293
sul it unt uk mendapat kan gambar dengan komposisi berbent uk segi empat . Bent uk segi empat akan l ebih
mudah adidapat dengan pemot ret an yang l urus wat erpas. Dil ihat dari pemot ret an saj a sudah bisa
t erasa bahwa komposisi segi empat it u t erasa f ormal dan t erencana. Dal am komposisi f ot ograf i dan j uga seni
graf is l ainnya bent uk yang pal ing sering dipakai adal ah bent uk segit iga. Bent uk segi t iga hampir sel al u dapat
dibuat dengan mudah karena hanya diperl ukan t iga t it ik dan t anpa garis sej aj ar. Bent uk segit iga menarik karena
sel al u ada unsur diagonal yang membuat t erasa l ebih dinamis. Bent uk segit iga sangat menarik pandangan
t idak hanya karena adanya gari s-garis diagonal t et api j uga karena t iga t it ik yang dimil ikinya.
b. Kamera Televisi
Gambar-gambar yang kit a saksikan pada l ayar pesawat t el evisi, baik yang disiarkan l angsung maupun yang t el ah
direkam t erl ebih dahul u, adal ah gambar yang t el ah dil ihat ol eh kamera t el evisi. Gambar-gambar t ersebut dit ent ukan
ol eh apa yang bisa dil ihat dan bagaimana cara kamera mel ihat nya. Sebagai cont oh, apabil a pada suat u mal am kit a
berj al an-j al an di kaki l ima di sebuah kot a, pemandangan yang khas dari suasana mal am akan nampak sempurna ol eh
mat a kit a. Kit a bisa mel ihat dengan j el as barang-barang yang dipaj ang di et al ase t oko, hot el -hot el , rumah makan
dengan neon signnya, orang-orang, kendaraan yang berl al u l al ang. Dengan penerangan l ampu j al an, l ampu t oko, l ampu
mobil , kiranya cukup bagi mat a kit a unt uk mel ihat dengan j el as. Tet api bagi kamera t el evisi, penyinaran yang
demikian it u sangat kurang, pemandangan akan nampak agak gel ap dan t idak j el as pada l ayar t el evisi apabil a
merekamnya.
Tanpa gambar yang j el as pesawat t el evisi t ak l ebih dari pesawat radio, sebab pada media t el evisi unsur yang pal ing
pent ing adal ah gambar, meskipun t ent u saj a kit a t idak bol eh mengabaikan unsur audio at au suara. Jika bisa
dikat akan bahwa produksi t el evisi sangat dit ent ukan ol eh apa yang bisa dil ihat dan apa yang t idak bisa dil ihat ol eh
kamera.
Di unduh dari : Bukupaket.com
294
1 Bagian-bagian Kamera TV
a. Kamera Televisi Video
Di unduh dari : Bukupaket.com
295
b. Bagian-bagian Kamera Video TV Gambar 101. Kamera televisi video dan bagian-bagiannya
Kamera t el evisi t erdiri dari 4 bagian ut ama: a Lensa Opt ik
b Kepala kamera dan body camer a head c Vi ew f i nder
d VCR Vi deo Caset t e Recor der
a Lensa Fungsi l ensa adal ah unt uk mengumpul kan sinar yang
dipant ul kan ol eh obyek sehingga membent uk bayangan opt is pada
per mukaan t abung kamera at au CCD Charge Coupl e Device.
Lensa menent ukan perspekt if visual dari pemandangan yang dil ihat ol eh penont on.
Lensa t ersusun at as 3 bagian: 1 El emen-el emen opt ik yang menghasil kan bayangan dan
mengubah panj ang f okal . 2 Iris, yang bisa diubah-ubah unt uk mengat ur banyaknya
cahaya yang masuk kedal am Kamera. 3 Sist em mount ing, pemasangan l ensa pada kamera
dengan sist em bayonet at au sist em ul ir C-mount .
BODY
VCR
OPTIC MIC
VIEW FINDER
SUM SWITCH BATTTERY
Di unduh dari : Bukupaket.com
296
Lensa yang digunakan unt uk kamera video, biasanya l ensa zoom.
Elemen-elemen optik lensa. Sebuah l ensa t erdiri dari
sej uml ah el emen-el emen opt ik yang dit empat kan dal am sil inder met al . El emen-el emen ini berupa kepingan kaca bul at dengan
l apisan-l apisan khusus yang berf ungsi unt uk mengurangi ref l eksi sinar yang dipant ul kan ol eh obyek, memf okuskan bayangan
pada permukaan t abung kamera at au CCD.
