smk11 TeknikPenyiaranDanProduksiProgram Sri

(1)

(2)

FR. Sri Sartono

TEKNIK PENYIARAN

DAN PRODUKSI PROGRAM

RADIO, TELEVISI DAN FILM

JILID 2

SMK

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan


(3)

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang

TEKNIK PENYIARAN

DAN PRODUKSI PROGRAM

RADIO, TELEVISI DAN FILM

JILID 2

U nt uk SM K

Penulis Utama : FR. Sri Sartono

Pembantu : Sugeng Purbawanto

Sutarno

Tatyantoro Andrasto

Editor : Rugianto

Desain Cover & Fotografer : Supadmo

Lay out : Agus Suryanto

Ukuran Buku : 17,6 x 25 cm

Diterbitkan oleh

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional

SAR SARTONO, FR. Sri

t Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio, Televisi dan Film Jilid 2 untuk SMK/oleh FR. Sri Sartono ---- Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

iv. 292 hlm

Daftar Pustaka : A1-A4 Glosarium : B1-B24

ISBN : 978-979-060-129-1 ISBN : 978-979-060-131-4


(4)

KATA SAMBUTAN

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK. Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran. Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh penulis yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para pendidik dan peserta didik SMK.

Buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (download), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Dengan ditayangkan soft copy ini diharapkan akan lebih memudahkan bagi masyarakat khsusnya para pendidik dan peserta didik SMK di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri untuk mengakses dan memanfaatkannya sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan semoga dapat memanfaatkan buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.


(5)

KATA PENGANTAR

Kemajuan dalam bidang komunikasi dewasa ini menuntut adanya sumber daya manusia yang adaptip sehingga tidak ketinggalan dari perkembangan dunia yang semakin menglobal. Perkembangan tersebut juga mengakibatkan berkembangnya teknologi komunikasi radio, televisi dan film yang berdampak kepada kebutuhan tenaga kerja (SDM) penyiaran dan produksi program radio, TV dan film yang makin besar.

Pemerintah dalam rangka menyediakan SDM untuk mengisi peluang kerja dibidang penyiaran telah membuka pendidikan penyiaran radio, televisi dan film melalui Depdiknas dan telah menetapkan kurikulum serta standar kompetensi lulusannya melalui BSNP

Dalam rangka mendukung program tersebut, maka buku sumber dengan judul Teknik Penyiaran dan Produksi Program Radio,TV dan Film disiapkan agar dapat dimanfaatkan para guru bidang penyiaran dan produksi program radio, TV dan Film sebagai buku sumber pembelajaran dalam rangka menyiapkan siswanya agar memiliki kompetensi sebagai SDM yang berkualitas dan mampu bersaing untuk mengisi peluang kerja di bidang penyiaran dan produksi program Radio, TV dan Film.

Buku ini ditulis berdasarkan kurikulum 2004 dan KTSP sesuai bidang keahlian agar memiliki tingkat manfaat dan keterpakaian yang tinggi. Ditulis dengan bahasa yang dekat ke keteknikan dan mengarah ke praktis sehingga mudah dipahami bagi guru, siswa maupun para praktisi atau semua orang yang tertarik untuk mempelajarinya. Penggunaan buku ini untuk mengajar masih perlu didukung praktek sehingga benar-benar siswa memiliki kompetensi yang memiliki standar nasional.

Buku ini ditulis dari berbagai sumber maupun dari pengalaman kami mengajar bidang komunikasi, media pembelajaran, multimedia serta pengalaman kerja di TKPK / Media Pembelajaran, mengelola UPT Sumber Belajar dan Media UNNES Semarang yang karakter pekerjaannya sangat dekat dengan masalah penyiaran dan produksi program radio, TV dan Film. Karena keterbatasan waktu, hanya dalam tempo kurang dari 3 bulan buku ini harus disiapkan, maka pasti masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu masukan untuk kesempurnaan buku ini sangat diharapkan,

Akhirnya ucapan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan, dan terimakasih kepada teman-teman dosen Teknik Elektro FT UNNES yang telah membantu sehingga buku ini sebagai sumbangan bagi generasi muda bangsa bisa terwujud. Semoga bermanfaat.


(6)

DAFTAR ISI

KATA SAMBUTAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB. I...1

PENDAHULUAN...1

BAB II...3

SISTEM KOMUNIKASI...3

A. Pengertian Komunikasi

...3

B. Perkembangan Sistem Komunikasi

...6

C. Sistem Komunikasi dengan Kawat Penghantar

...11

D. Sistem Komunikasi Tanpa Kawat Penghantar

...20

E. Komunikasi Melalui Satelit

...33

BAB. III...39

JURNALISTIK PENYIARAN ...39

A. Pengertian Jurnalistik

...39

B. Dasar-dasar Jurnalistik.

...40

C. Teknik Komunikasi

...57

D. Jurnalistik Penyiaran Radio.

...95

E. Jurnalistik Penyiaran TV

...100

F. Evaluasi dan Pengembangan Program

...110

BAB IV ...117

PENYIARAN RADIO...117

A. Fungsi Siaran Radio

...117

B. Jenis informasi pada siaran radio

...119

C. Khalayak Sasaran siaran radio

...119

D. Stasiun Pemancar Radio

...127

E. Organisasi dan SDM

...145

F. Kualifikasi SDM Radio

...148

G. Teknik Siaran Radio

...160

H. Materi Program Siaran Radio

...164

I. Merencanakan Jadwal Siaran

...166

J. Produksi Program Siaran Radio

...167

K. Perpustakaan Audio/Discotique

...173

L. Iklan dan Pemasaran

...174

BAB V ...185

PENYIARAN TV ...185

A. Fungsi Siaran TV

...185

B. Jenis informasi pada siaran TV.

...186

C. Kalayak sasaran siaran TV.

...187


(7)

E. Organisasi dan SDM

...216

F. Kualifikasi SDM TV

...219

G. Teknik Siaran TV

...231

H. Program Siaran TV

...235

I. Merencanakan Jadwal Siaran TV

...246

J. Perpustakaan Audio Visual

...248

BAB VI ...387

PERFILMAN ...387

A. Pengertian Film

...387

B. Jenis Film

...388

C. Penyiaran Film

...389

D. Produksi Film

...395

E. Teknik Produksi Film

...400

BAB VII ...423

KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA ...423

A. Pendahuluan

...423

B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja

...423

C. STRATEGI-STRATEGI PENINGKATAN

...428

D. KEAMANAN KERJA KELISTRIKAN DI DALAM STUDIO PENYIARAN

...431

PENUTUP...439 LAMPIRAN A DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN B LAMPIRAN l


(8)

BAB V

PENYIARAN TV

A. Fungsi Siaran TV

Tel ah kit a ket ahui bersama bahwa wil ayah Negara Republ ik Indonesia merupakan wil ayah kepul auan yang t erdiri dari l ima pul au besar dan ribuan pul au kecil yang t ersebar di ant ara benua Asia dan Aust ral ia. Dengan Luas darat an sekit ar 1, 9 j ut a kil omet er persegi yang didiami ol eh j uml ah penduduk l ebih dari 200 j ut a j iwa yang t ersebar di sekit ar 13 ribu pul au dengan kepadat an penduduk yang t idak merat a. Hal ini merupakan f akt or kendal a dal am membina komunikasi ant ara pemerint ah pusat dengan rakyat di sel uruh wil ayahnya dal am rangka pel aksanaan pembangunan bangsa. Hal ini mengakibat kan kesul it an dal am penyampaian inf ormasi yang benar kepada masyarakat , karena inf ormasi dapat direkayasa sedemikian rupa sehingga kebenarannya bisa diput arbal ikkan. Apal agi masyarakat Indonesia yang t ingkat pendidikannya rel at ip masih rendah sehingga sul it unt uk menyel eksi inf ormasi yang dit erimanya. Dengan demikian akan menyebabkan t erj adinya miskomunikasi dan ini akan mengakibat kan kerawanan-kerawanan.

Dengan kemaj uan t eknol ogi di bidang el ekt ronika komunikasi dan komput er sangat mendukung kemaj uan dal am t eknol ogi inf ormasi. Sehingga kebut uhan akan inf ormasi dal am kehidupan modern sepert i saat ini dapat t erpenuhi dengan pemanf aat an produk t eknol ogi inf ormasi. Produk-produk t ersebut sepert i : t el ex, f acsimil e, t el epon, radio, t el evisi, j aringan komput er at au int ernet dan sat el it . Hal ini sangat membant u mempercepat dan memperl uas j angkaun arus inf ormasi. Inf ormasi yang masuk mel al ui media el ekt ronik sul it dibendung dan disaring, ol eh karena it u harus diat asi dengan mengimbangi dengan memberikan inf ormasi dengan cara dan media yang sama. Dengan kemaj uan bidang t eknol ogi inf ormasi yang sangat pesat membuat dunia t erasa makin kecil dan t ransparan sert a makin t erasa cepat berubah. Apal agi dengan adanya isu gl obal isasi, bat as-bat as yang sel ama ini membedakan suat u bangsa dengan bangsa l ain menj adi makin t ipis dan kabur. Bahkan saat ini inf ormasi t el ah menj adi komodit i yang memil iki art i ekonomis, pol it is maupun st rat egis. Sehingga penguasaan dal am bidang inf ormasi ini sangat diperl ukan ol eh bangsa Indonesia agar dapat maj u dan berkembang t idak ket inggal an ol eh bangsa l ain di dunia.

