memilih bank-bank yang mampu membiayai operasinya dengan modal atau apabila harus dibiayai dengan hutang, maka bank tersebut harus bisa
mengembalikannya dengan asset yang dimiliki. Hasil penelitian dari Purnomo 2007 menunjukkan bahwa secara
parsialrasio CAR dan ROA berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ,
sedangkan rasio RORA, NIM, dan LDR tidak berpengaruh secara signifikan. Non signifikansi rasio RORA, NIM, dan LDR tersebut lebih dikarenakan
investor cenderung lebih tertarik memperoleh keuntungan atau return berupa capital gain
Hasil penelitian Efryanto 2007 menunjukkan bahwa secara parsial CAR,NPM ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham,
sedangkan ALR LDR tidak berpengaruh terhadap harga saham perbankan. Secara simultan, CAR, ALR, NPM, NPM, dan LDR berpengaruh secara
postifdan signifikan terhadap harga saham.
H. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR Terhadap HargaSaham
Aspek Capital yaitu CAR Capital Adequacy Ratio merupakan rasio perbandingan modal sendiri bank dengan kebutuhan modal yang
tersedia setelah dihitung margin risk pertumbuhan risiko dari akibat yang berisiko ATMR Siamat, 1993:84. CAR dimaksudkan untuk
mengetahui kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan
surat-surat berharga.Menurut SK BI No. 3011KEPDIRTgl. 30 April 1997, nilai CAR perusahaan perbankan tidak boleh kurang dari 8 .
Good news berupa peningkatan CAR bank dari tahun ke tahun diharapkan dapat merevisi kepercayaan investor terhadap perusahaan.
CAR yang semakin meningkat menunjukkan kemampuan bank yang semakin baik dalam mengelola modalnya untuk mendapatkan laba.
Kepercayaan tersebut akan dapat merubah permintaan dan atau penawaran harga saham perbankan yang selanjutnya akan berpengaruh
terhadap kenaikan harga saham yang bersangkutan. Hasil penelitian Abdullah dan Suryanto 2004 memperlihatkan
bahwa secara parsial CAR berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan harga saham. Penelitian Nasser dan Djaddang 2005 pada
bank pemerintah dan bank swasta menunjukkan bahwa CAR mempunyai pengaruh terhadap kenaikan harga saham. Penelitian Ardiani 2007;
Purnomo 2007; dan Efryanto 2007 yang melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang go public di BEJ, juga
menunjukkan hasil yang serupa, yaitu CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa
investor cenderung memperhatikan aspek permodalan CAR dalam menentukan dan membeli harga saham perbankan.
Berdasarkan landasan teori, kerangka pemikiran dan hasil penelitian yang diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H
1
: Terdapat pengaruh positif Capital Adequacy Ratio CAR terhadap harga saham perusahaan perbankan yang diBursa
Efek Indonesia BEI.
2. Pengaruh Return On Risk Asset RORA Terhadap HargaSaham
Aspek kualitas aktiva produktif, yaitu RORA Return on Risked Asset merupakan rasio yang membandingkan antara pendapatan
operasional dengan besarnya risked asset total loans dan invesments yang dimiliki. RORA mengukur kemampuan bank dalam usahanya
mengoptimalkan penanaman aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba. Menurut peraturan Bank Indonesia, nilai RORA yang sehat berada
di atas 7,85. Good news berupa peningkatan rasio RORA bank dari tahun ke
tahun diharapkan dapat merevisi kepercayaan investor terhadap perusahaan. Rasio RORA yang semakin meningkat menunjukkan
kemampuan bank yang semakin baik dalam mengoptimalkan aktivanya untuk mendapatkan laba. Kepercayaan tersebut dapat mengubah
permintaan dan atau penawaran harga saham perbankan yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kenaikan harga saham yang bersangkutan.
Penelitian Nasser dan Djaddang 2005 terhadap kinerja bank pemerintah dan bank swasta menunjukkan hasil rasio RORA
berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Penelitian Ardiani 2007 juga menunjukkan hasil serupa, bahwa RORA berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham perusahaan perbankan di BEJ. Dapat disimpulkan investor cenderung memperhatikan kualitas aktiva produktif
dan memutuskan untuk membeli atau menjual saham.