Earning bank dalam penelitian ini dinilai dengan rasio return on asset ROA.Return On Assets ROA merupakan rasio yang berhubungan aspek
profitabilitas.
5. Likuiditas Liquidity
Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk menilai kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai termasuk antisipasi
atas risiko likuiditas yang akan muncul. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor likuiditas antara lain dilakukan melalui penilaian
terhadap komponen-komponensebagai berikut: a.
Aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan pasiva likuid kurang dari 1 bulan.
b. 1-month maturity mismatch ratio.
c. Rasio pinjaman terhadap dana pihak ketiga loan to deposit ratio
– LDR.
d. Proyeksi arus kas 3 bulan mendatang.
e. Ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti.
f. Kebijakan dan pengelolaan likuiditas.
g. Kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar
modal,atau sumber-sumber pendanaan lainnya. h.
Stabilitas dana pihak ketiga DPK. Rasio likuiditas liquidity dapat diukur dengan menggunakan rasio-
rasio yang salah satunya adalah Loan to Deposit Ratio LDR. LDR menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
D. Penilaian Kesehatan Bank
Penilaian tingkat kesehatan bank pada dasarnya merupakan penilaian kuantitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi dan
pengembangan suatu bank. Dalam melakukan penilaian tingkat kesehatan bank dapat dinilai dengan menggunakan teknik analisis metode CAMEL
Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity. Penilaian tingkat kesehatan bank menurut Peraturan Bank Indonesia
No.623DPNP tahun 2004 mencakup dalam faktor-faktor CAMEL Capital, Asset, Management, Earnings, Liquidity. Faktor-faktor yang dinilai dalam
analisis tersebut Kusumo, 2008 adalah:
1. Capital Permodalan
Pada aspek permodalan ini yang dinilai adalah permodalan yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan minimum bank. Penilaian
tersebut didasarkan kepada CAR Capital Adequacy Ratio yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, yakni paling sedikit 8. Rasio ini
digunakan sebagai indikator terhadap kemampuan bank menutupi penurunan aktiva akibat terjadinya kerugian-kerugian atas aktiva bank
dengan menggunakan modalnya sendiri. CAR merupakan perbandingan antara modal sendiri dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.