Media inf ormasi TV merupakan media yang sangat ef ekt if karena kandungan inf ormasi yang ada dal am TV (gambar) j auh l ebih besar dari pada media l ainnya baik media cet ak maupun


(9)

radio. Ol eh karena it u di Indonesia perl u dibangun banyak st asiun pemancar TV sebagai sarana yang dapat mempererat persaudaraan, persat uan dan kesat uan bangsa, memberikan inf ormasi yang cepat dan benar dan sebagai wahana hiburan sert a unt uk mencerdaskan bangsa.

Dengan demikian Siaran TV memil iki art i dan f ungsi yang sangat pent ing unt uk penyampaian inf ormasi dari pemerint ah maupun dari sumber-sumber yang l ain unt uk kepent ingan nasional maupun regional . Inf ormasi dari pemerint ah berupa berit a-berit a pembangunan disel uruh wil ayah Negara, sehingga dapat dimanf aat kan sebagai penget ahuan dan memot ivasi masyarakat unt uk membangun daerahnya. Demikian pul a masyarakat perl u mendapat kan inf ormasi yang benar t ent ang kehidupan dan kemaj uan negaranya sebagai upaya mel akukan pendidikan pol it ik masyarakat . Inf ormasi yang berupa hiburan yang diwuj udkan dal am bent uk pengembangan kesenian, budaya, dan pendidikan. Hal ini dapat mendukung dal am mencerdaskan bangsa sert a unt uk membendung masuknya budaya asing yang t idak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Inf ormasi yang berupa int ert ainment j uga sangat diperl ukan dal am membawa bangsa mampu memasuki kehidupan yang l ebih modern.

B. Jenis informasi pada siaran TV.

Terdapat berbagai j enis siaran Tel evisi, yang dapat dikel ompokkan menj adi :

1. Berit a. Beberapa st asiun siaran TV mengemas berit a ini sesuai

dengan sel era masing-masing. Misal nya dengan menamakannya program l iput an. Berdasarkan wakt u siarnya l al u dikenal dengan nama l iput an pagi, l iput an siang, l iput an pet ang dan l iput an mal am. Ada j uga yang memberikan nama berit a pagi, berit a nusant ara, berit a siang, berit a nasional dan berit a mal am. Ada pul a yang menamakan t opic pagi , t opic siang, t opic pet ang dan t opic mal am. Demikian pul a yang menamakan f ocus, seput ar Indonesia, expose, redaksi, met ro hari ini dansebagainya.

Inf ormasi j enis berit a ini j uga dapat dikemas menj adi bent uk dial og sepert i dial og pro dan kont ra, dial og perikanan dan kel aut an, dial og ekonomi, pol it ik dan sebagainya.

2. Hiburan. Siaran hiburan ini j uga dikemas secara sangat variat if

ol eh set iap st asiun siaran TV. Misal nya f il m, sinet ron, musik, kesenian, drama dan sebagainya. Fil m dapat dibedakan menj adi f il m anak-anak, dan unt uk orang dewasa, Fim cerit a, l egenda, komedi dan sebagainya.

3. Ent er t ai nt men. Jenis ini j uga t ergant ung set iap st asiun siaran

TV dal am mengemas program ini. Mereka sal ing menyuguhkan yang t erbaik dan berusaha membuat semenarik mungkin unt uk


(10)

merebut pemirsanya. Hal ini kit a sadari dan makl umi karena saat ini t el ah banyak st asiun penyiaran TV dengan kual it as dan karakt ernya masing-masing. Sebagai cont oh acara ini adal ah Dorce Show, Empat Mat a, Kasak-Kusuk, Kiss, Gosip, Wisat a Kul iner, Kuis dan sebagainya.

4. Ikl an. Terdapat dua kel ompok ikl an yait u ikl an l ayanan

masyarakat dan ikl an produk barang t ert ent u dengan t uj uan prof it / mencari keunt ungan.

Ikl an l ayanan masyarakat sepert i hemat energi, beral ih dari minyak t anah ke kompor gas dan sebagainya. Ikl an yang prof it misal nya rokok, past a gigi, minyak goreng, dan sebagainya.

C. Kalayak sasaran siaran TV.

Khal ayak sasaran siaran t el evisi didasarkan pada : Umur dan St at us Sosial .

Berdasarkan umur pemirsa t el evisi dikel ompokan menj adi 3 yait u

1. Anak-anak : Umur 5 sampai 10 t ahun 2. Remaj a/ Teeneger : Umur 15 sampai 25 t ahun 3. Dewasa/ Adul t : diat as 25 t ahun

Berdasarkan St at us Sosial pemirsa t el evisi dibagi menj adi 3 kat egori/ cl ass, yait u :

1. Kat egori Hi gh Cl ass: Kat egori ini merupakan komunit as orang

yang mempunyai st at us sosial / pekerj aan t inggi sepert i Pengusaha/ Boss, Orang Kaya dl l .

2. Kat egori Medi um Cl ass : Kat egori ini merupakan komunit as

orang yang mempunyai pekerj aaan sedang sepert i mahasiswa, pel aj ar, pegawai, TNI/ Pol ri, wiraswast a, dl l .

3. Kat egori Low Cl ass : Kat egori ini diisi ol eh komunit as buruh dan

pengangguran.

D. Stasiun Pemancar TV 1. Studio Pemancar TV

Sebuah st asiun pemancar harus mempunyai kel engkapan al at dan t empat / ruang sebagai pendukung program acara yang sudah dibuat . Kel engkapan st udio sebuah st asiun siaran TV mel iput i,

a. Ruang Studio Siaran. Tempat penyiar / report er

menyiarkan inf ormasi/ berit a. Ruangan ini dil engkapi mej a dan kursi siar sert a dekorasi ruang yang mendukung est et ika, Sist em penerangan st udio, mic j epit dan beberapa kamera TV st udio. Ruangan ini j uga bisa digunakan unt uk shot ing paket siaran st udio yang l ain sepert i dial og dan


(11)

sebagainya. Ruangan ini didesain kedap suara dan berdampingan dengan ruang pengendal i dan dibat asi dengan kaca yang hanya bisa dil ihat / t embus pandang dari ruang pengendal i sehingga sut radara / producer bisa mengamat i secara l angsung j al annya rekaman / siaran. Unt uk keperl uan

cr omakey biasanya t ersedia l at ar biru secara por t abl e at au

dibuat permanen.

a b

c d


(12)

g h

i j

k l

keterangan gambar :

a. Disain ruang st udio Siaran

b. Ruang st udio siaran dengan l at ar biru dan kamera TV st udio c. Mej a Siaran dengan l at ar lukisan

d. Set ing mej a siaran dengan l at ar biru, l ampu dan kamera e. Set ing l ampu port abl e di dal am ruang st udio siaran

f . Sal ah sat u cor ner st udio rekaman dengan l ampu st udio t et ap

g. Kegiat an rekaman f ormat dial og di dal am st udio rekaman dengan kamera krane

h. Rekaman present er disal ah sat u corner st udio dengan penerangan al am dan mic dengan st and

i. Kegiat an rekaman dengan set ing dan dekorasi yang berbeda j . Kegiat an rekaman dengan set ing t ambahan


(13)

k. Kegiat an rekaman dialog

l . Kegiat an rekaman dialog dengan set ing yang l ain

Gambar 63. Berbagai ruang dan kegiatan rekaman di studio TV

b. Ruang Pengendali (cont rol Room) St udio TV: Tempat

produksi suat u acara bisa unt uk Mixing paket siaran.

Ruangan ini berf ungsi sebagai ruang pengendal i rekaman yang di dal amnya dil engkapi dengan peral at an st udio sepert i mixer video, TV monit or set iap sumber audio visual sat u monit or dan sebuah mast er monit or TV; Swi t cher Vi deo, Swi t cher l ampu, VTR, VCD/ DVD pl ayer, Tel ecine

(pada st asiun yang besar memil iki ruang t ersendiri), komput er dan sound syst em unt uk keperl uan t al k back

dengan ruang siaran maupun sebagai sumber audio/ musik. Ruang ini dekat / bersebel ahan dengan ruang st udio rekaman dan dibat asi dengan kaca oneway yang hanya

t embus pandang dari ruang pengendal i ke ruang rekaman.


(14)

Gambar 64. Berbagai macam ruang studio pengendali/ kontrol penyiaran TV dengan peralatannya.

Pada st asiun penyiaran TV yang l engkap dan besar, t erdapat f asil it as ruang st udio siaran/ rekaman l ebih dari sat u sepert i st udio 1, st udio 2, st udio 3 dan sebagainya. Di samping ruang siaran/ rekaman indoor di dal am st udio, st asiun siaran TV j uga menyediakan st udio al am unt uk keperl uan set t ing rekaman


(15)

out door dil uar st udio. Biasanya t erdiri dari sebuah t aman yang indah banyak t anaman bunga, hut an buat an, bangunan-bangunan t radisional dan sebagainya.


(16)

Dal am pel aksanaan shot ing di l uar st udio, diperl ukan set ing peral at an st udio rekaman. Peral at an yang diperl ukan ant ara l ain beberapa kamera video, l ampu, kabel -kabel ,

mi xer / swi t cher , VTR/ VCR, TV monit or, peral at an sound syst em, headphone, genset dan sebagainya.

Gambar 66. Seting peralatan shoting di luar studio

c. Ruang Telecine. Pada st udio yang l engkap t el ecine

dil et akkan pada ruang t ersendiri. Tel ecine adal ah peral at an t ransf er audio visual dari f il m, sl ide menj adi video audio. Peral at an yang ada pada ruangan ini adal ah proyekt or f il m dari ukuran 8 mm, 16 mm, 35 mm, 70 mm. ukuran ini disesuaikan dengan j enis ukuran f il m yang sudah st andar ; Kamera Video unt uk shot ing proyeksi f il m sehingga menj adi gambar video; sound syst em dan sebagainya.