Iris diafragma. Iris adal ah sej uml ah l embaran met al
t ipis yang disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan dit ut up unt uk mengat ur banyaknya sinar yang bisa masuk
mel al ui l ensa. Bil a iris dibuka sel ebar mungkin, l ensa mengirim sinar maksimum kedal am kamera, dan bil a bukaan iris kit a
kurangi at au kit a t ut up, l ubang diaf ragma akan menyempit , sehingga sedikit sinar yang masuk ke dal am kamera.
Bukaan dif ragma diukur dengan nomor f -st op dimul ai dari f 1, 4 sampai f 22. Lebih kecil nomor f -st op, l ebih besar bukaan
dif ragma, l ebih besar nomor f -st op berart i l ebih kecil bukaan diaf ragma.
Sifat-sifat optik lensa Sif at -sif at opt ik l ensa menent ukan ukuran dan
pembesaran bayangan, menghasil kan pandangan horisont al dari adegan yang dif ot o, dan menent ukan perspekt if visual dari
shot . Adapun sif at -sif at opt ik l ensa zoom adal ah: panj ang f okal f ocal l engt h dan f -st op
Di unduh dari : Bukupaket.com
297
Gambar 102. Bagian-bagian Optik Kamera TV Video
Panj ang fokal Focal Lengt h. Panj ang f okal adalah
kwal it as l ensa yang menent ukan ukuran pembesaran bayangan dan bidang pandangan horisont al . Panj ang f okal dit ent ukan
dengan mengukur t it ik pusat l ensa ke t it ik dimana sinar berkumpul dibel akang l ensa dal amkeadaan t aj am f okus. Tit ik
ini disebut t it ik f okus dimana dit empat kan permukaan t abung at au CCD, unt uk menangkap gambar at au bayangan.
Panj ang f okal dihit ung dal am mil imet er. Lebih besar panj ang f okal , l ebih sempit bidang pandangan dan l ebih besar
ukuran obyek.
FUCUS RING
LENSA SUM RING
FL RING MACRO RING
IRIS RING
Di unduh dari : Bukupaket.com
298
Gambar 103. Ilustrasi Vocal Length
Lensa normal menghasil kan pandangan sebagaimana mat a kit a mel ihat nya. Bidang pandangan horisont al dan pembesaran
gambar l ensa normal sebanding dengan apa yang kit a l ihat apabil a kit a berdiri dit empat dimana kamera berada. Panj ang
f okal l ensa normal dal am f ormat 16 mm permukaan t abung kamera at au CCD berukuran 2 3 inci kira-kira 25 – 75 mm
dengan pandangan horisont al 20°- 9°, l ensa sudut l e bar dari 12 – 25 mm mempunyai bidang pandangan horisont al 57°- 20°,
l ensa t el ephot o dengan panj ang f okal 75 – 200 mm mempunyai bidang pandangan horisont al 9°- 3°.
Standar panj ang fokal lensa dan sudut pandangan horisontal.
Bidang pandangan horisont al adal ah seberapa besarnya sudut suat u shot yang bisa diperol eh ol eh sebuah
l ensa. Dengan menget ahui bidang pandangan horisont al l ensa, sut radara dan j uru kamera bisa merencanakan shot -shot dan
penempat an kamera pada suat u l okasi at au st udio dal am f l oor
pl an.
FOCAL LENGTH
MID POINT LENS POINT OF FOCUS FOR FILM
Di unduh dari : Bukupaket.com
299
Gambar 104. Ilustrasi st andard vokal lengt h kamera TV
Lensa Zoom.
Kamera t el evisi pada umumnya mempergunakan l ensa zoom. Lensa zoom adal ah l ensa yang bisa diubah-ubah panj ang
f okal nya, dari sudut pandang yang pal ing l ebar wi de angl e ke
sudut yang pal ing sempit t el ef ot o.
