Tokoh dan penokohan Unsur Intrinsik Novel

berbagai hal lain yang berhubungan dengan jati diri tokoh, dapat dibedakan ke dalam dua cara atau teknik, yang masing-masing tokoh memiliki sebutan yang berbeda. Abrams menyebutnya teknik uraian telling dan ragaan showing, Kenny menyebutnya teknik diskursiv discursive, dramatik dan kontekstual. Teknik pelukisan tokoh yang akan dibahas peneliti adalah teknik pelukisan tokoh menurut Kenny dalam Sudjiman 1988:24-27.

1. Teknik Diskursif

Dalam teknik diskursif ini adakalanya pengarang melalui pencerita mengisahkan sifat-sifat tokoh, hasrat, pikiran, dan perasaannya, kadang-kadang dengan menyisipkan kilatan allusion atau komentar pernyataan setuju atau tidaknya akan sifat-sifat tokoh itu. Pengarang dapat memaparkan saja watak tokohnya, tetapi dapat juga menambahkan komentar tentang watak tersebut. Cara yang mekanis sifatnya ini memang sederhana dan hemat, tetapi tidak menggalakkan imajinasi pembaca. Pembaca tidak dirangsang untuk membentuk gambarannya tentang si tokoh.

2. Teknik Dramatik

Watak tokoh dapat disimpulkan pembaca dari pikiran, cakapan dan lakuan tokoh yang disajikan pengarang, bahkan juga dari penampilan fisiknya serta dari gambaran lingkungan atau tempat tokoh. Cakapan atau lakuan tokoh demikian pula pikiran tokoh yang dipaparkan pengarang dapat menyiratkan sifat wataknya.

3. Teknik Kontekstual

Dengan metode ini, watak tokoh dapat disimpulkan dari bahasa yang digunakan pengarang dalam mengacu kepada tokoh. Misalnya, pengarang menggambarkan kelakuan tokoh A dengan kata- kata “serigala itu menjilati seluruh tubuh wanita itu dengan pandangannya yang liar” maka dapat diperkirakan bagaimana watak tokoh A itu.

b. Alur

Sudjiman 1988:29 berpendapat bahwa alur adalah urutan peristiwa yang membangun tulang punggung cerita. Masih dalam Sudjiman, Marjorise Boulton mengibaratkan alur sebagai rangka dalam tubuh manusia. Tanpa rangka, tubuh tidak dapat berdiri. Berikut struktur umum alur dan pengaluran dalam Sudjiman 1988:30-36. 1. Paparan Awal 2.Rangsangan 3.Gawatan 4.Tikaian Tengah 5.Rumitan 6.Klimaks 7.Leraian Akhir 8.Selesaian Pengaluran adalah pengaturan urutan peristiwa pembentuk cerita. Cerita diawali dengan peristiwa tertentu dan diakhiri dengan peristiwa tertentu lainnya, tanpa terikat pada urutan waktu. 1 Paparan Peristiwa yang mengawali cerita selalu berisi sejumlah informasi bagi pembaca. Penyampaian informasi kepada pembaca ini disebut paparan atau eksposisi. Paparan merupakan fungsi utama awal suatu cerita. Tentu saja bukan informasi selengkapnya yang diberikan, melainkan keterangan sekadarnya untuk memudahkan pembaca mengikuti kisahan selanjutnya. Lain daripada itu, situasi yang digambarkan pada awal harus membuka kemungkinan cerita itu berkembang. 2 Rangsangan Rangsangan adalah peristiwa yang mengawali timbulnya gawatan. Rangsangan sering ditimbulkan oleh masuknya seorang tokoh baru yang berlaku sebagai katalisator. Rangsangan dapat pula ditimbulkan oleh hal lain, misalnya oleh datangnya berita yang merusak keadaan yang semula terasa laras. 3 Gawatan Tegangan adalah ketidakpastian yang berkepanjangan dan semakin menjadi-jadi. Adanya tegangan menyebabkan pembaca terpancing keingintahuannya akan kelanjutan cerita serta akan penyelesaian masalah yang dihadapi tokoh; suatu keprihatinan akan nasib tokoh selanjutnya. 4 Tikaian Tikaian adalah perselisihan yang timbul sebagai akibat adanya dua kekuatan yang bertentangan. Tikaian merupakan pertentangan antara dirinya dengan kekuatan alam, dengan masyarakat, orang atau tokoh lain, ataupun pertentangan antara dua unsur dalam diri satu tokoh itu. 5 Rumitan Rumitan adalah perkembangan dari gejala mula tikaian menuju klimaks cerita. Klimaks tercapai apabila rumitan mencapai puncak kehebatannya. 6 Klimaks Klimaks terlihat ketika rumitan mencapai puncak kehebatannya. Menurut Sumardjo dan Saini 1985, klimaks adalah bagian alur yang menunjukkan adanya pihak-pihak yang berlawanan atau bertentangan, berhadapan untuk melakukan perhitungan terakhir yang menentukan. 7 Leraian Leraian adalah bagian struktur alur sesudah klimaks yang menunjukkan perkembangan peristiwa ke arah selesaian. 8 Selesaian Selesaian bagian akhir atau penutup cerita. Selesaian boleh jadi mengandung penyelesaian masalah yang melegakan happy ending, boleh juga mengandung penyelesaian masalah yang menyedihkan; misalnya si tokoh bunuh diri. Boleh jadi juga pokok masalah tetap menggantung tanpa pemecahan, tanpa adanya penyelesaian masalah, dalam keadaan yang penuh ketidakpastian, ketidakjelasan, ataupun ketidakpahaman.