(17)

d. Ruang Produksi/ editing program: Tempat memproduksi

suat u paket acara set el ah proses shot ing sel esai. Ruangan ini t erdapat peral at an produksi anal og at au peral at an produksi digit al . Pada st asiun siaran TV yang besar ruang st udio produksi anal og dan digit al dibuat t erpisah/ t ersendiri. Proses produksi digit al merupakan pengembangan proses anal og dikarenakan perkembangan t eknol ogi peral at an karena perkembangan di bidang el ekt ronika. Sehingga st udio produksi anal og sudah t idak ef ekt if l agi disamping bahan produksinya semakin l angka dan mahal . Tet api j uga masih banyak yang memanf aat kan supaya peral at an yang sudah ada t idak t erbuang begit u saj a.

Peral at an st udio produksi program anal og t erdiri dari mixer/ swit cher video, sumber video sepert i VTR, VCR, VCD/ DVD pl ayer; VTR/ VCR unt uk perekaman mast er; TV monit or; mixer audio, sumber audio sepert i mic, t ape deck, equal izer, ampl if ier, PH, t ape recorder, speaker, headpon dan sebagainya.

Peral at an produksi program digit al t erdiri dari beberapa unit komput er yang sudah dihubungkan dal am sat u j aringan (LAN). Sat u unit komput er digunakan unt uk edit ing, yang l ain unt uk disain animasi graf is dan yang l ain l agi unt uk keperl uan capt uring sert a unt uk menyimpan f il e-f il e program pendukung sepert i musi k, sound ef ek dan program yang sudah j adi. Di samping it u j uga t erdapat peral at an sumber video sepert i VTR/ VCR dari beberapa j enis, mixer video, sound syst em, mic, headpon, speaker, print er dan sebagainya.


(18)

a. Komputer editing

b. Peralatan editing c. Ruang editing


(19)

e. Ruang Gant i / make up. Ruang ini j uga sangat diperl ukan

unt uk membuat obyek t et ap t ampil menarik sesuai disain. Agar kual it as gambar yang dihasil kan t et ap opt imal dan menarik, maka obyek at au art is harus di make up dan sel al u dij aga agar t idak memant ul kan cahaya sewakt u dishot ing akibat banyak berkeringat .

Gambar 69. Ruang Tata busana dan Rias

f. Ruang pemancar. Adal ah ruangan unt uk menempat kan

perangkat pemancar TV. Ruangan ini berisi cabin-cabin peral at an el ekt ronik pemancar dan penerima sinyal f rekuensi gel ombang TV dengan maupun gel ombang mikro dari dan ke sat el it . Sel anj ut nya dipancarkan ke masyarakat mel al ui peral at an pemancar dan ant ena yang dipasang di t ower yang berada di l uar st udio.


(20)

(21)

g. Ruang Properti: Tempat pembuat an sarana pendukung

unt uk set ing t empat / ruang sehingga sesuai dengan sit uasi dan kondisi yang diharapkan ol eh naskah produksi TV.

Tempat ini digunakan unt uk merancang dekorasi, pembuat an l ukisan unt uk background, pembuat an miniat ur, maket dan sebagainya.

h. Auditorium. Ruangan ini digunakan unt uk berbagai acara

sepert i panggung musik, kesenian/ budaya, l awak, t al kshow int erakt if dan acara-acara l if e l ain yang akan mel ibat kan banyak art is maupun penont on/ pesert a.

Peral at an yang dipasang di ruangan ini diant aranya sound sist em, genset , l ampu spot dan t at a l ampu panggung, l cd monit or l ayar l ebar, dan set peral at an rekaman video. Ruangan ini biasanya l ant ainya didesain bagian bel akang l ebih t inggi, agar penont on yang berada dibel akang bisa menyaksikan panggung dengan j el as t idak t erhal ang penont on di depannya.


(22)

Gambar 66. Ruang Auditorium / Pertunj ukan

i. Ruang Sidang/ Rapat . Ruangan ini digunakan unt uk

pert emuan, rapat koordinasi, diskusi dan sebagainya. Biasanya t erdapat beberapa ruang j enis ini dengan ukuran yang bervariasi. Peral at an yang ada dit empat ini diant aranya mej a, kursi, l apt op, l cd proyekt or, l ayer dan sound syst em. Set ing t empat duduk dapat diat ur berubah-ubah sesuai dengan sel era/ menurut kebut uhan.


(23)

j . Ruang Discot ique/ Perpustakaan. Ruangan ini sebagai t empat penyimpanan perangkat l unak sepert i kaset video hasil shot ing sebagai bank gambar, kaset / t ape / CD hasil produksi program dan musik l agu, inst rument al , sound ef ek dan sebagainya yang disusun rapi dengan penomeran khusus, sehingga memudahkan pencarian. Disamping

sof t war e (perangkat l unak) j uga unt uk menyimpan arsip

naskah program, buku-buku ref erensi dan sebagainya. Ruangan ini dil engkapi dengan comput er unt uk keperl uan administ rasi dan j uga disediakan har dwar e(perangkat keras)

unt uk memut ar ul ang program sert a ruang baca.


(24)

b. Buku referensi c. Arsip-arsip

Gambar 73. Semua Jenis software/ program dan buku referensi disimpan di perpustakaan

k. Ruang Gudang / Peralatan. Ruangan ini digunakan unt uk

menyimpan berbagai peral at an st asiun siaran TV dengan t uj uan agar dapat diadminist rasikan dengan baik. Peral at an-peral at an t ersebut diant aranya kamera, l ampu, t ripot , kabel -kabel TV monit or, mixer video, sound sist em dan peral at an l ain yang t idak dipasang t et ap. Peral at an ini biasa digunakan unt uk shot ing out door. Apabil a peral at an t ersebut mau digunakan dapat dipinj am di gudang dengan mekanisme yang t el ah dit et apkan yait u mengisi f ormul ir peminj aman al at . Set el ah sel esai digunakan peral at an t ersebut dikembal ikan kepada pet ugas gudang. Ol eh pet ugas gudang dicat at dan dicek apakah ada yang rusak at au dal am keadaan baik. Peral at an yang rusak dikirim kebagian perbaikan/ bengkel .

l. Ruang Bengkel. Ruangan ini digunakan ol eh pet ugas

perawat an dan perbaikan peral at an unt uk menangani peral at an-peral at an yang rusak unt uk diperbaiki.


(25)

Gambar 74. Ruang Bengkel/ Perbaikan Alat

m. Ruang Humas dan Marketing. Ruangan dit empat i ol eh

manager dan st af bagian humas dan pemasaran unt uk merencanakan dan menj ual program siaran kepada masyarakat pengusaha mel al ui pemasangan ikl an.

n. Ruang Sekretariat. Ruangan ini merupakan ruangan kant or


(26)

mel aksanakan kegiat an administ rasi perusahaan penyiaran TV.

o. Ruang Manager. Merupakan ruangan kant or yang

dit empat i ol eh para manager unt uk mel aksanakan t ugasnya memanage perusahaan penyiaran TV

2. Peralatan Studio TV dan Fungsinya

Pada ruang st udio siaran t erdapat beberapa peral at an sebagai berikut .

a. Kamera studio yang dil engkapi t ripot dan dol l y / cr ai ne.

Kamera berf ungsi unt uk menangkap gambar/ visual dari obyek. Biasanya t el ah dil engkapi micropon unt uk menangkap suara didepan kamera. Kamera j uga dil engkapi dengan VCR unt uk merekam gambar dan suara dari obyek. Tripot berf ungsi sebagai penyangga kamera agar t idak goyang. Cr ai ne digunakan sebagai pengangkat kamera

apabil a diperl ukan posisi dengan sudut pengambil an (engl e)

yang t inggi. Cr ai ne bisa digerakkan secara el ekt ric sehingga

meringankan beban kamerawan. Di samping kamera yang dipasang t et ap di st udio biasanya j uga t erdapat beberapa kamera port abl e yang j uga berf ungsi unt uk pengambil an gambar dan suara.


(27)

Gambar 75. Berbagai Jenis Kamera Video/ TV dan Crane

b. Lampu studio yang dipasang t et ap dan l ampu port abl e yang

dil engkapi dengan st and l ampu. Lampu berf ungsi unt uk penerangan agar cahaya yang mengenai obyek mencukupi unt uk memenuhi kebut uhan kamera, sehingga dapat diperol eh gambar yang berkual it as/ j el as. Lampu st udio yang di pasang t et ap pada pl af on diat as arena shot ing j uml ahnya l ebih dari 10 l ampu dan arahnya diat ur sehingga mengarah pada obyek. Pengat uran l ampu dil akukan ol eh seorang operat or penat a cahaya. Sedangkan l ampu port abel yang dil engkapi t r i pot / st and digunakan bil a dirasa int ensit as

cahayanya masih kurang. Set iap l ampu biasanya memil iki daya 1000 -1500 wat t . Semua l ampu dihubungkan ke sumber l ist rik mel al ui swi t cher box dan swi t cher ut ama dengan


(28)

Gambar 76. Lampu Studio yang dipasang tetap di plafon dan lampu stand

c. Switcher box lampu. Terdiri dari kumpul an swit ch

(skakel ar) l ampu yang masing-masing berf ungsi unt uk menyal akan dan memat ikan l ampu st udio. Swi t cher box

dihubungkan ke sumber l ist rik mel al ui panel sekering pengaman ot omat is/ MCB ke swit cher ut ama j enis handl e.