4,8 75
25
16
10
110 9
20
57 37
STANDART FOCAL LENGTH
Di unduh dari : Bukupaket.com
300
Gambar 105. Ilustrasi perbedaan penggunaan lensa zoom
Zoom range adalah bat as perbandingan ant ara panj ang
f okal l ensa zoom t erpendek dan t erpanj ang. Zoom range biasanya dit ul iskan dengan dua nomor, misal nya 10 x 12. Nomor
pert ama 10 adal ah zoom rangenya, art inya perbandingan
panj ang f okal t erpendek dengan panj ang f okal t erpanj ang adal ah 10 : 1. Sedangkan nomor yang ke dua
12 adal ah panj ang f okal t erpendek dal am mil imet er. Jadi 10 x 12 art inya l ensa
t ersebut mampu membuat zooming dari 12 mm panj ang f okal t erpendek sampai 120 mm panj ang f okal t erpanj ang.
Lensa zoom dal am mel akukan zooming bisa digerakkan dengan cara:
Di unduh dari : Bukupaket.com
301
Manual : mengat ur sudut pandang dan kecepat annya dengan memut ar
st i cknya. Ser vo : dengan menekan t ombol yang menggerakkan mot or
el ekt ronisnya. Dengan l ensa zoom ini kit a bisa menghasil kan f okus yang
t epat apapun bidang pandangan yang kit a kehendaki dengan membuat kal ibrasi at au pref okus l ensa sebel um shot -shot
direkam. Dekat il ah subyek dengan zoom in, kemudian at ur f okus
sehingga obyek nampak t aj am. Bil a obyeknya manusia f okuskan pada mat anya. Set el ah
f ocusi ng dengan mel akukan zoom out buat l ah
f r ami ng dan komposisi sepert i yang kit a inginkan. Kemudian rekaman bisa kit a mul ai, pada saat merekam kit a
buat zoom in secara perl ahan, gambar akan t et ap f okus sepanj ang kamera at au subyek t idak bergerak dari posisi
semul a. Apabil a j arak dari kamera ke subyek berubah, misal nya dengan merekam adegan baru pada subyek l ain yang posisi at au
j arak berbeda, t ent u saj a kit a harus mencocokkan f okus l agi unt uk menghasil kan gambar yang t aj am.
F – stop. F-st op adal ah sat uan bukaan iris diaf ragma.
Dengan merubah f -st op berart i menambah at au mengurangi cahaya yang masuk kedal am kamera. Semakin t inggi nomor f -
st op, semakin kecil bukaan diaf ragma, semakin sedikit sinar yang masuk kedal am kamera. Semakin kecil nomor f -st op,
semakin besar bukaan diaf ragma, semakin banyak sinar yang masuk kedal am kamera.
Bil angan f -st op t ersebut t el ah dirancang sedemikian rupa sehingga set iap naik sat u st op, maka banyaknya cahaya yang
mel ewat i diaf ragma t inggal separuh dari semul a. Sebal iknya dengan t urun 1 st op, sinar yang masuk 2 kal i l ipat
Di unduh dari : Bukupaket.com
302
Gambar 106. Ilustrasi hubungan diaphragma dengan ruang ketaj aman
Fokus. Fokus adal ah pengat uran l ensa yang t epat unt uk
j arak t ert ent u. Gambar dikat akan f okus apabil a proyeksi gambar yang dihasil kan ol eh l ensa j at uh dipermukaan t abung
at au CCD, j el as dan t aj am. Juga yang nampak pada viewf inder at au TV monit or.
Bidang Kedalaman Dept h of f ield atau Ruang Taj am.
Bidang kedal aman at au dept h of f iel d adal ah bidang dimana obyek-obyek di depan dan di bel akang obyek ut ama nampak
dal am f okus. Bidang kedal aman sangat pent ing unt uk hal -hal t eknis dan est et is. Secara t eknis, shot dengan bidang
kedal aman yang l uas, memudahkan j uru kamera mengikut i act ion, gerakan subyek. Bidang kedal aman yang sempit
mengharuskan kit a secara t erus menerus mengubah f okus, apabil a subyek at aupun kamera sendiri bergerak.
Secara est et is bidang kedal aman sangat berperan dal am mencipt akan perspekt if visual pada kesel uruhan adegan shot .
3 hal yang menent ukan bidang kedal aman adal ah: 1
panj ang f okal l ensa 2
f -st op bukaan iris dan
f2 f4 f8 f16 f22
DEPTH OF FILD
Di unduh dari : Bukupaket.com
303
3 j arak ant ara kamera dan obyek.
Gambar 107. Ilustrasi hubungan j arak dengan ruang ketaj aman
Panj ang fokal. Lebih pendek panj ang f okal at au l ebih
besar sudut pandang l ensa, l ebih dal am at au l ebar bidang kedal aman. Panj ang f okal dit ambah, bidang kedal aman semakin
sempit .
