2 Standar Deviasi :
=
∑
=
∑
= =
4,28
≈
4
Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode STAD adalah baik. b.
Analisa Angket Ceramah : Tabel 19. Angket Respon Siswaterhadap Metode Ceramah
Interval Keterangan
Jumlah siswa Persentase
11 – 18 sangat rendah
3 7,5
19 – 26 Rendah
11 27,5
27 – 34 Tinggi
24 60
35 – 44 sangat tinggi
2 5
1 Rata-rata keseluruhan
kelas :
= =
27,02
≈
27
2 Standar Deviasi :
=
∑
=
∑
= = 4,37
≈
4
Maka kesimpulan respon siswa terhadap metode ceramah adalah baik.
D. Analisis
Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu ingin melihat perbandingan prestasi belajar antara pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan metode ceramah maka analisis yang dilakukan terhadap data penelitian menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMP PL
dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah 60 siswa memenuhi KKM dan 40 siswa tidak memenuhi
standar KKM. Sedangkan prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik dengan metode ceramah adalah 69 memenuhi KKM dan 31
tidak memenuhi standar KKM.
Berdasarkan perhitungan statistik, tidak ada perbedaan prestasi belajar antara penerapan kedua metode pembelajaran tersebut. Hal ini dibuktikan dengan
data statistik dimana p = .917 α = 0.05 maka tidak signifikan.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini belum sesuai dengan teori yang dikemukan pada kajian teori. Peneliti menganalisa beberapa faktor yang dapat
menyebabkan tidak ada pebedaan prestasi antara pembelajaran dengan metode STAD dan ceramah. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1 Pembelajaran dengan metode STAD membutuhkan lebih banyak waktu,
namun karena peneliti masih minim pengalaman mengajar dan diberikan waktu 3 kali pertemuan maka pelaksanaan pembelajaran kurang maksimal.
2 Ada dua komponen penting dalam metode STAD yang belum dilaksanakan
oleh peneliti yaitu Skor kemajuan individual dan rekognisi tim. Peneliti hanya sekali memberikan penghargaan kepada tim. Sedangkan skor
kemajuan individu sama sekali belum dilakukan oleh peneliti.
3 Data yang diperoleh dari lembar pengamatan keterlibatan menunjukkan
bahwa hanya 36 siswa yang selalu hadir kelas STAD. Namun peneliti belum mengklasifikasi siswa-siswa yang hadir tersebut menunjukkan
prestasi yang baik atau tidak. Hal ini juga berpengaruh terhadap tes prestasi. Dapat terjadi bahwa siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal adalah siswa yang beberapa kali tidak hadir pada saat pembelajaran. Maka membutuhkan analisa lanjutan untuk membandingkan
perbedaan prestasi antara kedua kelas yang diteliti ini. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode
STAD adalah baik. Data keterlibatan diambil 36 dari 43 siswa yang selalu hadir saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan keterlibatan
siswa baik yaitu terdapat 27 siswa atau sebesar 75. Pengamatan dilakukan selama tiga kali pertemuan, kemudian dirata-ratakan. Poin pengamatan yang
disiapkan peneliti ada 6 jenis. Namun pada saat pelaksanaan penelitian, hanya dua butir yang bisa diamati. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah pengamat
yaitu dua orang, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengamatan yang baik terhadap semua butir yang disiapkan peneliti.
Sedangkan untuk respon siswa terhadap kedua metode pembelajaran sama- sama baik. Terdapat 30 atau 75 dari 44 siswa, 3 tidak hadir siswa yang
memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 atau 60 dari 43 siswa, 1 tidak hadir siswa yang memberikan respon baik terhadap metode ceramah.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data dan analisa yang telah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan :
1. Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaranalat-alat optik
dengan metode STAD adalah 60 siswa memenuhi KKM dan 40 siswa tidak memenuhi standar KKM.
2. Prestasi belajar siswa SMP PL dalam pembelajaran alat-alat optik
dengan metode ceramahadalah 69 memenuhi KKM dan 31 tidak memenuhi standar KKM.
3. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran dengan metode STAD adalah
baik. Data keterlibatan diambil 36dari 43 siswa yang selalu hadir saat dilakukan pengamatan terhadap keterlibatan siswa menunjukkan
keterlibatan siswa baik yaitu terdapat 27 atau 75 siswa. 4.
Respon siswa terhadap metode STAD dan metode ceramah sama- sama baik, namun dengan persentase yang berbeda. Terdapat 30 atau
75 siswa yang memberikan respon baik terhadap metode STAD dan 27 atau 60 siswa yang memberikan respon baik terhadap metode
ceramah. Perbedaan presentase ini menunjukkan bahwa metode STAD lebih membantu siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.