. Dalam arti sempit pembelajaran dapat diartikan
sebagai suatu proses atau cara yang dilakukan agar seseorang dapat melakukan kegiatan belajar. Pembela-
jaran merupakan proses komunikasi dua arah, menga- jar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, se-
dangkan belajar dilakukan oleh peserta didik Syaiful, 2011: 61.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Istilah “pembelajaran” instruction berbeda dengan istilah “pengajaran” teaching. Kata “pengajaran” lebih
bersifat formal dan hanya ada di dalam konteks guru dengan peserta didik di kelassekolah, sedangkan kata
“pembelajaran” tidak hanya ada dalam konteks guru di dalam kelas secara formal, akan tetapi juga meliputi
kegiatan-kegiatan peserta didik di luar kelas yang bisa saja tanpa dihadiri oleh guru secara langsung Arifin,
2011:10. Dengan demikian kata pembelajaran cakup- annya lebih luas daripada pengajaran.
Arifin 2011:10 lebih lanjut menyatakan bahwa pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang
sistematis, dan sistemik, yang bersifat interaktif dan komunikatif antara pendidik dengan peserta didik,
serta sumber belajar dan lingkungan untuk mencipta-
9 kan suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya
tindakan belajar peserta didik, baik di kelas maupun di luar kelas, dihadiri guru secara fisik atau tidak,
untuk menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik
kesimpulan, bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis antara pendidik dan peserta didik,
serta sumber belajar dan lingkungan belajar untuk menguasai kemampuan tertentu.
Sistem merupakan satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berkaitan dan saling ber-
interaksi untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah dite-
tapkan. Tiga hal penting yang menjadi karakteristik suatu sistem Sanjaya, 2010:195 yaitu: tujuan, proses
dan komponen. Tujuan merupakan arah yang harus dicapai oleh suatu pergerakan sistem. Ciri utama
suatu sistem memiliki tujuan. Untuk mencapai tujuan perlu adanya proses atau serangkaian kegiatan. Sema-
kin kompleks tujuan, maka semakin rumit pula rang- kaian kegiatan yang dilakukan. Proses tersebut meli-
batkan dan memanfaatkan berbagai komponen atau unsur-unsur tertentu yang saling berkaitan satu sama
lain secara terencana.
2.2 Evaluasi Hasil Belajar