F-stop. Lebih kecil l ensa dibuka l ebih besar nomor f -
st op, l ebih l uas bidang kedal aman. Lebih besar bukaan l ensa l ebih kecil nomor f -st op, bidang kedal aman l ebih sempit .
Jarak kamera dengan subyek. Semakin j auh j arak ant ara
kamera dengan subyek, makin l uas bidang kedal aman. Semakin dekat j arak kamera dengan subyek, semakin sempit bidang
kedal aman.
Perspektif Lensa. Menunj ukkan cara l ensa memot ret
kedal aman, dimensi dan hubungan ant ara obyek-obyek di dal am videospace. Lensa normal menghasil kan perspekt if normal ,
videospace nampak waj ar sebagaimana mat a kit a mel ihat nya. Lensa wide angl e sudut l ebar, menambah kedal aman, j arak
ant ara l at ar bel akang dengan l at ar depan l ebih j auh dari kenyat aannya. Gerakan yang mengarah menuj u ke kamera at au
meninggal kan kamera nampak l ebih cepat dari gerakan sebenarnya. Lensa t el ef ot o sudut sempit mengurangi
kedal aman ruangan, j arak ant ara l at ar bel akang dengan subyek ut ama nampak dekat sehingga gambar t erkesan dat ar. Gerakan
DEPTH OF FIELD 4 METER
10 METER
20 METER DEPTH OF FIELD
DEPTH OF FIELD
Di unduh dari : Bukupaket.com
304
menuj u at au meninggal kan kamera nampak l ebih l ambat dari gerakan yang sebenarnya.
Filt er. Fil t er bef ungsi unt uk mengubah at au
mencocokkan cahaya yang masuk ke dal am kamera.
Filter koreksi suhu warna . Tel evisi berwarna membagi
cahaya yang t erl ihat ol eh mat a manusia menj adi 3 warna primair, yait u merah, hij au dan biru RGB. Ket iga warna ini
apabil a dipadukan dal am perbandingan yang t epat R=30, G=59, B=11 akan menghasil kan warna put ih, dengan
perbandingan yang berbeda akan menghasil kan warna-warna yang l ain. Warna dari suat u benda disebabkan ol eh pant ul an
cahaya yang mengandung warna t ert ent u. Benda put ih t erl ihat sebagai warna put ih yang t epat apabil a dikenai cahaya put ih.
Tet api cahaya put ih yang murni j arang sekal i, kebanyakan yang kit a l ihat adal ah sebagai warna put ih yang mengandung warna
kebiru-biruan at au kemerah-merahan.
Mat a kit a secara ot omat is bisa mengimbangi perubahan- perubahan it u dengan mengubah bal ans warna, sehingga kit a
sel al u mel ihat warna put ih sebagai put ih, t et api kamera t el evisi t idak. Unt uk memecahkan masal ah ini, kamera video dil engkapi
dengan sebuah f il t er yang dipasang pada suat u piring dit empat kan di ant ara l ensa dan t abung kamera. Roda f il t er ini
berisi sej uml ah f il t er koreksi warna yang berbeda, masing- masing bisa secara cepat diput ar dicocokkan dengan kondisi
cahaya yang kit a pergunakan unt uk mel akukan rekaman. Umumnya Kamera video memil iki 2 buah f il t er koreksi warna.
Unt uk shot ing didal am ruangan dengan cahaya l ampu video kit a pasang f il t er 3200°K dan unt uk shot ing dengan pener angan
cahaya mat ahari kit a gunakan f il t er 5600°K.
Cahaya mat ahari banyak mengandung warna biru. Kal au kit a memasang f il t er nomor 2 unt uk mat ahari, sebet ul nya kit a
memasang f il t er berwarna oranye, yang bisa mengimbangi banyaknya warna biru yang t erdapat dal am cahaya mat ahari.
Sebal iknya cahaya l ampu video l ebih mengandung warna merah, maka kit a pasang f il t er nomor 1 3200°K, ya ng
berwarna kebiru-biruan. Sumber cahaya yang l ebih t inggi int ensit as sinarnya mengandung warna biru, sumber cahaya
yang l ebih rendah l ebih mengandung warna merah. Perbedaan warna cahaya ini t ergant ung pada suhu, dan diukur dengan
deraj ad Kel vin.
