Investasi Analisis Rasio Keuangan

Suhartono dan Qudsi, 2009: 39-40 Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Sedangkan tempat dimana terjadinya jual-beli sekuritas disebut dengan bursa efek. Oleh karena itu, bursa efek merupakan arti dari pasal modal secara fisik. Untuk kasus di Indonesia terdapat satu bursa efek yaitu Bursa Efek Indonesia BEI Tandelilin, 2010:26.

b. Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana, perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai perusahaan secara detail disebut juga prospektus.

c. Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual di pasar perdana, sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antar-investor di pasar sekunder. Dengan adanya pasar sekunder, investor dapat melakukan perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan.

d. Instrumen Pasar Modal

Instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas securities, atau juga disebut efek atau surat berharga, merupakan aspek finansial financial asset yang menyatakan klaim keuangan.

e. Sekuritas di Pasar Ekuitas

Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas Indonesia adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta buktin right dan waran. Dari keempat sekuritas ekuitas ini, saham biasa merupakan sekuritas yang terpenting dan paling dikenal oleh masyarakat Indonesia.

3. Saham

a. Definisi Saham

Pengertian saham secara sederhana adalah surat berharga yang dapat dibeli atau dijual oleh perorangan atau lembaga di pasar tempat surat tersebut diperjual-belikan Dipraja, 2011:22.

b. Jenis

– jenis Saham Menurut Darmadji, T.d. 2001 dalam Azis, Mintarti dan Nadir 2015:78 –81 bahwa ada beberapa sudut pandang untuk membeda-bedakan jenis saham yaitu 1 Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim: a Saham Biasa Common Stock Saham biasa merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling akhir terhadap pembagian dividen dan hak atas kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi tidak memiliki hak-hak istimewa. Karakteristik lain dari saham biasa adalah dividen dibayarkan selama perusahaan memperoleh laba Iman, 2008:29. b Saham Preferen Preferred Stock Saham preferen adalah gabungan dari saham biasa dan obligasi. Saham preferen memiliki karakteristik saham biasa, yaitu tidak selamanya memberikan penghasilan bagi pemegangnya. Jika ada suatu waktu emiten mengalami kerugian, maka pemegang dividen tidak akan menerima pembagian dividen seperti yang dijanjikan sebelumnya. Saham preferen juga memiliki karakteristik obligasi. Meskipun tidak sepopuler saham biasa, namun saham preferen cukup berkembang. Saat ini telah lahir produk baru dari perkembangan saham preferen, yaitu adjustable rate preferred stocks dan market auctions preferred stocks Alam, 2007:70. 2 Ditinjau dari cara peralihan: a Saham Atas Unjuk Bearer Stocks Pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor yang lainnya. Secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS Fakhruddin, 2008:175. b Saham Atas Nama Registered Stock Merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu Fakhruddin, 2008:337. 3 Ditinjau dari kinerja perdagangan: a Blue Chip Stocks Saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. b Income Stocks Saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c Growth Stocks Saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang memiliki reputasi tinggi. d Speculative Stocks Saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti. e Counter Cyclical Stocks Saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.

c. Harga Saham

Selembar saham mempunyai nilai atau harga. Menurut Widoatmodjo 2000:13, harga saham dapat dibedakan sebagai berikut: 1 Harga Nominal Merupakan harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. 2 Harga Perdana Merupakan harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek dalam rangka penawaran umum penjualan saham perdana yang disebut dengan IPO Initial Public Offering . 3 Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa efek. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tingkat harga saham menurut Brigham 1998, antara lain: a Jumlah dividen kas yang diberikan; b Jumlah laba yang didapat oleh perusahaan; c Laba per lembar earning per share; d Tingkat suku bunga; e Tingkat risiko dan tingkat pengembalian.

4. Laporan Keuangan

a. Definisi dan Tujuan

Laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi perusahaan terkini adalah keadaan keuangan perusahaan pada tanggal tertentu untuk neraca dan periode tertentu untuk laporan laba rugi Kasmir, 2014:7. Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Indonesia 2013:3 adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tertentu.

b. Jenis

– jenis Laporan Keuangan 1 Neraca Balance Sheet Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan, kewajiban keuangan, dan modal sendiri perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban dan modal sendiri pada sisi pasiva Husnan dan Pudjiastuti, 2012:61. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: a Kas dan setara kas; b Piutang usaha dan piutang lainnya; c Persediaan; d Properti investasi; e Aset tetap; f Aset tidak berwujud; g Utang usaha dan utang lainnya; h Aset dan kewajiban pajak; i Kewajiban diestimasi; j Ekuitas. 2 Laporan Laba Rugi Income Statement Robinson, Henry, Pirie, dan Broihahn 2015:134 menyatakan bahwa: “The income statement presents information on the financial results of a company’s business activities over a period of time. The income statement communicates how much revenue the company generated during a period and what costs it incurred in connection with generating that revenue. ” Laporan laba rugi minimal mencakup pos- pos sebagai berikut: a Pendapatan; b Beban keuangan; c Bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas; d Beban pajak; e Laba atau rugi neto. 3 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan laba atau rugi entitas untuk suatu periode, pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitas untuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut, dan bergantung pada format laporan perubahan ekuitas yang dipilih oleh entitas jumlah investasi oleh, dan dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama periode tersebut. 4 Laporan Arus Kas Statement of Cash Flows Perusahaan memerlukan kas ketika membeli pabrik dan mesin baru atau ketika membayar bunga pada bank dan dividen kepada pemegang saham. Oleh sebab itu, manajer keuangan perlu melacak kas yang masuk dan keluar. Laporan arus kas memperlihatkan arus kas masuk dan keluar dari operasi serta dari investasi dan aktivitas pendanaannya Brealey, Myers, Marcus, 2008:64. Entitas menyajikan laporan arus kas yang melaporkan arus kas untuk suatu periode dan mengklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.

5. Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini juga diperlukan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan di masa yang lalu, dan juga untuk bahan pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan ke depan. Salah satu cara memperoleh informasi yang bermanfaat dari laporan keuangan perusahaan adalah dengan melakukan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan didesain untuk memperlihatkan hubungan antar akun pada laporan keuangan Sudana, 2011:20. Hanafi dan Halim 2005:77 menyatakan bahwa rasio – rasio keuangan pada dasarnya disusun dengan menggabung – gabungkan angka – angka di dalam atau antara laporan rugi – laba dan neraca. Dengan cara rasio semacam itu diharapkan pengaruh perbedaan ukuran akan hilang. Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima macam kategori yaitu: a. Rasio Likuiditas Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. b. Rasio Aktivitas Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. c. Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. d. Rasio Profitabilitas Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabilitas. e. Rasio Pasar Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan.

6. ROE Return On Equity

Rasio ini mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh modal yang ada. ROE merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh pemegang saham untuk mengukur keberhasilan bisnis yang dijalani. Rasio ini dapat disebut juga dengan istilah Rentabilitas Modal Sendiri Sugiono, 2009:81. Rasio ini juga mengukur tingkat pengembalian atas investasi bagi pemegang saham biasa Margaretha, 2011:27.

7. DER Debt to Equity Ratio

Madura 2007:360 menyatakan bahwa salah satu ukuran jumlah pendanaan jangka panjang yang diberikan oleh utang relatif terhadap ekuitas disebut dengan rasio utang terhadap ekuitas debt- to-equity ratio . Rasio ini dinyatakan dan dihitung sebagai berikut:

B. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti Judul Penelitian Periode Data Alat Analisis Penelitian dan Hasil 1 Maria Oktaviani Simonita Budjen USD Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER Terhadap Harga Saham : Studi Kasus Perusahaan Retail Trade di BEI 2008-2012 SPSS Uji F dan Uji T Variabel EPS, ROE, dan DER sama-sama berpengaruh secara simultan, sedangkan secara parsial hanya variabel EPS yang berpengaruh. 2 Dorothea Ratih, Apriatni E.P, dan Saryadi UNDIP Semarang Pengaruh EPS, PER, DER, ROE Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2010- 2012 2010-2012 SPSS Uji F, Uji T, dan, Uji Asumsi Klasik Variabel EPS, PER, dan ROE berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham, sedangkan DER tidak. Selain itu, EPS, PER, ROE, dan DER berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. 3 Dwiatma Patriawan UNDIP Semarang Analisis Pengaruh Earning Per Share EPS, Return On Equity ROE, dan Debt to Equity Ratio DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2006- 2008 2006-2008 SPSS Uji T Variabel EPS berpengaruh terhadap Harga Saham sedangkan ROE dan DER tidak berpengaruh. 4 Yohanes Jhony Kurniawan STIKS Tarakanita Analisis Pengaruh Earning Per Share EPS, Return On Eequity ROE, dan Debt to Equity Ratio DER Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Wholesale and Retail Trade Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI Tahun 2006 – 2008 2006-2008 SPSS Uji F dan Uji T EPS dan ROE berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham, sedangkan DER tidak. Selain itu, baik EPS, ROE, maupun DER berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham. 5 Narendra Widiarto Analisis Pengaruh Return On Equity, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ration, dan Earning Per Share Terhadap Harga Perusahaan Real Estate and Property yang Go Public di BEI. 2007-2009 SPSS Uji T ROE, PER dan DER tidak berpengaruh terhadap harga saham. Hanya EPS yang berpengaruh. Hal – hal yang membedakan penelitian “Analisis Pengaruh ROE dan DER Terhadap Harga Saham: Studi Kasus Pada Sektor Keuangan, Sub Sektor Lembaga Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2014 ” dengan penelitian – penelitian sebelumnya adalah penelitian dilakukan pada sub sektor lembaga pembiayaan dan periode data, yakni tahun 2010 - 2014.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan (ROE) Dan Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (studi Kasus Pada Perusahaan Sub Sektor Lembaga Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

2 18 64

Pengaruh TIngkat Pengembalian Aset dan Likuiditas Terhadap Harga Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

1 8 55

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Studi Kasus Pada Tahun 2010-2014).

0 1 8

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham: Studi pada Sub Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 5 23

Analisis Pengaruh EVA dan ROE terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 19

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SUB SEKTOR PERKEBUNAN DAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 16

ANALISIS PENGARUH DER, TATO, CR DAN NPM TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013

0 0 16

ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 - POLSRI REPOSITORY

0 0 14

ANALISIS PENGARUH DER DAN TAT TERHADAP ROE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB-SEKTOR FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2012 - POLSRI REPOSITORY

0 0 6