diatas. Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin
rendah pula tingkat kepuasan yang dicapai.
D. SUBJEK PENELITIAN
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang diambil menggunakan tekhnik purposive sampling yaitu tekhnik penentuan sample dengan pertimbangan
tertentu Sugiyono dalam Sembiring,2003. Subjek penelitian diambil sebanyak 52 orang untuk meneliti penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan perkawinan
dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Wanita usia 20 – 40 tahun dan sudah menikah dan bekerja Alasan pengambilan kriteria ini adalah pada usia ini subjek berada pada
masa dewasa dini yang tugas perkembangannya antara lain menikah dan bekerja Hurlock, 1980. Pada masa ini seharusnya subjek telah menyelesaikan
pendidikannya dan mulai bekerja serta telah cukup matang untuk menjalani hidup perkawinan.
2. Usia perkawinan berkisar antara 1 – 10 tahun
Kriteria ini diambil dengan alasan bahwa pada rentang usia perkawinan ini suami istri mulai menunjukkan sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan yang
sebelumnya tidak diketahui oleh pasangannya, sehingga diperlukan penyesuaian antara suami istri tersebut Rose, 1987.
3. Pasangan masih ada atau masih hidup bersama-sama
Alasan pengambilan kriteria ini adalah bahwa perkawinan merupakan ikatan antara pria dan wanita untuk hidup bersama. Apabila pasangan sudah
tidak ada atau suami istri sudah tidak hidup bersama lagi, maka penyesuaian perkawinan tidak dapat terlaksana dan kepuasan perkawinan juga tidak dapat
tercapai. 4.
Tingkat pendidikan terakhir minimal SMA Untuk mengisi skala yang diberikan, subjek memerlukan pemahaman
yang baik sehingga ia dapat memahami setiap pernyataan yang ada dalam skala tersebut. Semakin tinggi tingkat pendidikan subjek diharapkan pemahaman
mereka juga semakin baik.
E. METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala penyesuaian diri dalam perkawinan dan skala kepuasan dalam perkawinan.
1. Metode dan Penyusunan Item
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner. Penggunaan kuesioner sebagai alat pengumpul data karena ingin mendapatkan
informasi yang sebanyak-banyaknya mengenai penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan. Jenis kuesioner yang digunakan
adalah kuesioner yang berstruktur dimana subjek memilih salah satu dari alternatif jawaban yang disediakan.
Penyusunan skala penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan perkawinan menggunakan model Likert dengan metode Summated Rating
dengan 4 empat alternatif jawaban yaitu Tidak Sesuai TS, Kurang Sesuai KS, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS.
Aspek-aspek untuk skala penyesuaian diri dalam perkawinan dapat dilihat pada tabel 3.1 dan aspek-aspek untuk skala kepuasan perkawinan dapat
dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.1 Blue Print Skala Penyesuaian Diri Dalam Perkawinan
Aspek-Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Penyesuaian dengan pasangan 8
8 16
2. Penyesuaian seksual 8
8 16
3. Penyesuaian keuangan 8
8 16
4. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan
8 8 16
Jumlah 32 32
64
Tabel 3.2 Blue Print Skala Kepuasan Perkawinan
Aspek-Aspek Favorable Unfavorable Jumlah
1. Kebersamaan 5
5 10
2. Kedewasaan 5
5 10
3. Kepercayaan 5
5 10
4. Toleransi 5
5 10
5. Kebebasan 5
5 10
6. Harapan terhadap anak-anak 5
5 10
Jumlah 30 30
60
2. Cara Pemberian Skor
Pemberian skor pada skala penyesuaian diri dalam perkawinan bergerak dari skor 1 satu sampai dengan 4 empat, dilakukan dengan cara:
a. Untuk item favorable:
Jawaban Nilai
Sangat Sesuai SS 4
Sesuai S 3
Kurang Sesuai KS 2
Tidak Sesuai TS 1
b. Untuk item unfavorable:
Jawaban Nilai
Sangat Sesuai SS 1
Sesuai S 2
Kurang Sesuai KS 3
Tidak Sesuai TS 4
F. PROSES UJI COBA ALAT UKUR