Deskripsi Data Penelitian Uji Asumsi

Tabel 4.4 Distribusi Subjek Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendididkan Jumlah 1. SMA SMK 7 2. Diploma 31 3. Sarjana 14

C. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian, deskripsi data dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Penelitian Variabel N Min Max Mean SD Penyesuaian 52 101 137 125,35 7,646 Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028 Variabel N Min Max Mean SD Penyesuaian dengan pasangan 52 24 36 31,42 2,652 Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028 Variabel N Min Max Mean SD Penyesuaian seksual 52 24 36 32,31 2,556 Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Variabel N Min Max Mean SD Penyesuaian keuangan 52 20 34 29,81 2,716 Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028 Variabel N Min Max Mean SD Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan 52 26 36 32,27 2,434 Kepuasan 52 92 142 122,15 10,028 Untuk mengetahui tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan maka dilakukan pembandingan antara mean teoritis dan mean empiris serta standar deviasi dari hasil penelitian. Hasil mean teoritis dan mean empiris dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Mean Teoritis dan Mean Empiris Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD Penyesuaian 90 125,35 7,646 Kepuasan 90 122,15 10,028 Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD Penyesuaian dengan pasangan 22,5 31,42 2,652 Kepuasan 90 122,15 10,028 Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD Penyesuaian seksual 22,5 32,31 2,556 Kepuasan 90 122,15 10,028 Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD Penyesuaian keuangan 22,5 29,81 2,716 Kepuasan 90 122,15 10,028 Variabel Mean Teoritis Mean Empiris SD Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan 22,5 32,27 2,434 Kepuasan 90 122,15 10,028 Mean empiris variabel penyesuaian diri dalam perkawinan 125,35 lebih besar daripada mean teoritisnya 90, ini berarti bahwa tingkat penyesuaian diri subjek tinggi, dan mean empiris pada variabel kepuasan dalam perkawinan 122,15 juga lebih besar daripada mean teoritisnya yang berarti bahwa tingkat kepuasan dalam perkawinan subjek juga tinggi.

2. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan analisis data dengan menggunakan korelasi Product Moment Pearson, terlebih dahulu harus memenuhi dua syarat yaitu melakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui sebaran item kedua variabel normal atau tidak, bila sebaran tidak normal maka tidak dapat dilakukan analisis dengan menggunakan analisis Product Moment Pearson Hadi, 2000. Penelitian ini menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI K-S pada program SPSS 12.0 dan diperoleh hasil yaitu variabel penyesuaian diri dalam perkawinan diketahui K-S sebesar 0,518 dengan probabilitas sebesar 0,951, hal ini berarti sebaran item pada variabel penyesuaian diri dalam perkawinan adalah normal karena probabilitasnya lebih dari 0,05 p0,05. Sedangkan hasil dari variabel kepuasan dalam perkawinan diketahui K-S sebesar 0,444 dan probabilitasnya sebesar 0,989 yang menunjukkan bahwa sebaran item pada variabel kepuasan dalam perkawinan juga normal karena probabilitasnya lebih dari 0,05 p0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebaran item pada kedua variabel adalah normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah kedua variabel bersifat linear atau tidak, apabila bersifat linear maka korelasi yang dihasilkan akan semakin tinggi, namun apabila tidak linear maka korelasi yang dihasilkannya akan menjadi rendah Hadi, 2000. Uji linearitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 12.0, dan hasilnya menunjukkan bahwa kedua variabel bersifat linear karena memiliki probabilitas sebesar 0,000 p0,05. c. Uji Hipotesis Analisis korelasi yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis Product Moment Pearson. Teknik ini digunakan untuk melihat apakah ada hubungan antara variabel penyesuaian diri dalam perkawinan dan variabel kepuasan dalam perkawinan. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Pearson pada SPSS 12.0 dengan taraf signifikasi 1 0,001, artinya bahwa kemungkinan penolakan hipotesis yang benar adalah satu diantara seratus atau dengan kata lain adanya kepercayaan terhadap kebenaran hipotesis sebesar 99 Hadi, 1996. Hasil dari uji hipotesis menunjukkan bahwa koefisien korelasi R antara variabel penyesuaian diri dalam perkawinan dan kepuasan dalam perkawinan adalah sebesar 0,629 dengan probabilitas sebesar 0,000 p0,001 yang berarti bahwa kedua variabel terbukti berkorelasi. Hasil uji hipotesis tersebut menyatakan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara kedua variabel, sehingga hipotesis yang diajukan yaitu ada hubungan antara penyesuaian diri dalam perkawinan dengan kepuasan dalam perkawinan pada wanita yang bekerja diterima, maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan dalam perkawinan dan demikian pula sebaliknya bila semakin rendah tingkat penyesuaian diri dalam perkawinan maka akan semakin rendah pula tingkat kepuasan dalam perkawinan. Koefisien determinasi R 2 diperoleh hasil sebesar 0,3956 yang berarti bahwa penyesuaian diri memberikan sumbangan sebesar 39,56 terhadap kepuasan dalam perkawinan. Adanya sumbangan sebesar 39,56 tersebut menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan dalam perkawinan sebesar 60,44.

D. PEMBAHASAN