Whit e Balance. Int ensit as cahaya berbeda-beda pada
saat yang berbeda dal am sehari. Cahaya pagi hari at au senj a mempunyai suhu 2000°K, cahaya t engah hari mempunyai
ukuran 10. 000°K. Karena int ensit as cahaya sangat be rbeda maka f il t er koreksi warna t idak bisa menghasil kan warna put ih
Di unduh dari : Bukupaket.com
305
yang t epat . Maka dari it u kamera video j uga dil engkapi dengan t ombol unt uk menyet el
whi t e bal ance. Cara t ermudah unt uk menyet el whit e bal ance ial ah dengan mengarahkan kamera
t erhadap benda put ih apa saj a yang berada dal am kondisi cahaya yang sama dengan cahaya yang kit a pergunakan unt uk
merekam adegan.
Cara menyetel whit e balance:
Pert ama-t ama cocokkan f il t er koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kit a pakai shot ing. Arahkan kamera
t erhadap benda put ih apa saj a. Kamera di zoom sampai yang t erl ihat dal am viewf inder hanyal ah warna put ih. Tekan t ombol
pengat ur whit e bal ance. Whit e bal ance harus diubah, apabil a keadaan cahaya berubah.
Filt er Neut ral Densit y ND. Berf ungsi unt uk mengurangi
int ensit as sinar yang t erl al u kuat t anpa mempengaruhi kwal it as warna cahaya. Fil t er ini digunakan bil a kamera membuat
rekaman dimana kondisi cahaya t erl al u t inggi. Dengan mempergunakan f il t er ND ini kit a bisa membuat sel ect ive
f ocusing at au rack f ocus. Karena pemasangan f il t er ini akan memaksa bukaan f -st op mel ebihi normal ; sehingga
mempersempit bidang kedal aman t anpa mengurangi int ensit as cahaya.
b Camera Head
Camera head berisi: 1 Sistem Optik Internal
Semua kamera t el evisi berwarna menggunakan sist em opt ik bagian dal am, yang berf ungsi memisahkan
cahaya yang dif okuskan ol eh l ensa ke dal am 3 warna primair RGB. Sist em opt ik yang biasa digunakan adal ah
pr i sm beam spl i t t er prisma pemisah cahaya, yang menerima sumber cahaya secara maksimum dan sedikit
sinar yang hil ang at au mengurangi dist orsi opt ik. Kamera t el evisi yang l ebih murah harganya biasanya
menggunakan sist em opt ik cermin dikroik dichroic mirror.
2 Phot oelekt ric t ransducer
Phot oel ect r i c t r ansducer berf ungsi mengubah bayangan opt is dari l ensa ke dal am sinyal el ekt ronik
yang disebut sinyal video. Baik it u berupa pi ckup t ube
t abung, maupun CCD char ge coupl ed devi ce.
Di unduh dari : Bukupaket.com
306
3 Pickup tube
Jenis t abung yang banyak digunakan adal ah j enis Pl umbicon dan Sat icon. Tabung-t abung ini mampu
menghasil kan gambar berwarna yang berkwal it as t inggi.
Gambar 108. Ilustrasi Tabung Kamera
Tabung Pl umbicon yang dibuat unt uk kamera st udio t ersedia dal am 2 ukuran, f ormat berdiamet er 1¼ inch
30mm dan 1 inch 25mm. Format ini menunj ukkan ukuran permukaan
phot oconduct i ve pada t abung. Semakin l ebar permukaan t abung, semakin bagus
kuwal it as gambarnya. Kamera st udio yang baru dengan f ormat 2 3 inch 18mm dan kamera ENG EFP dengan
f ormat ½ inch 12mm j uga mampu menghasil kan gambar yang berkual it as t inggi.
4 CCD Charge Coupled Device
CCD adal ah sebuah microchip t erpadu sebagai penggant i pickup t ube. Fungsinya persis sama, hanya
cara kerj anya berbeda. CCD memberikan beberapa keunt ungan, bent uknya l ebih kecil dan ringan sehingga
kamera bisa dirancang l ebih prakt is dan ringan dari pada kamera t abung.
5 Viewf inder
Vi ewf i nder adal ah j endel a pengamat dimana kit a bisa mel ihat obyek-obyek yang masuk ke dal am kamera.
Vi ewf i nder dengan ukuran 1 – 6 inch merupakan sebuah pesawat t el evisi hit am put ih kecil yang berf ungsi
mengubah sinyal video kembal i menj adi gambar yang bisa dil ihat .
