b. Rasio likuiditas yaitu aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar
CACL. c.
Rasio pertumbuhan yaitu rasio pertumbuhan laba bersih dibagi dengan total aktiva GROWTH NITA.
3. Almilia 2006
Almilia 2006 melakukan penelitian dengan judul “Prediksi Kondisi
Financial Distress Perusahaan Go-Public dengan Menggunakan Analisis Multinominal Logit”.
Pada tahun 2006, Luciana Spica Almilia juga melakukan penelitian mengenai financial distress, yang berusaha untuk menguji
daya klasifikasi dan signifikansi rasio-rasio keuangan baik yang berasal dari neraca laporan laba rugi ataupun laporan arus kas untuk
memprediksi kondisi financial distress perusahaan dengan menggunakan teknik analisis multinominal logit. Dasar penentuan
kondisi financial distress dibagi dalam dua 2 kelompok. Kelompok pertama adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut
mengalami laba bersih net income negatif. Kelompok kedua adalah perusahaan yang selama 2 tahun berturut-turut mengalami laba bersih
net income negatif dan mengalami nilai buku ekuitas negatif. Luciana Spica Almilia membagi model penelitian menjadi tiga, yaitu model 1
menguji daya klasifikasi dan signifikansi rasio keuangan yang berasal dari neraca dan laporan laba rugi, model 2 menguji menguji daya
klasifikasi dan signifikansi rasio keuangan yang berasal dari laporan
arus kas, dan model 3 menguji daya klasifikasi dan signifikansi rasio keuangan yang berasal dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus
kas. Hasil kesimpulan penelitian ini adalah:
a. Pada model pertama yaitu model yang memasukkan rasio
keuangan yang berasal dari laporan laba rugi dan neraca menunjukkan rasio total hutang dibagi dengan total aktiva TLTA
dapat digunakan untuk memprediksi kondisi financial distress perusahaan dengan daya klasifikasi sebesar 79,0.
b. Pada model kedua yaitu model yang memasukkan rasio keuangan
yang berasal dari laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio arus kas bersih dari aktivitas operasi dibagi dengan total aktiva
CFFOTA dan arus kas bersih dari aktivitas operasi dibagi dengan hutang lancar CFFOCL dapat digunakan untuk memprediksi
kondisi financial distress perusahaan dengan daya klasifikasi sebesar 58,0.
c. Pada model ketiga yaitu model yang memasukkan rasio keuangan
yang berasal dari laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas menunjukkan bahwa rasio aktiva lancar dibagi dengan total aktiva
CATA, total hutang dibagi total aktiva TLTA, aktiva tetap bersih dibagi dengan total aktiva NFATA, arus kas bersih dari
aktivitas operasi dibagi dengan hutang lancar CFFOCL, arus kas bersih dari aktivitas operasi dibagi dengan total sumber dana
CFFOTS, dan arus kas bersih dari aktivitas operasi dibagi dengan total hutang hutang CFFOTL dapat digunakan untuk
memprediksi kondisi financial distress perusahaan dengan daya klasifikasi total pada model ini adalah sebesar 79,6.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah topik yang diteliti financial distress, dalam menguji hipotesis
digunakan regresi logistik pada penelitian Luciana Spica Almilia 2003, dan subjek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur yang
go public kecuali pada penelitian Wilopo 2001. Perbedaan pada penelitian ini terletak pada variable bebas dalam
rasio-rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas, efisiensi, profitabilitas, dan financial lavarage, serta pada periode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah periode 2004-2008.
2.2. Landasan Teori