(29)

Gambar 77. Box sakelar lampu studio

d. TV monitor. Berf ungsi sebagai displ ay kamera unt uk

memonit or hasil pengambil an gambar set iap kamera sehingga bisa diket ahui kual it asnya agar dipil ih sut radar a unt uk direkam di mast er VTR. Ol eh karena it u Set iap kamera dipasang sat u monit or. Mast er VTR j uga membut uhkan dipasang sat u monit or unt uk menget ahui gambar dari kamera mana yang sedang direkam di VTR. Pemil ihan gambar dil aksanakan ol eh swit cherman dengan memil ih menggunakan mixer Video yang t el ah dil engkapi dengan vasil it as swit cer. Perpindahan gambar dari kamera sat u ke kamera yang l ain menggunakan mode wiper sehingga perpindahan at au t ransisi dari gambar t idak j umping dan hal us. Transisi ada beberapa mode sepert i super inpose, wip horisont al , vert ikal , diagonal dan sebagainya

DARI LAMPU MCB

SWITCH HANDLE P

L N


(30)

Gambar 78. Televisi Monitor

e. Mixer/ Swit cher video. Digunakan unt uk menerima masukan dari set iap kamera yang digunakan unt uk shot ing dan meneruskan ke VTR unt uk direkam. Al at ini j j uga berf ungsi unt uk memil ih gambar dari kamera mana yang akan direkam ke VTR. Dan ef ek-ef ek apa yang akan dipil ih dan digunakan sebagai t ransisi perpindahan gambar dari kamera yang sat u ke kamera yang l ain ol eh sit cherman at as perint ah sut radara.


(31)

Gambar 79. Mixer Video/ swit cher Video

f. VTR (video t ape recorder) / VCR (video casset t e recorder). Digunakan unt uk merekam gambar dan suara obyek yang dishot ing. VTR menerima masukan gambar dari mixer video dan masukan suara dari mixer audio at au l angsung dari micropone yang dipasang pada obyek shot ing. Kel uaran dari VTR dihubungkan ke pesawat pemancar yang ada diruang pemancar unt uk dipancarkan sebagai siaran l angsung at au direkam dul u pada pit a magnet is, diedit dan dij adikan dal am bent uk kaset at au keping VCD/ DVD program unt uk siaran t unda/ t idak l angsung.

Gambar 80. Video T ape Recorder (VTR) dan Video Caset t e Recorder Umat ic


(32)

g. Sound syst em yang t erdiri dari mic, mixer audio, equal izer, ampl if ier, speaker, headpone, t ape recorder/ casset t e recorder, piringan hit am, CD/ DVD pl ayer dan sebagainya. Sound sist em digunakan unt uk keperl uan t al k back komunikasi ant ara kamerawan dengan sut radara/ pengarah dal am rangka koordinasi, pember ian inst ruksi ol eh pengarah kepada kamerawan. Tal kback j uga disal urkan ke ruang-ruang l ain sepert i ruang t el ecine unt uk koordinasi pemut aran f il m, sl ide dan sebagainya. Sound sist em j uga berf ungsi sebagai sumber suara ut ama dan pendukung program. Suara ut ama adal ah suara obyek shot ing dan suara pendukung adal ah sebagai sumber suara unt uk backsound musik, sound ef ex dan sebagainya. Mi cr ophone unt uk menangkap suara dan

diubah menj adi el ekt ris dan disal urkan ke mixer audio. dari mixer disal urkan ke qual izer. Pada mixer dan equal izer suara bisa diol ah nadanya sehingga kual it as suaranya baik. Sel anj ut nya kel uarannya disal urkan ke ampl if ier unt uk diperkuat dan kel uaranya disal urkan ke t ape recorder unt uk direkam at au l angsung ke Vi deo Tape Recor der (VTR).

Gambar 81. Peralatan Sound syst em dan sumber-sumber audio

(PU, tape recorder dan mikropon).

h. Telecine yang t erdiri proyekt or f il m 8 mm, 16 mm, 35 mm,

70 mm, screen, dan pengarah proyeksi, kamera video, t v monit or. Tel ecine berf ungsi unt uk mengubah dari bent uk


(33)

f il m ke video sehingga dapat disiarkan ke masyarakat mel al ui pemancar TV

Gambar 82. Studio Telesine, tempat transfer film ke

video

i. Komputer edit ing. Yait u komput er yang berisi program apl ikasi unt uk keperl uan edit ing program dan animasi sepert i program pinacl e st udio, mat rox, adob premiier dan sebagainya. Sebagai komput er edit ing video perl u memil iki memori yang besar demikian pul a kapasit as hard disk yang besar pul a unt uk menyimpan dat a-dat a gambar yang cukup banyak. Biasanya t erdapat beberapa komput er unt uk keperl uan edit ing video yait u unt uk animasi disain t ampil an screen, capt ion dan karya graf is l ainnya. Beberapa komput er t ersebut dikoneksi pada sat u j aringan unt uk keperl uan komunikasi dat a.


(34)

(35)

3. Skema sambungan dan proses kerj anya

a. St udio t el evisi

Gambar 84. Sistem sambungan peralatan studio TV

Proses kerj anya adal ah sebagai berikut .

Obyek shot ing misal nya acara kesenian t ari, dishot menggunakan dua buah kamera video yait u kamera 1 dan kamera dua. Pengambil an obyek dil akukan ol eh kamerawan at as inst ruksi pengarah/ sut radara yang berada di ruang pengendal i, mel al ui t al kback sound syst em yang disal urkan

ke headphone pada set iap kamera. Dengan demikian t idak

ada pengambil an yang sama. Dari kamera 1 maupun kamera 2 hasil pengambil an gambarnya disal urkan ke TV monit or 1 dan TV monit or 2 sert a disal urkan ke mixer video yang sudah dil engkapi dengan f asil it as swit cher dan wiper t ransisi. Dengan demikian pengarah dapat mel ihat hasil pengambil an gambar mel al ui TV monit or yang diset di ruang pengendal i. Suara dari obyek shot ing dapat dit angkap ol eh micropon yang dipasang khusus at au menggunakan f asil it as micropon pada kamera. Suara disal urkan l angsung ke VTR at au dapat j uga mel al ui mixer audio. Pengarah memil ih gambar yang akan direkam di VTR secara bergant ian ant ara kamera 1 dan kamera 2 pergant ian gambar dan pemil ihan


(36)

pengarah/ sut radara. Pada wakt u kamera 1 dipil ih, kamera 2 diberi inst ruksi unt uk pengambil an gambar berikut nya dengan engl e maupun komposisi yang berbeda. Gambar yang dipil ih disal urkan ke VTR unt uk direkam. Gambar yang direkam dapat dil ihat pada monit or mast er. Demikian set erusnya sampai rekaman sel esai. Apabil a rekaman t ersebut l angsung disiarkan (on air) maka disamping disal urkan ke VTR unt uk direkam gambar dan suara disal urkan kepesawat pemancar TV yang ada di ruang pemancar. Ol eh pemancar sinyal suara dipancarkan ol eh ant ena yang berada di t ower ant ene dengan f rekuensi pembawa gel ombang mikro ke st at iun bumi. Ol eh st asiun bumi dipancarkan ke sat el it komunikasi dan ol eh sat el it dipancarkan kembal i kebumi dan dit erima ol eh st asiun bumi-st asiun bumi disel uruh wil ayah j angkauan sat el it . Ol eh st asiun bumi dipancarkan kemabl i ke st asiun rel ay dan ol eh st asiun rel ai dipancarkan ke masyarakat pemirsa di rumah masing-masing.

Sumber inf ormasi penyiaran t idak hanya acara l angsung t et api bisa dil akukan siaran t unda, maupun siaran dari bahan yang sudah j adi sepert i sinet ron, f il m dan program siaran ikl an/ promosi. Dengan demikian sumber inf ormasinya bisa bermacam-macan sepert i t el ecine, VTR/ VCR, komput er unt uk menayangkan VCD/ DVD at au menggunakan VCD/ DVD pl ayer. Dari VTR/ VCR at au dari t el ecine dan sumber yang l ainnya, out put video dan audio disal urkan l angsung ke video input dan audio input pesawat mixer dan ol eh mixer mel al ui out put video dan audio disal urkan ke VTR at au l angsung ke pemancar .


(37)

Gambar 85. Sistem sambungan peralatan sound sistem

Proses kerj a Sound Sist em adal ah sebagai berikut

Suara obyek shot ing dit angkap ol eh micropon yang dipasang di arena shot ing disal urkan dengan kabel koaksial ke pesawat mixer audio. Set el ah diol ah ol eh l al u disal urkan ke VTR/ VCR bersama-sama dengan sinyal video yang dikel uarkan ol eh mixer video unt uk direkam. At au l angsung disal urkan ke pesawat pemancar unt uk disiarkan bersama dengan sinyal videonya.

Suara dari sumber suara yang l ain sepert i musik dari piringan hit am yang diput ar pada pick up at au dari CD pl ayer yang dimaksudkan sebagai musik back sound, disal urkan ke mixer dan dicampur dengan suara obyek shot ing sel anj ut nya disal urkan ke VTR/ VCR unt uk direkam at au l angsung dikirim ke pemancar unt uk disiarkan secara l angsung.

Saat ini t el ah dipakai komput er yang berf ungsi sebagai sumber suara maupun sebagai al at penyimpan suara (recorder). Dengan menggunakan komput er pekerj aan menj adi l ebih ringan dan mudah, karena komput er dil engkapi dengan sist em pencari yang dapat memanggil dengan cepat f il e suara yang dibut uhkan. Demikian pul a dengan komput er dapat mengedit dengan mudah dan t el it i.