PRISMA PEMISAH
CAHAYA CAHAYA
REFLEKTOR
Di unduh dari : Bukupaket.com
307
Juru kamera bisa menggunakan vi ewf i nder ini
unt uk mengat ur f raming, menyusun komposisi dan memf okuskan gambar. Dal am produksi mul t ikamera
pada vi ewf i nder kit a bisa menyaksikan hasil gambar
yang sedang on air at au masuk program pada swit cher di kont rol room dengan menekan t ombol
r et ur n vi deo, sehingga kit a bisa mel ihat bagaimana adegan yang
sedang kit a rekam dicampur adegan dari kamera l ain dengan ef ek khusus.
Di bagian dal am viewf inder dil engkapi dengan l ampu-l ampu indikat or at au displ ay t ul isan yang
menginf ormasikan whit e bal ance, l ow l ight kurang sinar, on recording, bat erai at au kaset yang nyaris
habis. Pada viewf inder bagian depan t erdapat l ampu merah kecil yang dinamakan
t al l y l i ght , l ampu ini menyal a apabil a kamera sedang record at au on air.
2 Gerakan Kamera
a Pan, Panning
Pan adal ah gerakan kamera secara horisont al mendat ar dari kiri ke kanan at au sebal iknya.
Pan r i ght kamera bergerak memut ar ke kanan Pan l ef t kamera bergerak memut ar kekiri
Di unduh dari : Bukupaket.com
308
Gambar 109. Gerakan kamera pan left right dan tilt Up and Down
Gerakan pan biasanya dil akukan unt uk mengikut i gerakan subyek orang yang sedang berj al an,
mempert unj ukkan suat u pemandangan yang l uas secara menyel uruh. Gerakan pan secara pel an menimbul kan
perasaan menant i. Kadang-kadang panning cepat at au swi sh
pan dil akukan unt uk menghubungkan dua perist iwa yang t erj adi di dua t empat . Jangan mel akukan panning t anpa
maksud t ert ent u. Sebel um mel akukan panning hendaknya t erl ebih dahul u menent ukan t it ik awal dan t it ik akhir dari
shot adegan yang akan direkam. Apabil a kit a mengikut i gerak seseorang yang sedang berj al an
f ol l ow camer a beril ah ruang kosong yang l ebih l onggar di depannya.
Ruangan kosong ini dinamakan l eadi ng space.
b T ilt , T ilt ing
Ti l t i ng adal ah gerakan kamera secara vert ikal , mendongak dari bawah ke at as at au sebal iknya.
Ti l t Up – mendongak ke at as
Di unduh dari : Bukupaket.com
309
Ti l t Down – menunduk ke bawah Gerakan t il t dil akukan unt uk mengikut i gerakan obyek
pel uncuran bal on, pesawat t ake of f dan sebagainya, unt uk
mencipt akan ef ek dramat is, mempert aj am sit uasi. Sepert i hal nya dengan gerakan panning, al angkah baiknya apabil a
dit ent ukan dul u t it ik awal dan t it ik akhir shot .
c Dolly, T rack
Dol l y at au t rack adal ah gerakan kamera diat as t ripod at au dol l y mendekat i at au menj auhi subyek.
Dol l y In – mendekat i subyek Dol l y Out – menj auhi subyek
Gambar 110. Gerakan Kamera dolly in out dan pedestal up down
d Pedestal
Pedest al adal ah gerakan kamera di at as pedest al yang bisa di naik t urunkan. Sekarang ini kebanyakan menggunakan
Port a-Jib t ravel l er. Pedest al Up : kamer a di nai kkan
Pedest al Down: kamera dit urunkan
Dengan menggunakan t eknik pedest al up down kit a bisa menghasil kan perubahan perspekt if visual dari adegan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
310
e Crab
Gerakan kamera secara l at eral at au menyamping, berj al an sej aj ar dengan subyek yang sedang bergerak.
Cr ab l ef t bergerak ke kiri, Cr ab r i ght bergerak ke kanan
Gambar 111. Gerakan Kamera crab lef t right dan gerakan crene
up down
f Crane
Crane adal ah gerakan kamera di at as kat rol naik at au t urun.
g ARC
Arc adal ah gerakan kamera memut ar mengit ari obyek dari kiri ke kanan at au sebal iknya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
311
Gambar 112. Ilustrasi gerakan kamera ARC lef t right
h Zoom
Zoomi ng adal ah gerakan l ensa zoom mendekat i at au menj auhi obyek secara opt ik, dengan mengubah panj ang
f okal l ensa dari sudut pandang sempit t el ephot o ke sudut
l ebar wi de angl e at au sebal iknya.
