Ibn Abi Dhi’Ibn Al-Zuhri Abu Salmah Ibn Abd al-Rahman

Hadis Al-Fit{Rah Prosiding Halaqoh Nasional Seminar Internasional Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya 281 | Analisis Parsial Para Periwayat dalam Sanad Hadis: Periwayat yang terdapat dalam sanad hadis utama ada 5 lima periwayat, yaitu: a. Adam b. Ibn Abi Dhi’Ibn. c.al- Zuhri. d. Abu Salmah Ibn Abd al- Rahman. e. Abu Hurayrah. 1. Menguji Kethiqahan Para Periwayat : Langkah pertama melakukan pene – litian sanad adalah melakukan uji keadi – lan dan ked}abitan para periwayat kethi – qahan periwayat. Langkah ini dilakukan untuk memenuhi terwujud – tidaknya syarat adl dan d{abit{ pada periwayat. Un– tuk keperluan itu,diperlukan data-data tentang: al-jarh wa al- ta’dinya para peri– wayat dalam sanad hadis yang diteliti. Pada tataran empirisnya, uji kethiqa – han periwayat dilakukan dengan cara menelusuri biografi masing-masing peri – wayat yang ada dalam sanad ke dalam kitab-kitab biografi para periwayat, un – tuk mengetahui bagaimana komentar ulama al-jarh wa al- ta’dil tentang ke-’adil- an dan ke-dhabit{-an mereka. 17 Dalam kitab biografi periwayat, bia – sanya disebutkan nama periwayat itu secara lengkap, nama guru-gurunya, na – ma murid-muridnya dan pandangan ula – ma tentang kualitas periwayat serta ka – dangkala disebutkan tahun wafatnya. Penyajian data-data tentang al-jarh wa al- ta dil nya para periwayat dalam sanad hadis yang diteliti dan analisisnya dapat disebutkan sebagai berikut :

a. Adam

1 Dalam kitab: al-Kashif fi ma’rifati man lahu riwayatun fi al-kutub al- sittah, Juz 1 hal. 231 yang ditulis oleh: al-Dhahabi, Abu Khat{im 18 mengatakan: 17 Mahmud Tahhan, Us{ul al-Takhrij ........., 218 18 al-Dhahabi, al-Kashif fi ma’rifati man lahu riwayatun fi al- kutub al-sittah, Juz 1, .231. CD Shoftware Maktabah ها دابع رايخ نم دبعتم نومأم ةقث . 2 Dalam kitab: Taqrib al-tahdhib Juz 1 hal. 86 yang ditulis oleh: Ibn Hajar, 19 dikatakan : دباع ةقث. 3 Dalam kitab: Tahdhib al-kamal Juz 2 hal. 301 yang ditulis: al-Mizzi 20 , Abu Dawud mengatakan: ةقث, Yah– ya Ibn Ma’in mengatakan: ةقث, al- Nasa’I mengatakan: هب سأب ا, Abu Khat{im mengatakan: دبعتم نومأم ةقث. Dari paparan data diatas dapat di – simpulkan bahwa: Adam adalah periwa – yat yang thiqah.

b. Ibn Abi Dhi’Ibn

1 Dalam kitab : Taqrib al-Tahdhib, Juz 2 hal 105 yang ditulis oleh : Ibnu Hajar 21 , dikatakan: ةعباسلا نم لضاف هيقف ةق . 2 Dalam kitab: Tahdhib al-“sma’, Juz 1 hal. 107, yang ditulis oleh: al- Nawawi 22 , dikatakan: ًقودص ةقث. 3 Dalam kitab: Tahdhib al-Kamal, Juz 25 hal. 630, yang ditulis oleh: al- Mizzi 23 , ahmad mengatakan: س₱أ نب كلام نم لضفأ اقودص ةقث نا₫ . Dari paparan data di atas, dapat di – simpulkan bahwa Ibn Abi Dhi’Ibn adalah periwayat yang thiqah. Shamilah, Is}dar al-Thani. 19 Ibn Hajar, Taqrib al-tahdhib, Suriyah: Dar al-Rashid, 1986, Juz 1, 86. 20 al-Mizzi, Tahdhib al-kamal, Beirut: Muassasah al- Risalah,1980, Juz 2, 301.. 21 Ibn Hajar, Taqrib......., Juz 2, 105. 22 al-Nawawi, Tahdhib al-Asma’ wa al-Lughat, Juz 1, 107. CD Shoftware Maktabah Shamilah, Is}dar al-Thani. 23 al-Mizzi., Tahdhbib ............, Juz 25, 630, Damanhuri Prosiding Halaqoh Nasional Seminar Internasional Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya 282 |

c. Al-Zuhri

1 Dalam kitab: al-Ta’dil wa al-Tajrih, Juz 2 hal. 695, yang ditulis oleh: Sulayman Ibn Khalaf al-Baji 24 , Ay – yub mengatakan: dan{ D{akhr Ibn Juwayriyah me – ngatakan: يرهزلا نم ملعأ تيأر ام Sufyan mengatakan: Banyak yang mengatakan ه₱م ة₱سلاب ملعأ دحأ سا₱لا نم يقب ام . 2 Dalam kitab: al-Thiqat, Juz 5 hal 349, yang ditulis oleh: Ibn Hib – ban 25 , Beliau memasukkan al- Zuhri ke dalam periwayat yang thiqah. 3 Dalam kitab: Tabaqah al-Huffaz{, Juz 1 hal 6, yang ditulis oleh: al-Su – yut{i, 26 Ibn Manjuwayhi mengata – kan: ه₱امز لهأ ظفحأ نم نا₫ مه₱سحأو رابخأا نوتمل اقايس ًاضاف اهيقف Dari paparan data di atas, dapat di – simpulkan bahwa al-Zuhri adalah peri – wayat yang sangat thiqah.

d. Abu Salmah Ibn Abd al-Rahman

1 Dalam kitab Tadhkirah al-Huffaz{, Juz 1 hal 50, yang ditulis oleh: al- Dhahabi 27 , dikatakan: ريزغ نيعباتلا ةمئأ راب₫ نم نا₫ ملعلا املاع ةقث . 2 Dalam kitab: Tahdhib al-Asma’, Juz 1 hal 824, yang di tulis oleh: al- Nawawi 28 , Muhammad Ibn Sa’ad 24 Sulayman Ibn Khalaf al-Baji, al-Ta’dil wa al-Tajrih, Juz 2, 695. CD Shoftware Maktabah Shamilah, Is}dar al-Thani. 25 Jbn H{ibban, al-Thiqat, t.tp. :Dar al-Fikr,1975, Juz 5, 349. 26 ِal-Suyut{I, Tabaqah al-Huffaz{, Juz 1, 6. http:www.alwarraq.com 27 al-Dhahabi , Tadhkirah al-Huffaz{,Beirut : Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 1998, Juz 1, 50. 28 al-Nawawi, Tahdhib al-Asma’……., Juz 1, 824. mengatakan: ثيدحلا ريث₫ ،اًهيقف ،ةقث نا₫, dan “bu Zar’ah mengatakan: مامإ ةقث وه . 3 Dalam kitab: Tahdhib al-Kamal, Juz 33 hal 370, Sa’ad Ibn al- Musayyab 29 mengatakan: نب ةملس وبأو ريبزلا نب ةورع امه₱م اثيدح رث₫أ ملعا ا نمحرلا دبع Dari paparan data di atas, dapat di – simpulkan bahwa: Abu Salmah adalah periwayat yang sangat thiqah.

e. Abu Hurayrah