II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Gambaran Umum Komoditi Kakao
Tanaman kakao Theobroa cacao L termasuk family Sterculiaceae. Tanaman ini berasal dari hutan-hutan di Amerika Selatan, yang kemudian
penanamannya diusahakan oleh orang-orang Indian Aztec. Ada tiga jenis tanaman kakao yang dapat dikembangkan, yaitu :
1. Jenis Criollo, terdiri dari Criollo Amerika Tengah dan Criollo Amerika Selatan.
Buahnya berwarna merah atau hijau, berbentuk lonjong. Kulit buahnya tipis berbintil-bintil kasar dan lunak. Biji buahnya berbentuk bulat telur dan
berukuran besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. Jenis ini menghasilkan bii kakao yang mutunya sangat baik dan dikenal sebagai : kakao
mulia, fine flavor cocoa, edel cocoa, choiced cocoa. 2. Jenis Forastero, berasal dari Bahai Brazil, Amelonado Afrika Barat dan
Ecuador. Buahnya berwarna hijau, berbentuk agak bulat dan halus serta berkulit tebal. Biji buahnya tipis atau gepeng dan koledon berwarna ungu
pada waktu basah. Jenis ini banyak diusahakan diberbagai Negara produsen kakao dan menghasilkan biji kakao yang mutunya sedang atau bulk cocoa atau
dikenal juga sebagai ordinary cocoa. 3.
Jenis Trinitario, merupakan campuran atau hybrid dari jenis Criollo dengan jenis Forastero secara alami, sehingga kakao jenis ini sangat heterogen.
Buahnya berwarna hijau atau merah, bentuk dan biji buah bermacam-macam.
Jenis ini menghasilkan biji yang termasuk fine flavor cocoa dan ada yang termasuk bulk cocoa.
Tanaman kakao dapat tumbuh subur dan berbuah banyak di daerah yang mempunyai ketinggian 500 – 800 meter di atas permukaan laut. Tanah untuk
kakao harus gembur, kadar hara tinggi, berdrainase baik, pH 5 – 7 dan dengan kedalaman air 3 meter.
Tanaman kakao juga dapat tumbuh baik di daerah-daerah yang memiliki curah hujan 1600-3000 mmtahun, suhu sekitar 24-28 °C dan kelembaban udaranya
konstan dan relative tinggi yakni 80 persen. Secara umum budidaya kakao terdiri atas: 1 pembibitan, 2 penanaman, 3 pemeliharaan, 4 panen dan 5 pasca
panen. Sebelum penanaman pohon kakao, erlebih dahulu lahan ditanami pohon pelindung.
2.2. Hasil Penelitian Kakao Terdahulu