Zoom i n : mendekat kan obyek dari l ong shot ke cl ose up Zoom out : menj auhkan obyek dari cl ose up ke l ong shot
Perbedaan visual zooming dengan t racking
Zooming . Memperbesar at au memperkecil obyek
dengan mengubah sudut pandang l ensa. Dengan zoom in, l at ar bel akang menj adi out f ocus, gambar menj adi dat ar.
Kesan yang kit a perol eh seol ah- ol ah obyek kit a dekat kan at au j auhkan dari pandangan kit a.
T racking. Mendekat i at au menj auhi obyek dengan
mengubah kedudukan kamera. Dengan mel akukan dol l y in, l at ar bel akang dan l at ar depan t et ap f okus. Gambar l ebih
mempunyai kedal aman, member ikan kesan l ebih dinamis dengan gerak gambar yang sesungguhnya. Gerakan dol l y l ebih
impresif , bil a mel ewat i pint u-pint u, l ekukan, at aupun mebel dengan maksud menyaj ikan pandangan subyekt if dari
adegan.
i Rack Focus
Rack f ocus at au sel ect ive f ocusing adal ah mengubah f ocus l ensa dari obyek di l at ar bel akang ke obyek di l at ar
depan at au sebal iknya, unt uk mengal ihkan perhat ian penont on dari sat u obyek ke obyek l ainnya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
312
j Framing Bidang Pandangan
ELS Ext reme Long Shot . Shot sangat j auh, menyaj ikan
bidang pandangan yang l uas, kamera mengambil kesel uruhan pemandangan. Obyek ut ama dan obyek l ainnya nampak
sangat kecil dal am hubungannya dengan l at ar bel akang.
LS Long Shot . Shot j auh, menyaj ikan bidang
pandangan yang l ebih dekat dibandingkan dengan ELS, obyek masih didominasi ol eh l at ar bel akang yang l ebih l uas.
MLS Medium Long Shot . Shot yang menyaj ikan bidang
pandangan l ebih dekat dari pada l ong shot , obyek manusia
biasanya dit ampil kan dari at as l ut ut sampai diat as kepal a.
MS Medium Shot . Di sini obyek menj adi l ebih besar
dan l ebih dominan, obyek manusia dinampakkan dari at as pinggang sampai di at as kepal a. Lat ar bel akang masih
nampak sebanding dengan obyek ut ama.
MCU Medium Close Up. Shot amat dekat , obyek
diperl ihat kan dari bagian dada sampai at as kepal a. MCU inil ah yang pal ing sering dipergunakan dal am t el evisi.
CU Close Up. Shot dekat , obyek menj adi t it ik
perhat ian ut ama di dal am shot ini, l at ar bel akang sedikit sekal i. Unt uk manusia biasanya dit ampil kan waj ah dari bahu
sampai at as kepal a.
BCU Big Close Up dan ECU Ext reme Close Up. Shot
yang menampil kan bagian t ert ent u dari t ubuh manusia. Obyek mengisi sel uruh l ayar dan j el as sekal i det ail nya.
CUT OFF LINE. Ist ilah dalam f raming pembingkaian
gambar dengan obyek manusia berdasarkan garis pot ongan bagian pada t ubuh yait u sebagai berikut :
FS Full Shot atau TS T ot al Shot : menyaj ikan sel uruh
t ubuh. Knee Shot : Shot l ut ut menampil kan bagian t ubuh dari l ut ut
sampai at as kepal a Waist Shot Shot Pinggang : menyaj ikan bagian t ubuh dari
pinggang sampai ke at as kepal a Beast Shot : Shot Dada
Head Shot : Shot Kepal a
Beberapa ist il ah shot yang l ain adal ah sebagai berikut .
T igh Shot Shot Dekat Wide Shot Shot j auh at au lebar
Cover Shot Shot -shot MS sampai CU T wo Shot : shot dua orang
T hree Shot : shot t iga orang, dan set erusnya
Di unduh dari : Bukupaket.com
313
OS Over t he Shoulder Shot adal ah shot dimana obyek
ut ama menghadap ke arah kamera, dengan bingkai disamping kiri at au kanan nampak bahu dan sebagian kepal a obyek l ain
sebagai l awan bicara. Est ablising Shot adalah,
pengambil an gambar dengan kamera st at is, biasanya dal am posisi
Ext r eme Long Shot at au Long Shot yang menampil kan kesel uruhan pandangan unt uk
memperkenal kan suat u t empat dimana suat u perist iwa sedang t erj adi.
