Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

meskipun membingungkan, sebenarnya lebih dekat dengan kata. Sering kita berkata, apa artinya kata ini, apakah artinya kalimat ini? Pateda, 2001:79. Bagi orang awam, untuk memahami makna kata tertentu ia dapat mencari kamus, sebab di dalam kamus terdapat makna yang disebut makna leksikal. Dalam kehidupan sehari-hari, orang sulit menerapkan makna yang terdapat di dalam kamus, sebab makna dalam kata sering bergeser jika berada dalam satuan kalimat. Kata merupakan momen kebahasaan yang bersama-sama dalam kalimat menyampaikan pesan dalam suatu komunikasi. Secara teknis, kata adalah satuan ujaran yang berdiri sendiri yang terdapat didalam kalimat, dapat dipisahkan, dapat ditukar, dapat dipindahkan, dan mempunyai makna serta digunakan untuk berkomunikasi. Makna dalam kata yang dimaksud disini, yakni bentuk yang sudah dapat diperhitungkan sebagai kata. Atau dapat disebut sebagai makna leksikal yang terdapat didalam kamus Pateda, 2001:134.

2.2 Kerangka Berpikir

Setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda dalam memaknai suatu peristiwa atau objek. Hal ini dikarenakan latar belakang pengalaman Field of Experience dan pengetahuan Frame of Reference yang berbeda-beda pada setiap individu tersebut. Dalam menciptakan sebuah pesan komunikasi, dalam hal ini pesan disampaikan dalam bentuk lagu, maka pencipta lagu juga tidak terlepas dari dua hal diatas. Begitu juga penulis dalam memaknai tanda dan lambang yang ada dalam objek, juga berdasarkan pengetahuan penulis. Dalam penelitian ini penulis melakukan 13 pemaknaan terhadap tanda dan lambing berbentuk text pada lirik lagu “Hey Ladies” dalam hubungannya dengan menggunakan metode semiologi Ferdinand De Saussure, sehingga akhirnya dapat diperoleh hasil dari interpretasi data mengenai makna dari lirik lagu tersebut. Pada penelitian ini penulis tidak menggunakan metode Roland Barthes, karena dalam lirik lagu “Hey Ladies” kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang lugas atau kalimat langsung, sehingga penulis tidak banyak menemukan simbol-simbol yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan analisis, dan Saussure merupakan penyempurnaan dari teori-teori Barthes, oleh karena itu penulis menggunakan metode semiologi Ferdinand de Saussure dengan menitik beratkan pada hubungan penanda dan petanda yang ada pada lirik lagu tersebut. Dari data-data berupa lirik lagu, kata-kata, dan rangkaian kata dalam kalimat lirik lagu “Hey Ladies” tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan metode semiologi Saussure menitik beratkan pada aspek material penanda dan aspek mental petanda yang pada akhirnya diperoleh signifikasi, sehingga menghasilkan suatu interpretasi makna apa yang terkandung dalam lirik lagu “Hey Ladies” tersebut. 13 13

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif. Artinya, data yang digunakan merupakan data yang kualitatif data yang tidak terdiri atas angka-angka, melainkan berupa pesan-pesan verbal tulisan yang terdapat pada lirik lagu “Hey Ladies” yang dipopulerkan oleh Rossa dalam albumnya yang berjudul “Self Titled”. Data-data kualitatif tersebut berusaha diinterpretasikan dengan rujukan, acuan, atau referensi- referensi secara ilmiah. Penelitian kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda; Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat peneliti, dan yang diteliti; dan yang Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola yang dihadapi Moleong,2002:5. Metode semiotika yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, dimana penelitian ini menginterpretasikan makna yang ada dalam lirik lagu tersebut. Penelitian ini akan mendekonstruksi tanda-tanda dengan menggunakan metode semiologi dari Ferdinand De Saussure , yaitu pandangan tentang signifier penanda dan signified petanda; language bahasa dan parole ujaran; 28