Pengukuran Biaya Kualitas Biaya Kualitas

Biaya kegagalan eksternal mencakup: 1 Biaya perbaikan atau pergantian; perbaikan atau pergantian dari barang-barang yang dikembalikan. 2 Biaya untuk menangani keluhan dari konsumen dan pengembalian produk; gaji dan pengeluaran tambahan untuk administrasi departemen layanan konsumen, diskon untuk kualitas yang rendah, dan ongkos angkut untuk barang yang dikembalikan. 3 Penjualan yang hilang dari konsumen; pemesanan yang dibatalkan dan penurunan pangsa pasar.

6. Pengukuran Biaya Kualitas

Menurut Gaspersz 2005: 168, perusahaan mengukur dan menganalisis biaya kualitas sebagai indikator keberhasilan program perbaikan kualitas yang dapat dihubungkan dengan ukuran-ukuran biaya lain, yaitu: a. Biaya kualitas dibandingkan dengan nilai penjualan, semakin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses. b. Biaya kualitas dibandingkan dengan keuntungan, semakin rendah nilai ini menunjukkan program perbaikan kualitas semakin sukses. c. Biaya kualitas dibandingkan dengan harga pokok penjualan, diukur berdasarkan persentase biaya kualitas total terhadap nilai harga pokok penjualan, dimana semakin rendahnya nilai ini menunjukkan semakin baik program perbaikan kualitas. Biaya kualitas juga dapat diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya- biaya yang tersedia dari pencatatan akuntansi organisasi. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan yang dihasilkan dari kualitas buruk. Ada tiga metode yang diusulkan oleh Hansen dan Mowen 2009: 273 untuk menaksir biaya kualitas tersembunyi, yaitu: a. Metode pengali multiplier method Mengasumsikan bahwa total biaya gagal hanya merupakan multiplikasi biaya-biaya gagal yang diukur. Total biaya gagal eksternal = k biaya gagal eksternal yang diukur Dimana k adalah efek multiplikasi berdasarkan pada pengalaman. Memasukkan biaya tersembunyi dalm penilaian jumlah biaya gagal eksternal membuat manajemen dapat lebih akurat dalam menentukan tingkat pengeluaran sumber daya untuk aktivitas-aktivitas pencegahan dan penilaian. Dengan kenaikan biaya gagal, diharapkan pihak manajemen akan meningkatkan investasinya dalam biaya kontrol. b. Metode riset pemasaran Metode riset pasar formal adalah metode-metode yang digunakan untuk menilai efek dari kualitas buruk pada penjualan dan pangsa pasar. Hasil riset pemasaran dapat digunakan untuk memproyeksikan laba rugi akan datang yang disebabkan oleh kualitas buruk. c. Fungsi kerugian kualitas Taguchi Fungsi ini mengasumsikan bahwa setiap variasi dari nilai sasaran karakteristik kualitas menyebabkan biaya kualitas tersembunyi. Biaya tersembunyi meningkat secara kuadratikal ketika nilai aktual menyimpang dari nilai sasaran. Rumus: Ly = k y - T² Dimana: k = konstanta proporsional yang tergantung pada struktur biaya gagal eksternal organisasi y = karakteristik nilai kualitas aktual T = karakteristik nilai kualitas sasaran Untuk menerapkan fungsi taguchi, k harus diestimasi. Nilai untuk k dihitung dengan membagi estimasi biaya pada satu batas spesifik dengan deviasi kuadrat batas tersebut dari nilai sasaran: � = ² Dimana: c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah d = jarak antara batas dengan nilai sasaran Kelebihan metode ini adalah: 1 Memudahkan perusahaan untuk melakuakan analisis terhadap produk yang dihasilkan, karena produk tersebut dapat dideteksi tingkat penyimpangannya. 2 Memotivasi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk, karena metode ini selalu berpandangan bahwa produk yang dihasilkan harus mencapai target, jika tidak akan selalu memuncullkan kerugian. 3 Perusahaan dapat mengidentifikasi dan melakukan estimasi terhadap besarnya biaya kualiatas tersembunyi. Kelemahan metode ini adalah: 1 Apabila metode ini tidak diterapkan dengan teknik-teknik yang dikembangkan oleh Deming, Juran dan Crosby, maka tidak akan memberikan hasil yang optimal. 2 Metode ini hanya cocok untuk diterapkan perusahaan industri manufaktur yang menghasilkan barang dengan tingkat ketelitian tinggi. 3 Implementasi dari metode ini membutuhkan perhitungan statistik yang sedikit rumit, sehingga diperlukan sumber daya dengan keahlian khusus untuk menerapkannya. Dari segi akuntansi, menurut Hansen dan Mowen 2009: 282 terdapat dua tipe pengukuran biaya kualitas yaitu: 1 Biaya kualitas yang dapat diamati Observable Quality Cost Biaya kualitas yang dapat diamati Observable Quality Cost adalah biaya-biaya yang tersedia atau apat diperoleh dari cacatan akuntansi perusahaan. 2 Biaya kualitas yang tersembunyi Hidden Quality Cost Biaya kualitas yang tersembunyi Hidden Quality Cost adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi. Contohnya biaya-biaya yang tersembunyi berada dalam katagori kegagalan, kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, kehilangan pangsa pasar.

7. Perspektif Kualitas