Jenis Penelitian Sumber Data Penelitian

memberikan gambaran konkret. Keempat unsur tersebut adalah tokoh dan penokohan, alur, latar dan tema.

1. Tokoh dan Penokohan

Menurut Sudjiman 1988:16 yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Sedangkan menurut Abrams dalam Nurgiyantoro, 2012: 165, tokoh cerita character adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, dapatlah dibedakan tokoh sentral dan tokoh bawahan dalam Sudjiman, 1988:17-20. Menurut Sudjiman dalam buku Memahami Cerita Rekaan 1988:23, tokoh-tokoh itu merupakan rekaan pengarang, maka hanya pengaranglah yang ‘mengenal’ mereka. Tokoh-tokoh itu perlu digambarkan ciri-ciri lahir dan sifat serta sikap batinnya agar wataknya juga dikenal oleh pembaca. Yang dimaksud dengan watak ialah kualitas tokoh, kualitas nalar dan jiwanya yang membedakannya dengan tokoh lain. Penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh inilah yang disebut sebagai penokohan. Pengertian penokohan lebih luas dibanding pengertian tokoh karena sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan, dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca Nurgiyantoro, 2012:166. Tokoh yang terdapat dalam novel Jamangilak Tak Pernah Menangis karya Martin Aleida adalah Molek Saragi, Jabosi, Hurlang Jamangilak, Jumontam, Jamangilak, Sibarani, Ali Badak, laki-laki di rumah Bupati, laki-laki di kantor Bupati, sekretaris Bupati, pejabat di kantor Dewan Perwakilan Rakyat, interogator, Asmu, Lebi, Kristin, Emi Binti Madali, Pastor, Pastor Hilarius, pengayuh sampan, penduduk tepi sungai, penduduk wilayah hutan, perempuan Siraituruk, Boru Sirait. Akan tetapi, dalam penelitian ini peneliti perlu melakukan pembatasan terhadap tokoh-tokoh yang dibahas agar analisis menjadi lebih fokus. Berikut ini tokoh-tokoh yang akan dibahas. a. Molek Saragi memiliki sifat pantang menyerah dan peka terhadap lingkungan. Keadaan sungai yang mengancam lingkungan hidup membuat dia bertekad untuk melakukan usaha penyelamatan. Berbagai langkah ditempuhnya. Dia sendiri mengadu pada pemerintah, hingga mengadakan rapat besar, serta demonstrasi di kecamatan. Berikut ini bukti dari Molek yang bersikap pantang menyerah.