Unt uk keperl uan koordinasi bagi sut radara/ pengarah t erhadap kamerawan, operat or t el ecine yang berada di ruang st udio t el ecine, digunakan t al k back sound yang diperol eh dari micropon sut radara disal urkan ke ampl if ier dan kel uarannya disal urkan ke headpon yang dipakai ol eh kamerawan dan operat or t el ecine. Sist em komunikasi ini searah karena sif at nya adal ah inst ruksi dari sut radara/ pengarah kepada kamerawan maupun operat or. Ol eh karena it u kamerawan dan operat or t idak dil engkapi dengan micropon unt uk komunikasi dengan sut radara/ pengarah.

c. Tel ecine. Adal ah singkat an dari t el ecinema at au f il m yang disiarkan j arak j auh. Tel ecine mengerj akan t ransf er dat a dari f il m ke bent uk video digit al dan disal urkan ke st udio pemancar unt uk dipancarkan ke masyarakat . Transf er dat a ini dapat dil aksanakan secara l angsung maupun t idak l angsung. Transf er dat a secara t idak l angsung dil akukan


(38)

direkam menggunakan kamera video dan disal urkan ke VTR at au komput er unt uk disimpan dan sewakt u-wakt u diperl ukan dapat dipanggil disal urkan ke pemancar unt uk disiarkan.


(39)

Proses kerj anya adal ah sebagai berikut :

Tel ecine adal ah berf ungsi unt uk mengubah f il m menj adi video. Fil m yang diput ar dengan proyekt or f il m menghasil kan gambar proyeksi yang berupa cahaya. Dengan demikian t idak bisa disiar kan mel al ui pesawat pemancar karena sif at at au bent uknya bukan el ekt rik. Ol eh karena it u perl u diubah dahul u menj adi el ekt rik yait u menj adi sinyal video.

Pengubahan menj adi sinyal video dil akukan dengan cara mengambil / shot gambar hasil proyeksi dari proyekt or f il m yang berada di l ayar/ screen dengan kamera video dan disal urkan ke VTR/ VCR unt uk direkam. Sinyal suaranya mengambil dari kel uaran audio out proyekt or f il m dan disal urkan ke VTR/ VCR. Hal ini unt uk menghindari gangguan suara berisik dari proyekt or f il m.

Proses proyeksi gambar ol eh proyekt or f il m kel ayar dapat dil akukan dengan menggunakan t el ecine box at au menggunakan l ayar pada umumnya sepert i di gedung bioskop. Dal am hal ini dapat diperhat ikan dua model t ransf er f il m ke video pada gambar di at as. Kamera video dil et akkan sej aj ar dengan proyekt or f il m unt uk mengambil gambar proyeksiny di l ayar. Sinyal suaranya diambil secara l angsung dari proyekt or dan disal urkan ke perekam videodan audio. Perekam video bisa bermacam-macam yait u VTR/ VCR, komput er, DVD/ VCD recorder at au peral at an perekam video yang l ain.

E. Organisasi dan SDM 1. Struktur Organisasi

Sal ah sat u model gambaran umum St rukt ur organisasi l embaga penyiaran TV dapat diperhat ikan Gb. 87 berikut ini. Model st rukt ur organisasi sangat t ergant ung dari bagaimana l embaga it u merencanakan dan mengel ol anya. Ol eh karena it u bent uk st rukt urnya sangat rel at ip.


(40)

Gambar 87. Struktur Organisasi Stasiun Penyiaran TV (tipikal)

St asiun penyiaran TV dipimpin ol eh seorang manager st asiun (SM). Unt uk mel aksanakan t ugasnya dibant u ol eh menager bidang penyiaran yait u manager program (PM), manager t eknik (TM), manager miscel l aneous (MM) dan manager bisnis dan pemasaran (BM).

Seorang manager program dibant u ol eh asist en manager program dan membawai koordinat or-koordinat or sub bidang program sepert i koordinat or j urnal is penyiaran (BJ), koordinat or animasi dan image (AI), koordinat or produksi (PR), koordinat or direct ing/ pengarah (DR), koordinat or scene dan seni (SC), koordinat or naskah/wr i t i ng (WR), koordinat or edi t i ng

(ED) dan koordinat or management produksi/pr oducer (PM).

Sel anj ut nya set iap koordinat or membawai st af / t enaga sesuai dengan bidang kerj a masing-masing.

Seorang manager bidang t eknik/engi ner i ng (ENG) dibant u

ol eh asist en manager t eknik dan membawai koordinat

or-MANAGER STASIUN MANAGER PROGRAM MANAGER TEKNIK MANAGER MISCELLANEOU S MANAGER BISNIS DAN PEMASARAN Jurnalis Animasi &image Produksi Producer Directing Scene Editing Broadcast Kamerawan Sound Sistem Lighting Costume & Make up Properties Setting Keamanan & Kesehatan Spesial efek Administra si Pemasaran Keuangan


(41)

koordinat or sub bidang sepert i koordinat or penyiaran/ broadcast (BR), koordinat or camera (CA), koordinat or Sound(SO) dan koordinat or l ight ing (LG). Masing –masing koordinat or sub bidang mengkoordinir t enaga/ st af sesuai dengan pekerj aan/ bidang kerj a masing-masing.

Seorang manager bidang mi scel l aneous (MIS) dibant u ol eh

asist en manager bidang mi scel l aneous dan membawai

koordinat or sub bidang cost um dan make up (CM), koordinat or propert ies (PO), koordinat or set t ing (ST), dan koordinat or kesel amat an kerj a dan kesehat an/ saf et y and heal t h (SH).

Set iap koordinat or mengkoordinir st af / t enaga sesuai dengan bidang kerj a masing-masing.

Seorang manager bidang bisnis dan pemasaran / penj ual an (BS) dibant u ol eh asist en manager bidang bisnis dan penj ual an yang membawahi koordinat or sub bidang administ rasi (AD), koordinat or pemasaran / market ing (MK) dan koordinat or keuangan / account i ng (AC). Masing-masing koordinat or

mengkoordinir st af / t enaga sesuaibidang kerj a masing-masing. St rukt ur organisasi ini adal ah t ipikal , maksudnya set iap perusahaan penyiaran mempunyai t ipe dan sist em sendiri-sendiri.

2. Deskripsi Tugas dan fungsi.

a. St asiun Manager. Merupakan pimpinan t ert inggi pada st asiun penyiaran TV. Berf ungsi sebagai Manager/ pengel ol a st asiun penyiaran TV dengan t ugas mengel ol a yait u merencanakan program kerj a dan pengembangan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengadakan pengawasan dan mengkomunikasikan kegiat an kerj a, mel akukan pembinaan SDM sehingga para karyawan bekerj a dengan t epat , ef ekt if dan ef isien sert a memil iki produkt ivit as kerj a yang t inggi.

b. Manager bidang. Berf ungsi sebagai pimpinan bidang yang bert ugas membant u manager st asiun penyiaran dal am mengel ol a perusahaan penyiaran TV sesuai bidang kerj a masing-masing.

Bidang program mel iput i pekerj aan yang berkait an dengan perencanaan dan pel aksanaan produksi j urnal isme penyiaran, animasi dan pengol ahan gambar, produksi program siaran, penyut radaraan, penul isan naskah, dan managemen produksi. Bidang engi ner i ng/ t eknik mel iput i

pekerj aan yang berkait an dengan perencanaan dan pel aksanaan program t eknik penyiaran/br oadcast , sarana

dan f asil it as sert a peral at an penyiaran, t eknik pengambil an gambar/ shot ing, penat aan suara, sound ef ek, musik dan


(42)

spesial ef ek sert a penat aan cahaya unt uk shot ing di dal am maupun di l uar st udio.

Bidang Mi scel l aneous mel iput i pekerj aan yang berkait an

dengan pemil ihan kost um dan make up yait u penat aan busana dan rias unt uk pemeran, propert i at au penyediaan peral at an pendukung produksi, set t ing at au penat aan t empat dan t at a l et ak t ermasuk penat aan peral at annya, sert a bidang kerj a yang berkait an dengan kesel amat an dan kesehat an kerj a.

Bidang bisnis dan penj ual an program mel iput i pekerj aan yang berkait an dengan administ rasi, pemasaran program dan keuangan perusahaan.

c. Koordinat or sub bidang berf ungsi sebagai koordinat or yang mengkoordinir kegiat an kerj a yang dil akukan ol eh st af / t enaga kerj a sesuai dengan bidang pekerj aan masing-masing.

F. Kualifikasi SDM TV 1. Producer

Pr oducer adal ah j abat an yang memil iki t anggung j awab

dal am pengel ol aan/ managemen produksi penyiaran TV. Ol eh karena it u seorang producer diharapkan memil iki kual if ikasi kemampuan sebagai berikut .

a. Menj abarkan naskah

b. Mengkompil asi j adwal produksi harian (running sheet ) c. Memesan dan mengkoordinasikan sumber-sumber produksi d. Mel akukan survey l okasi

e. Mengat ur j al annya shot ing f. Mengat ur l okasi shot ing

g. Mel aksanakan pengarahan/ brief ing

h. Merencanakan dan mengkoordinasikan j al ur pascaproduksi i. Mengkoordinasikan kel angsungan kerj a

j. Mengkoordinasikan pemeran dan kru k. Mengat ur gl adi bersih

l. Memproduksi t opik program prarekam m. Memproduksi program prarekam n. Memproduksi siaran l angsung

o. Merencanakan dan menyiapkan program p. Merancang f ormat program

q. Mendat a j adwal acara

r. Menul is l aporan kel ancaran produksi s. Mengat ur pengamanan produksi


(43)

t. Mengawasi kel angsungan produksi

u. Merencanakan dan mengkoordinasikan adegan l aga dan pemeran penggant i

v. Merencanakan dan mengkoordinasikan pemakaian al at -al at yang berbahaya

w. Mengembangkan dan mengawasi j adwal program.

