Kompetensi Wirausaha Pembahasan Hasil Penelitian

wirausahawan tinggi maka tingkat laba usaha sebagai salah satu ukuran keberhasilan usaha juga akan tinggi. Oleh karena itu untuk mengetahui secara rinci pembahasannya adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Wirausaha

Kompetensi wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang wirausaha untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda atau kemampuan kreatif dan inovatif, kemampuan dan kemauan untuk mengerjakan sesuatu yang baru, kemampuan dan kemauan untuk mencari peluang baru, kemampuan dan kemauan untuk menanggung resiko dan kemampuan untuk mengembangkan ide serta meramu sumber daya yang tentunya harus didukung oleh aspek pengetahuan, sikapmindset wirausaha, dan keterampilan berwirausaha. berdasarkan tabel 30 dapat diketahui bahwa kompetensi wirausaha pembudidaya ikan lele di Dusun Bedilan sebagian besar termasuk dalam kategori sangat tinggi dan tinggi masing-masing sebanyak 9 pembudidaya 47,37 dan 4 pembudidaya 21,05. Berdasarkan hasil penelitian kompetensi wirausaha pembudidaya ikan lele di Dusun Bedilan berdasarkan aspek secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 31. Kategori Aspek dalam Kompetensi Wirausaha KATEGORI 1 2 3 F Persentase F Persentase F Persentase Sangat Tinggi 14 73,68 8 42,11 5 26,32 Tinggi 0,00 3 15,79 3 15,79 Sedang 1 5,26 - - - - Rendah 3 21,05 5 26,32 8 42,11 Sangat Rendah 1 5,26 3 15,79 3 15,79 Sumber: Data P rimer Diolah Keterangan 1 : Aspek Pengetahuan Kewirausahaan 2 : Aspek SikapMindset Wirausaha 3 : Aspek Keterampilan Berwirausaha F : Frekuensi Berdasarkan tabel 31, terlihat bahwa kategori dari ketiga aspek terdapat perbedaan dimana pada aspek pengetahuan kewirausahaan dan sikapmindset berwirausaha cenderung sangat tinggi sedangkan pada aspek keterampilan berwirausaha masuk dalam kategori rendah. Hal ini sesuai dengan hasil observasi dan realita di lokasi penelitian dimana secara umum tingkat pendidikan, jumlah kolam dan kesibukan lain para pembudidaya berpengaruh terhadap aspek keterampilan berwirausaha. Mayoritas pendidikan pembudidaya yang berada pada tingkat pendidikan SMA berpengaruh pada keterampilan berwirausaha khususnya pada keterampilan konseptual mengatur strategi dan memperhitungkan resiko, selain itu pula, pembudidaya ikan lele di Dusun Bedilan juga secara garis besar hanya bergaul dengan sesama pembudidaya dari Dusun Bedilan sehingga konsep atau strategi yang mereka buat cenderung sama. Disisi lain, jika dilihat dari jumlah kolam dan kesibukan lain yang dimiliki pembudidaya, hal ini berpengaruh terhadap keterampilan berwirausaha khususnya pada aspek keterampilan teknis khususnya yang terkait administrasi dan keterampilan kreatif menciptakan nilai tambah. Pengelolaan kolam yang intensitasnya tinggi dan kesibukan lain membuat pembudidaya tidak mempunyai waktu yang cukup untuk menerapkan keterampilan yang dimiliki baik dari hasil pelatihan atau sharing bersama di paguyuban sehingga dapat memberikan nilai tambah, pengembangan jaringan pemasaran yang berbeda, lebih efektif dan baik serta administrasi yang teratur. Salah satu hal yang menarik dari tabel aspek dalam kompetensi wirausaha adalah persentase kategori pada tiap aspek dimana terdapat persentase dengan nilai yang tinggi dan rendah. Salah satu yang paling mecolok adalah pada aspek pengetahuan kewirausahaan dimana terdapat Gap yang cukup besar yaitu kategori sangat tinggi dengan 14 pembudidaya sebesar 73,68 dan kategori sangat rendah dengan 1 pembudidaya sebesar 5,26. Hasil penelitian ini berlawanan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Fernando Anggara 2013 dalam jurnal penelitian yang berjudul kompetensi kewirausahaan peternak kelinci di Kabupaten Banyumas, dimana tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kompetensi wirausaha pada aspek pengetahuan, sedangkan dalam penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan yang semakin tinggi berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang. Perbedaan ini terjadi karena subjek dalam penelitian Fernando Anggara tidak mempunyai keterikatan hubungan dalam usaha seperti paguyuban usaha sehingga tidak ada proses belajar lebih lanjut, sedangkan pembudidaya sebagai subjek dalam penelitian ini walaupun secara mayoritas hanya mempunyai tingkat pendidikan SMA namun pembudidaya secara aktif masih mau belajar dalam paguyuban budidaya ikan lele di Dusun Bedilan sehingga sangat dimungkinkan terjadi peningkatan pengetahuan terkait dengan aspek wirausaha dengan pembelajaran secara bersama-sama.

2. Kompetensi Budidaya