Analisa Iklim Analisa Site

44 pencapaian dari arah Barat terlalu jauh, dari arah Barat lebih susah dilihat dan dkenali. Dari penilaian ketiga titik alternatif perletakkan ME tersebut dapat disimpulkan titik yang paling sesuai digunakan sebagai Main Entrance ME adalah pada titik B.

4.1.2 Analisa Iklim

Analisa iklim terdiri dari analisa orientasi matahari, arah angin dan curah hujan. Gambar 4.2 berikut menggambarkan orientasi matahari, arah angin dan curah hujan Gambar 4.2 Orientasi Matahari, Arah Mata Angin, dan Curah Hujan pada lokasi site Sumber : Analisa Penulis, 2011 a. Orientasi Matahari Orientasi matahari pada dasarnya dari arah Timur ke Barat. Site berada di Jl. Soekarno Hatta ini arah hadapnya adalah ke sebelah Utara. Hal ini merupakan salah satui keuntungan dari site ini menghadap ke jalan, namun dalam U B T Angin lokal Angin musim Drainase Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 45 perancangan tetap perlu memperhatikan orientasi matahari dan suhu rata-rata dilokasi ini. Sehingga dapat diciptakan suatu desain yang mampu member kenyamanan bagi pengguna bangunan. Sisi Barat merupakan daerah yang paling panas , karena sisi Barat paling banyak terkena sinar matahari. Oleh karena itu dalam perancangan nantinya bagian barat tidak dapat digunakan sebagai zona atau bangunan utama. Zona yang paling sesuai diletakkan disebelah Barat ini adalah zona servis. Selain itu semaksimal mungkin tidak ditempatkan dinding yang terlalu lebar pada sisi ini, karena udara panas dapat diserap oleh dinding lebar tersebut dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang yang berada didalam ruangan. Untuk mengurangi panas dari sinar matahari yang berlebih pada dinding yang menghadap ke sisi barat sebaiknya tidak diberi bukaan yang terlalu lebar. Selain itu dapat digunakan kisi-kisi berupa bidang garis atau kanopi. Panas matahari juga dapat dikurangi dengan menggunakan vegetasi berupa pohon-pohon tinggi dan rindang. Dengan adanya pohon-pohon yang tinggi panas matahari tidak langsung masuk ke dalam bangunan. Sedangkan orientasi matahari paling dingin berada di sisi Timur dan Selatan. Sehingga bangunan-bangunan yang butuh kenyamanan dapat diletakkan pada bagian Tiimur dan Selatan, seperti ruang pengelola dan fasilitas utama yaitu showroom. Sementara itu dapat digunakan bukaan-bukaan lebar yang mengarah ke Timur dan Selatan, sehingga ryang – ruang yang membutuhkan pencahayann yang cukup dapat dipenuhi namun tetap member kenyamanan. b. Pergerakan Angin Angin dapat dibedakan menjadi dua yaitu angin musim dan angin local. Pada musim hujan, angin musim bertiup dari arah barat laut – tenggara, untuk musim kemarau, dari arah tenggara – barat laut. Sedangkan untuk angin lokal adalah angin dipengaruhi kepadatan bangunan disekitarnya. Angin local ini tidak terlalu berpengaruh pada site, karena site dikelilingi oleh bangunan Dinas Perhubunagan dan kantor kecamatan Gading Rejo yang mempunya ketinggian antara satu hingga dua lantai. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 46 Untuk mengantisipasi adanya angin kencang maka dalam site perancangan perlu adanya vegetasi berupa pohon-pohon tinggi. Agar angin yang masuk kedalam site dapat disaring dan dikurangi oleh pohon-pohon, sehingga suasana di dalam site menjadi sejuk. c. Curah Hujan Wilayah Pasuruan memiliki tingkat kelembapan dan curah hujan yang tinggi. Untuk mengatasi curah hujan yang tinggi, maka bangunan sebaiknya menggunakan atap miring yang sesuai untuk daerah tropis. Karena daerah ini merupakan daerah rawan banjir, maka dalam perancangan perlu dipertimbangkan pembuatan saluran air atau drainase dari dalam site yang diarahkan ke drainase yang berada di bahu jalan. Sementara itu juga perlu diperhatikan ketinggian bangunan, sehingga jika terjadi banjir tidak akan sampai masuk ke dalam site maupun bangunannya.

4.1.3 Analisa Lingkungan Sekitar