Bil a diperhat ikan dari kual if ikasi yang diharapkan, seorang producer harus memil iki kemampuan managerial yang t inggi unt uk dapat memanage sel uruh pekerj aan yang menj adi t anggung-j awabnya. Dal am mel akukan t ugasnya j el as t idak bisa mel akukan sendiri, t et api harus bekerj asama dengan bidang/ orang l ain. Dal am hal ini Sut radara merupakan orang/ pekerj a yang t idak bisa dikesampingkan t et api harus bisa diaj ak bekerj asama dal am produksi.

Tugas ut ama seorang producer, harus dapat memproduksi sebuah naskah program yang dit ul is ol eh penul is naskah dengan baik dan berkual it as dengan biaya yang waj ar/ murah secara ekonomi. Ol eh karena it u bersama Sut radara dan Penul is naskah seorang Producer harus sel al u berkoordinasi dal am membaca dan mengint erpret asikan naskah. Bagaimanah naskah t ersebut dapat dit erj emahkan menj adi naskah yang dapat diproduksi dengan t ingkat kesul it an dan biaya yang waj ar.

Demikian pul a unt uk penet apan l okasi. Survey l okasi harus dil akukan dan harus dibicarakan dengan penul is naskah, apakah l okasi t el ah sesuai dengan yang dikehendaki naskah. Apakah diperl ukan penat aan/ set ing t ambahan, apakah sepenuhnya set ing buat an yang akan banyak mel ibat kan f ungsi seorang set t ingman dan penat a gambar maupun bagian propert y.

Jadwal shot ing/ produksi harus direncanakan dan dit uangkan dal am runing sheet , dengan urut an shot ing berdasarkan area l okasi bukan urut an cerit a. Hal ini unt uk t uj uan ef isiensi biaya.

Penet apan art is/ pemeran j uga perl u dikoordinasikan agar mendapat kan pemeran yang memil iki karakt erist ik yang diharapkan naskah t ermasuk kemampuan act ingnya.

Koordinasi, brief ing kepada sel uruh komponen yang t erkait dal am sel uruh kegiat an produksi sangat pent ing unt uk menj aga kel ancaran produksi. Ol eh karena it u harus sel al u dil akukan sebel um kegiat an produksi dimul ai. Pengamanan produksi t ermasuk menj aga kesel amat an art is dal am pel aksanaan shot ing saangat pent ing. Ol eh karena it u pada l aga yang berbahaya perl u ada pemeran penggant i dan mengambil l angkah-l angkah prevent ip agar t idak t erj adi kecel akaan.


(44)

Set el ah kegiat an shot ing sel esai producer sel anj ut nya berkoordinasi mengat ur kegiat an edit ing sampai menghasil kan hasil produksi yang siap dipubl ikasikan mel al ui pemancar TV. Producer dal am hal ini j uga harus merencanakan f ormat program siarannya.

2. Pengarah / Sutradara

Pengarah / Sut radara j uga dikenal sebagai Di r ect i ng

adal ah j abat an yang bert anggung j awab membant u producer unt uk mel aksanakan pekerj aan mengarahkan para t enaga kerj a produksi program agar berj al an dengan l ancar dan berhasil . Ol eh karena it u dibut uhkan orang yang memil iki kemampuan managerial yang baik. Kual if ikasi kemampuan seorang sut radara yang diharapkan adal ah sebagai berikut .

a. Membaca dan mengint erpret asikan naskah b. Mengat ur proses sel eksi pemeran/ art is c. Mengat ur l at ihan pemeran

d. Menyut radarai/ mengarahkan para pemain e. Mengarahkan kru

f. Bekerj asama dengan penyunt ing/ penul is naskah unt uk menyel esaikan produksi

g. Menent ukan cakupan kamera

Seorang sut radara harus sel al u berkoordinasi dengan produser dal am mel aksanakan t ugasnya. Diant aranya bagaimana ment erj emahkan naskah menj adi naskah yang dapat diproduksi, mel akukan sel eksi art is, mengat ur l at ihan para art is, mengarahkan proses shot ing , menent ukan cakupan kamera dan sudut pengambil an gambar dansebagainya. Sut radara akan sangat menent ukan kel ancaran proses shot ing.

3. Penyiar / Reporter

Penyiar/ report er diharapkan memil iki kemampuan sebagai j urnal is di samping kemampuan unt uk membaca -kan/ at au menyiarkan naskah berit a didepan kamera TV. Demikian j uga harus mampu menj adi present er yang baik. Ol eh karena it u seorang penyiar harus memil iki penget ahuan dan pengal aman mencari, mengol ah dan mempresent asikan at au menyiarkan berit a/ inf ormasi.

Kual if ikasi kemampuan seorang penyiar adal ah sebagai berikut :

a. Mengembangkan dan memel ihara penget ahuan umum yang diperl ukan seorang penyiar sehingga memil iki wawasan yang l uas.


(45)

c. Mampu menj al ankan siaran l aporan l angsung

Sebenarnya t erdapat perbedaan f ungsi ant ara penyiar dan report er. Report er at au sering disebut wart awan l ebih berkonsent rasi pada pencarian, pengol ahan inf ormasi. Sedangkan penyiar l ebih berkonsent rasi dal am bagaimana menyaj ikan inf ormasi. Seorang penyiar j uga kadang-kadang disebut sebagai announcer yait u orang yang memberit ahukan inf ormasi. Inf ormasi t ersebut bel um t ent u dari hasil t ul isannya sendiri t et api t ul isan seorang report er. Tet api bukan hal yang t idak mungkin penyiar j uga berf ungsi sebagai report er yang harus mencari dan mengol ah inf ormasi sekal igus membacakan inf ormasi didepan kamera TV unt uk disiarkan ke publ ik/ pemirsa. Dengan demikian ant ara report er dan penyiar memil iki kedekat an dal am pekerj aan yang kadang-kadang bisa dit angani sat u orang. Di samping kedua t ugas report er dan penyiar/ announcer ada j uga orang yang bert ugas sebagai pengant ar inf ormasi/ l aporan yait u disebut dengan present er. Present er bisa membuat inf ormasi menj adi l ebih menarik dengan sedikit kat a-kat a yang memukau penont on. Present er biasanya nampak dal am t ayangan pada awal disel a-sel a dan diakhir program. Apabil a yang t ersiar hanya suara saj a t anpa gambar dirinya, dan gambar yang muncul hanya gambar inf ormasinya saj a, maka orang yang membacakan inf ormasi t ersebut disebut narat or (orang yang membacakan narasi). Ada j uga orang yang t ugasnya mirip dengan penyiar yait u seorang anchor at au t el angkai yait u seorang yang bert ugas sebagai penghubung dari acara yang sat u ke acara yang l ain at au dari t empat kej adian/ l okasi inf ormasi yang sat u ke t empat l ain. Ia bol eh memberi koment ar acara yang diinf ormasikan asal kan ia t ahu benar t ent ang inf ormasi t ersebut . Dal am mel akukan t ugas seorang report er sel al u bekerj asama dengan kamerawan yait u orang yang bert ugas mel iput inf ormasi. Bukan hal yang must ahil seorang kamerawanpun bisa berf ungsi sebagai report er, karena pengal amannya sel al u mel iput berit a, sehingga t ahu penget ahuan-penget ahuan yang harus dikuasai ol eh report er.

4. Kamerawan

Kamerawan merupakan orang yang diandal kan mampu mengoperasikan kamera sehingga didapat kan hasil gambar yang baik. Ol eh karena it u seorang kamerawan diharapkan memil iki kual if ikasi sebagai berikut

a. Menyiapkan dan mengoperasikan kamera b. Mengembangkan dan menerapkan kamera pl an c. Mel akukan shot ing dan mengoperasikan kamera d. Mengoperasikan kamera pada kondisi t ert ent u


(46)

e. Mengat ur Focus

f. Shot ing unt uk t el evisi dengan mul t ikamera

g. Menj aga daya bat ere dan persediaan video unt uk shot i ng

h. Mengat ur persediaan dan memasang f il m/ kaset i. Memeriksa kamera sebel um shot i ng

j. Mengoperasikancl apper boar d

k. Menyiapkan kamera l. Memasang kabel kamera m. Memasangcr ane dan dol l y

n. Memasangcr ane kamera

o. Mengoperasikancr ane kamera yang bergerak

Baik t idaknya kual it as produksi akan sangat t ergant ung dari bagaimana seorang kamerawan bekerj a. Sebel um shot i ng

dil aksanakan, Kamerawan harus meyiapkan kamera yang akan dipakai, dibersihkan l ensanya dan head video dan audionya, diuj icoba dengan memasukkan casset e/ f il m apakah bisa l oadi ng

dengan l ancar, unt uk r ecor d dan pl ayback, mengat ur f ocus

dengan memut ar f ocus ringnya apakah gambar yang diambil

bisa f ocus dengan baik. Demikian pul a menyiapkan bahan casset e/ f il m apakah masih cukup t ersedia, adakah bahan

cadangan bil a sewakt u-wakt u casset e/ f il m habis at au macet .

Menyiapkan peral at an pendukung j uga sangat pent ing. Misal nya apakah bat eray sudah diisi, adakah bat eray cadangan.

Gener at or Set yang akan dipakai apakah bisa berj al an normal .

