Metode Penelitian. Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis semiotik Pierce, untuk menginterprestasikan representasi karikatur pada media cetak yaitu pada Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009, yang akan dijadikan sebagai objek penelitian ini adalah Ancang-Ancang Cicak vs Buaya yang terdapat pada Majalah Tempo edisi 3- 9 Agustus 2009. Oleh karena itu peneliti yang melakukan studi analisis isi kualitatif harus memperhatikan beberapa hal: pertama adalah konteks atau situasi social diseputar dokumen atau teks yang diteliti. Disini, peneliti diharapkan dapat memahami the nature atau kealamiahan dan culture meaning atau makna cultural dari artifact atau teks yang diteliti. Kedua adalah proses atau bagaimana suatu produksi media atau isi pesannya dikreasi secara actual dan diorganisasikan secara bersama. Ketiga adalah emergence, yakni pembentukan secara gradualbertahap dari makna sebuah pesan melalui pemahaman dan interpretasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode semiotik. Dengan menggunakan metode semiotic, peneliti berusaha menggali realitas real yang didapatkan melalui interpretasi simbol- simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan di dalam majalah. Analisis semiotik termasuk dalam 28 29 metode kualititaf. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui pemaknaan karikatur di Majalah Tempo edisi 3- 9 Agustus 2009. Dalam penelitian ini menggunakan metode semiotik. Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda Sobur, 2004 : 15. Dengan menggunakan metode semiotik, peneliti berusaha menggali realitas yang didapatkan melalui interpretasi simbol-simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan sepanjang gambar dalam karikatur. Pendekatan semiotik termasuk dalam metode kualitatif. Tipe penelitian ini adalah deskriptif, dimana peneliti berusaha untuk mengetahui representasi karikatur pada Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009.

3.2. Kerangka Konseptual

3.2.1. Karikatur

Karikatur adalah deformasi berlebihan atas wajah seseorang, biasanya orang terkenal, dengan “mempercantiknya” dengan penggambaran ciri khas lahiriahnya untuk tujuan mengejek. Sudarta, 1987 dalam Sobur, 2006:138. Senada dengan Sudarta, Pramono berpendapat bahwa sebetulnya karikatur adalah bagian dari kartun opini, tetapi kemudian menjadi salah kaprah. Karikatur yang sudah diberi beban pesan, kritik, dan sebagainya berarti telah menjadi kartun opini. Dengan kata lain, kartun yang membawa pesan kritik sosial, yang muncul di setiap penerbitan Majalah adalah political cartoon atau aditorial cartoon, yakni versi lain dari 30 editorial, atau tajuk rencana dalam versi gambar humor. Inilah yang disebut sebagai karikatur. Sudarta, 1987 dalam Sobur, 2006:139. Karikatur adalah bagian dari opini penerbit yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar khusus. Semula, karikatur ini hanya merupakan selingan atau ilustrasi belaka. Namun pada perkembangan selanjutnya, karikatur dijadikan sarana untuk menyampaikan kritik yang sehat. Dikatakan kritik sehat karena penyampaiannya dilakukan dengan gambar- gambar lucu dan menarik. Sobur, 2006:140. Beberapa gambar yang menjadi simbol utama karikatur Ancang- Ancang Cicak vs Buaya di majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009 adalah binatang cicak dan buaya. Berikut ini adalah makna dari simbol utama tersebut. a. Cicak Cicak termasuk hewan melata. Cicak dapat merayap di dinding tanpa terpeleset. Hal ini karena cicak memiliki ciri khusus berupa telapak kaki dengan sistem perekat. Makna khusus dari cicak adalah binatang reptil yang berukuran lebih kecil dan menjadi mangsa dari binatang reptil lainnya yang berukuran lebih besar. Dalam penelitian ini simbol cicak adalah Institusi KPK. b. Buaya Buaya adalah reptil bertubuh besar yang hidup di air. Di luar bentuknya yang purba, buaya sesungguhnya merupakan hewan melata yang kompleks. Makna khusus dari buaya adalah binatang jenis reptil 31 yang berukuran lebih besar dan menjadi pemangsa bagi binatang lainnya. Dalam penelitian ini simbol buaya adalah Institusi POLRI. c. Langit Langit adalah bagian atas dari permukaan bumi, dan digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri dari banyak gas dan udara, dengan komposisi berbeda di tiap lapisannya. Langit sering dilihat berwarna biru, disebabkan karena pemantulan cahaya, tetapi tidak tertutup kemungkinan bahwa langit bisa berwarna selain itu, misalnya merah ketika senja, atau hitam saat turun hujan d. Baju Putih Adalah baju yang berwana putih yang berarti suci dan bersih dan bisa juga diartikan baju yang tanpa noda sedikitpun. e. Tanah Adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik tempat manusia berpijak, tempat untuk mendirikan bangunan

3.2.2. Corpus

Penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus adalah sekumpulan bahan terbatas yang ditentukan pada perkembangannya oleh analisa dengan semacam kesemenaan, bersifat sehomogen mungkin Kurniawan.2001:7. Corpus adalah kata lain dari sampel, bertujuan tetapi khusus digunakan untuk analisis semiologi dan analisis wacana. Pada penelitian kualitatif ini memberikan peluang yang besar bagi dibuatnya interpretasi 32 alternatif. Corpus dari penelitian ini adalah karikatur “Ancang-Ancang Cicak vs Buaya pada Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009.

3.2.3. Unit Analisis

Unit analisis data dalam penelitian ini adalah tanda yang ada dalam karikatur yang berupa gambar dan tulisan yang terdapat dalam karikatur Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009, kemudian diinterpretsikan dengan menggunakan ikon icon, indeks index, dan symbol symbol. 3.2.3.1.Ikon Ikon adalah tanda yang hubungan antara penanda dan petandanya bersifat bersamaan bentuk alamiah. Atau dengan kata lain, ikon adalah hubungan antara tanda dan objek atau acuan yang bersifat kemiripan. Ikon dalam karikatur Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009 adalah dua orang gladiator yang mirip hewan tikus dan buaya dan beberapa penonton yang mirip hewan tikus. 3.2.3.2. Indeks Indeks adalah tanda yang menunjukkan adanya hubungan alamiah antara tanda dan petanda yang bersifat kausal atau hubungan sebab akibat, atau tanda yang langsung mengacu pada kenyataan. Indeks dalam karikatur yang dimuat Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009 adalah Ancang-Ancang Cicak vs Buaya. 33 3.2.3.3.Simbol Simbol adalah tanda yang menunjukkan hubungan alamiah antara penanda dengan petandanya. Hubungan diantaranya bersifat abitrer atau semena, hubungan berdasarkan konvensi perjanjian masyarakat. Simbol dalam karikatur yang dimuat di Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009 adalah tameng, pedang, baju gladiator, gada, pagar, gedung, gelas yang dibawa tikus, langit, baju putih, tanah merah, tameng kaki serta sepatu gladiator.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan mengamati karikatur yang dimuat di Majalah Tempo edisi 3-9 Agustus 2009 secara langsung serta melakukan studi pustaka untuk melengkapi data-data dan bahan-bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi.

3.4. Teknis Analisis Data