3 Camera Angle sudut pengambilan gambar.
Camer a angl e adal ah sudut penempat an dimana kamer a mengambil gambar suat u subyek, pemandangan at au adegan.
Dengan sudut t ert ent u kit a bisa menghasil kan suat u shot yang menarik, dengan perspekt if yang unik dan mencipt akan kesan
t ert ent u pada adegan yang kit a saj ikan.
Normal Angle. Pada posisi normal angl e, kamera
dit empat kan kira-kira set inggi mat a subyek. Tent u saj a normal angl e sangat t ergant ung pada t inggi subyek yang
dishot ing. Bil a kit a merekam sekel ompok anak kecil yang sedang bermain, normal angl e unt uk orang
dewasa t ent u saj a t erl al u t inggi, maka kamera harus dit urunkan hingga set inggi
mat a anak. Pada program wawancara, dimana se mua pemain
duduk di kursi, kit a pasang l evel unt uk menaikkan set t ing Kursi, sehingga j uru kamera bisa menshot adegan
pada normal angl e t anpa membungkukkan badan sel ama produksi berl angsung.
High Camera Angle. Posisi kamera l ebih t inggi di at as
mat a, sehingga kamera harus menunduk unt uk mengambil subyeknya. High Camera Angl e sangat berguna unt uk
mempert unj ukkan kesel uruhan set besert a obyek-obyeknya. Dengan high camera angl e bisa
di ci pt akan kesan obyek nampak kecil , rendah, hina, perasaan kesepian, kurang
gairah, kehil angan dominasi.
Low Camera Angle. Posisi kamera dibawah ket inggian
mat a subyek, sehingga kamera harus mendongak unt uk merekam subyek. Dengan l ow camera angl e cenderung
menambah ukuran t inggi obyek, dan memberikan kesan kuat , dominan dan dinamis.
Bird Eye View. Kamer a mengambil subyek dari at as. Subj ect ive Camera Angle. Kamera dilet akkan di t empat
seorang karakt er t okoh yang t idak nampak dal am l ayar dan memper t unj ukkan pada penont on suat u pemandangan dari
sudut pandang karakt er t ersebut .
Di unduh dari : Bukupaket.com
314
Obj ect ive Camera Angle. Kamera merekam perist iwa
at au adegan seper t i apa adanya.
4 Alat Penyangga kamera. t ripod dan dol l y, st udio pedest al ,
crane at au boom at au port a j ib-t ravel er
5 Alat Perekam Gambar dan Perlengkapannya. Port abl e video
caset t e recorder, bat t ery pack, bat t ery charger, camera ,
adapt or, camera cabl e
6 Alat Perekam Audio Sound. Microphone, Kabel Microphone 7 Alat Pencahayaan. Lampu, l ampu st and, ref l ekt or, Kabel
l ist rik, dan generat or set
8 Langkah-langkah Merekam Gambar dengan kamera :
a Cek sambungan-sambungan peral at an
b Hidupkan
power kamera dan semua peral at an yang bersambungan
c Pasang port abl e VCR pada
Recor d St and By d
Pil ih f i l t er koreksi warna yang cocok dengan kondisi
cahaya set empat e
At ur bl ack bal ance dan whi t e bal ance
f Arahkan kamera pada subyek, at ur iris,
zoomi ng f okus. Buat f raming dan komposisi yang di inginkan.
g Unt uk mul ai rekaman, t ekan t ombol VTR
St ar t St op. Indikat or
REC TALLY pada vi ewf i nder akan menyal a sel ama rekaman.
h Unt uk menghent ikan rekaman, t ekan t ombol VTR
St ar t St op sekal i l agi.
Tabel 11 Suhu warna dari berbagai j enis filter
No Fil t er Suhu Warna
Kondisi Cahaya 1 3200º
K Lampu l ist rik, indoor, mat ahari
t erbit , mat ahari t enggel am 2 5600ºK+¼
ND Out door, mat ahari t erang
3 5600º K
Langit berawan, huj an
4 5600ºK+1 16ND Langit sangat t erang, pant ai
dimusim panas, sal j u
Di unduh dari : Bukupaket.com
315
5. Teknik Shoting Studio dan di luar studio