Menyiapkan dol l y, t r i pot . Bagaimana kel engkapan

skrupnya, pel umasan pada bagian yang bergerak agar l icin dan t idak menimbul kan ef ek get ar pada gambar bil a digunakan. Apakah diperl ukan cr ane unt uk pengambil an engel t ert ent u,

apakah diperl ukan cr ane yang digerakkan dengan mesin. Semua

peral at an t ersebut perl u dicoba ol eh camerawan agar pel aksanaan shot ing l ancar dan t idak ada hambat an. Disamping it u camerawan harus kreat if agar dapat mengembangkan camera pl an dengan baik.

5. Penata Gambar / Artistik (Scene)

Seorang penat a gambar/scene diharapkan memil iki

kreat if it as yang t inggi unt uk mencipt akan desain seni unt uk screen. Ol eh karena it u seorang scane art dibut uhkan kual if ikasi kemampuan sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan disain sceni c ar t

pada scr een/ l ayar.

b. Mengkoordinasikan produksi sceni c ar t

c. Menyiapkansceni c ar t unt uk pakaian ut ama

d. Memproduksi sceni c ar t unt uk screen


(47)

Pekerj aan seorang penat a gambar j uga t erkait dengan pekerj aan penat a cahaya, penat a l et ak/ set t ing penat a busana/ make up dan bagian propert y. Kerj asama beberapa bidang ini akan sangat baik dal am mencipt akan gambar l ayar yang baik, sehingga akan dihasil kan gambar sesuai yang diharapkan naskah. Karena l okasi shot ing berbeda karakt erist iknya maka j uga memerl ukan desain yang berbeda pul a. Apakah dibut uhkan t ambahan animasi pada gambar t ert ent u sehingga diperl ukan seorang animat or unt uk membuat ef ek gambar unt uk membuat hasil yang l ebih meyakinkan dan menarik. Kadang-kadang produk scenic perl u diubah at aupun diperbaiki, maka t im kerj a penat a gambar harus sel al u siap mel aksanakan.

Memproduksi scenic art unt uk layar. Dengan kemampuan yang dimil iki penat a gambar/ scenic art bert ugas unt uk memproduksi scenic art unt uk l ayar, diant aranya adal ah membuat konst ruksi pakaian scenic art , mempersiapkan produksi scenic art , membuat at au produksi scenic art unt uk l ayar, memperbaiki el emen pada scenic art , membuat propert i unt uk l ayar kaca, dan memperbaiki propert i.

Membuat konstruksi pakaian scenic art harus memperhat ikan karakt er dan bent uk post ur pemakainya, karakt er peran yang dibawakan, j enis dan t ekst ur bahan yang digunakan t idak banyak memant ul kan cahaya, ciri budaya peran, perpaduan warna dan sebagainya sehingga dikonst ruksi dan dipakai akan menj adi produk gambar yang menarik dan berkual it as. Apabil a hal t ersebut t el ah dif ahami, l angkah sel anj ut nya adal ah membuat disain konst ruksi dan hasil nya dikonsul t asikan kepada produser/ sut radara at au pihak t erkait unt uk dimint akan perset uj uan. Set el ah diset uj ui baru dil anj ut kan pada l angkah produksi.

Mempersiapkan produksi scenic art . Yang perl u dipersiapkan sebel um produksi adal ah disain yang t el ah diset uj ui, bahan-bahan yang digunakan, peral at an unt uk produksi dan t enaga-t enaga yang mel aksanakan produksi sert a biaya yang diperl ukan. Jadwal pel aksanaan produksi j uga merupakan hal yang pent ing. Kapan akan dimul ai dan kapan harus sel esai, karena dit unt ut bat as wakt u.

Membuat scenic art . Yang pent ing dilakukan adalah koordinasi dengan t enaga yang mel aksanakan, pengarahan, pengawasan dan komunikasi yang baik berbagai pihak t erkait akan membant u pembuat an sceni c ar t berj al an ef ekt ip dan


(48)

Memperbaiki elemen pada scenic art . Kadang-kadang set el ah digunakan t erdapat el emen-el emen yang hil ang at au rusak, maka perl u di perbaiki/ digant i dan dikonst ruksi kembal i sehingga menj adi ut uh dan baik kembal i.

Membuat properti untuk layar. Kebut uhan propert i

unt uk l ayar perl u diident if ikasi ol eh bagian penat a gambar/sceni k ar t . Set el ah kebut uhan propert i t erident if ikasi,

sel anj ut nya pembuat annya dikoordinasikan dengan bagian propert i. Bagian propert i membuat sendiri at au memesan/ menyewa, yang pent ing segal a kebut uhan produksi dapat disediakan.

Memperbaiki properti. Dal am proses produksi

kadang-kadang propert i menj adi rusak at au kurang baik, maka harus diperbaiki sebel um digunakan pada shot berikut nya.

6. Penata suara dan Sound ef ex

Seorang penat a suara dan sound ef ex dit unt ut memil iki

kemampuan secara t eknik dan inst al asi peral at an sound sist em yang diperl ukan unt uk keperl uan produksi program TV di dal am st udio rekaman maupun di l uar st udio. Ol eh karena it u seorang penat a suara dan sound ef ek diharapkan memil iki kual if ikasi sebagai berikut .

a. Mengoperasikan sist em penguat suara b. Memadukan sumber-sumber suara

c. Menghil angkan derau/noi se pada soundt r ack

d. Mengoperasikan sound mi xi ng consol e

e. Menyunt ing suara menggunakan sist em digit al

f. Memasang, mengoperasikan dan membongkar perangkat perekam suara por t abl e

g. Merinci soundt r ack

h. Mencipt akan keharmonisan suara akhir

i. Mengembangkan dan menerapkan produksi suara unt uk rekaman

j. Mengat ur produksi disain suara

k. Mempersiapkan dan mengkompil asi musik unt uk soundt r ack

l. Mengarahkan pembuat an mast er audi o f i nal

m. Menerapkan disain suara

n. Menet apkan spesif ikasi sound syst em

o. Mengawasi operasional yang bersif at t eknis p. Memperbaiki dan memel ihara peral at an audio q. Mengoperasikan peral at an audio prof esional . r. Memadukan audio unt uk siaran l angsung


(49)

t. Memil ih dan mengat ur mi cr ophone dan al at input audi o

l ainnya

u. Menghimpun dan mengkompil asi mat eri suara ul angan

v. Membangun dan mengoperasikan sist em monit or suara panggung

w. Membangun dan mengoperasikan j aringan pengendal i sist em audio

x. Menet apkan spesif ikasi, menginst al dan mengoperasikan audio out door

y. Menginst al , menyel araskan dan menguj i coba peral at an audio.

7. Penata Lampu/Light ing.

Li ght i ng sangat dibut uhkan dal am shot ing di dal am

maupun di l uar st udio unt uk memenuhi kebut uhan cahaya bagi sebuah kamera agar menghasil kan gambar yang baik, di samping it u variasi disain cahaya dapat mencipt akan sit uasi pada obyek shot ing. Ol eh karena it u perl u kreat ivit as dan penget ahuan yang memadai bagi seorang penat a cahaya. Kual if ikasi kemampuan seorang penat a cahaya yang diharapkan adal ah sebagai berikut .

a. Mel akukan pengembangan dan impl ement asi t at a l ampu /

l i ght i ng

b. Mel akukan persiapan, inst al asi dan monit oring peral at an t at a l ampu

c. Menent ukan kebut uhan t at a l ampu dan mengoperasikan t at a l ampu

d. Mengoperasikan l ight ing consol e

e. Mel akukan pemel iharaan, perbaikan dan memodif ikasi peral at an t at a l ampu

8. Tata Letak / Set t ing

Tat a l et ak/set t i ng bert anggungj awab at as set ing t empat

dan peral at an yang diperl ukan sepert i f ornit ure dan perl engkapan l ainnya unt uk mencipt akan sit uasi sepert i diharapkan ol eh naskah produksi. Ol eh karena it u seorang penat a set t ing diharapkan memil iki kemampuan dal am seni dekorasi/ t at a ruang. Kual if ikasi penat a set t ing diharapkan memil iki kemampuan sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan disain set t ing pada l ayar

b. Mengkoordinasikan produksi set ing c. Membuat set t ing unt uk l ayar


(50)

d. Memperbaiki, merawat dan mengubah set t ing sebagai l angkah al t ernat if

e. Mengkoordinasikan t ransport asi dan pemasangan set t ing f. Memasang dan merawat set t ing sel ama proses produksi.

Bagian Set t ing/ t at a l et ak harus membuat disain set t ing unt uk set iap shot t ermasuk setting untuk layar. Yang harus

dil akukan dal am membuat set t ing unt uk l ayar adal ah membuat konstruksi setting, memasang set ting selama produksi, dan mengatur setting selama produksi. Yang perl u diperhat ikan

dal am set t ing adal ah t ersedianya mat eri set t ing. Ol eh karena it u mat eri set t ing harus t ersedia sebel um proses shot ing/ produksi dimul ai. Hal ini akan membuat kel ancaran produksi karena shot ing t idak akan dimul ai sebel um pekerj aan set t ing siap/ sel esai.

Merawat setting selama proses produksi adal ah t ugas

bagian set t ing dal am menj aga agar set t ing t et ap dal am keadaan baik dan siap pakai. Misal nya menj aga barang-barang set t ing dari noda dan kot oran, dil akukan dengan membersihkan debu dan menghil angkan noda-noda yang menempel dengan cara dan bahan yang benar; memperbaiki bagian/ it em dari barang-barang set t ing yang rusak at au kurang pas; membuat al t ernat if perubahan dengan barang-barang keperl uan set t ing dengan barang-barang yang sej enis.

Memasang dan membongkar setting. Produksi

dil aksanakan dil okasi yang berpindah-pindah. Ol eh karena it u bagian set t ing harus siap memasang sebel um shot ing di l okasi t ert ent u dimul ai. Dan harus siap membongkar set el ah shot ing sel esai. Dal am pembongkaran harus dil akukan dengan hat i-hat i, karena barang-barang set t ing masih dapat dipergunakan sebagai mat eri set t ing di l okasi yang l ain. Set el ah dibongkar dil anj ut kan unt uk pengepakan barang-barang set t ing agar t idak rusak karena pengangkut an dari l okasi yang sat u ke l okasi yang l ain. Pengangkut an dapat menggunakan t ransport asi yang t el ah disepakat i dan harus memperhat ikan agar peral at an yang diangkut aman dan t idak rusak.

9. Tata Busana (kostum) dan Rias

Pemeran/ art is dal am proses produksi harus dij aga penampil annya sesuai dengan karakt er yang diharapkan penul is naskah. Di samping it u agar menghasil kan gambar yang berkual it as maka harus dij aga bagian waj ah t idak memant ul kan cahaya karena keringat at au berminyak.

Ol eh karena it u seorang penat a busana dan rias diharapkan memil iki kemampuan sebagai berikut .


(51)

a. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan disain kost um/ busana

b. Menyiapkan kost um unt uk para pemeran

c. Memodif ikasi, memperbaiki dan memel ihara kost um d. Mengoperasikan of f side wardrobe depart emen e. Memperagakan kost um

f. Membuat karakt er dan periode kost um g. Menj aga ket ahanan kost um

h. Membuat kost um

i. Mendisain, menerapkan dan membersihkan make up khusus periodik

j. Mendisain, menerapkan dan membersihkan make up k. Mempert ahankan keberl angsungan make up.

10. Properties

Pr oper t i es adal ah bidang yang bert anggungj awab menyedia kan peral at an pendukung dal am produksi. Seseorang yang menangani bidang propert ies ini diharapkan memil iki kual if ikasi kemampuan sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan menerapkan disain propert ies unt uk l ayar

b. Mengat ur produksi propert ies unt uk peral at an c. Membuat propert i unt uk l ayar kaca

d. Memperbaiki, memel ihara dan mel akukan perubahan pada propert i

e. Mengoperasikan depart emen propert ies di l uar l okasi

f. Menyiapkan l okasi pengambil an gambar dan

mempert ahankan kel angsung-an propert i.

11. Keselamat an dan kesehat an kerj a (savet y and healt h)

Bidang ini yang bert anggung j awab menj aga kesel amat an kerj a dan kesehat an bagi pemeran dan kru yang t erl ibat dal am produksi. Ol eh karena it u, seseorang yang bert ugas pada bidang ini harus sel al u mel akukan koordinasi dan pengawasan t erhadap kru produksi dan pemeran agar mel akukan t ugas pekerj aan sesuai dengan prosedur kerj a yang benar/ t idak menyimpang dengan prosedur kesehat an, kesel amat an dan keamanan kerj a; Sehingga mereka bekerj a dengan aman baik j iwa maupun peral at annya.

12. Animator dan Images

Seorang ani mat or and i mages bert anggungj awab at as

disain dan pembuat an animasi dan pengol ahan cit ra gambar yang diperl ukan dal am produksi. Ol eh karena it u dit unt ut memil iki kemampuan membuat disain animasi dan mengol ah


(52)

gambar sehingga hasil produksi memil iki kual it as yang baik dan menarik unt uk dipandang. Unt uk it u seorang animat or dan pengol ah cit ra perl u menguasai disain graf is. Secara rinci kual if ikasi kemampuan yang diharapkan sebagai animat or dan pengol ah gambar adal ah sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan disain animasi b. Mengkoordinasikan produksi animasi

c. Memproduksi st oryboard animasi

d. Mempersiapkan dan mewarnai cel at au f rame unt uk animasi e. Membuat art work dari ref erensi Lif e act ion

f. Merekam dat a gambar garis unt uk animasi (l ine t est ) g. Memproduksi dan memanipul asi dat a gambar digit al h. Membuat gambar t iga dimensi

i. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan sebuah disain ef ek visual

j. Membuat j udul unt uk produksi dal am screen

13. Editor

Edit or bert anggung j awab unt uk edit ing program yait u mengumpul kan, memil ih, memot ong , menyambung gambar-gambar hasil shot ing dan mengurut kan, menat a gambar-gambar dan suara, musik backsound, sound ef ect sesuai dengan naskah

program sehingga menghasil kan hasil produksi program yang berkual it as t idak j umping dan enak dinikmat i. Ol eh karena it u seorang edit or diharapkan memil iki kemampuan dan keahl ian yang memadai. Demikian pul a j uga harus memil iki ket ahanan f isik yang baik, karena dit unt ut bekerj a keras unt uk menyel esaikan pekerj aannya. Secara rinci kual if ikasi kemampuan seorang edit or adal ah sebagai berikut .

a. Membuat perencanaan kreat if dan keput usan t eknis b. Mempersiapkan peral at an edi t i ng

c. Mengoperasikan peral at an mesin edi t i ng

d. Mengoperasikan mesin edi t i ng dengan sist em l inier berbasis

digit al

e. Mempersiapkan EDL (edi t i ng deci si on l i st ) dal am proses edi t i ng on l i ne

f. Mengedit mat erial hasil pengambil an gambar unt uk kebut uhan penyiaran yang mendesak

g. Mengedit dial og dan suara

14. Penulis Naskah/Script

Seorang penul is naskah diharapkan memil iki kemampuan menul is (wr i t en pr esent at i on) yang baik unt uk menuangkan


(53)

program, j urnal ist ik penyiaran dan sebagainya sehingga naskah yang dit ul is mudah dipahami dan dapat diproduksi dengan mudah dan cepat . Secara rinci kual if ikasi kemampuan yang diharapkan dari penul is naskah adal ah sebagai berikut .

a. Mengembangkan t ul isan/ cerit a b. Menul isscr i pt

c. Mengedit scr i pt

d. Menul is mat eri present asi e. Menul is isi t ul isan at au t eks f. Menul is l aporan siaran berit a

g. Menul is sekuen int erkt if unt uk mul t imedia h. Menul is narasi

15. Spesial ef ect

Spesi al ef ect at au ef ek khusus sangat diperl ukan unt uk

keperl uan penekanan-penekanan t erut ama pada adegan yang sul it dil akukan dan berbahaya. Agar nampak sepert i dal am kej adian yang sesungguhnya maka diperl ukan ef ek khusus ini. Ol eh karena it u t enaga yang menangani ref ek khusus ini perl u memil iki kemampuan dan kreat ivit as unt uk mencipt akan ef ek-ef ek khusus unt uk keperl uan produksi program. Kual if ikasi dan kemampuan yang diharapkan bagi t enaga ef ek khusus adal ah sebagai berikut .

a. Mengembangkan dan mengimpl ement asikan disain ef ek husus unt uk l ayar

b. Mengkoordinasikan pencipt aan ef ek-ef ek khusus (speci al ef f ect )

c. Mencipt akan ef ek khusus unt uk l ayar

d. Memperbaiki, memel ihara dan mengubah ef ek khusus e. Mengkoordinir t ransport asi dan perakit an ef ek khusus f. Merakit dan memel ihara ef ek khusus dal am masa produksi g. Mengeksekusi ef ek khusus dengan aman

16. Pemeran / Artis

Pemeran at au art is diharapkan berkepribadian menarik, memil iki ket ahanan f isik yang baik, sesuai dengan karakt er yang diperani, memil iki kemampuan akt ing, mampu bermain wat ak, berbakat , mampu bermain t eat er/ drama, Vokal yang bagus dan memil iki keberanian, t idak mudah put us asa dan sebagainya. Demikian j uga harus memil iki penget ahuan yang l uas, memil iki penget ahuan dan ket erampil an bermacam-macam seni sert a mampu mencipt akan karya seni dan sebagainya. Dengan demikian art is yait i akt or dan akt ris yang handal dan t erkenal akan menj adi seorang akt ar/ akt ris sekan sekal igus menj adi seorang seniman dan pencipt a. Ol eh karena it u dal am perekrut an pemeran seorang produser perl u meadakan sel eksi


(54)

yang cermat agar produser dapat memil ih pemeran yang t epat dan berbakat .

G. Teknik Siaran TV

1. Teknik Siaran Langsung (on line)

Siaran l angsung dapat dil akukan didal am st udio maupun di l uar st udio. Siaran di dal am st udio misal nya siaran acara/ program t al k show, dial og dan sebagainya. Siaran di l uar

st udio misal nya l iput an acara yang sif at nya resmi misal nya acara kenegaraan sepert i upacara 17 Agust us, sidang pl eno DPR, pert andingan f inal ol ah raga pial a sudirman dan sebagainya. Proram- program siaran l angsung biasanya sangat dit ent ukan ol eh wakt u yang t idak dapat diubah dan pada saat it u j uga harus disiarkan ke publ ik. Berart i ant ara pengambil an gambar/ l iput an dengan penyiarannya bersamaan. Jadi edit ingnya dil aksanakan secara l angsung (on l i ne) pada st udio

mini yang diset di l okasi acara berl angsung. Panduan edit ingnya menggunakan urut an acara dan EDL (edi t i ng di ci si on l i st ) yang

dibuat ol eh edit or. Liput an sepert i ini biasanya berbent uk l aporan pandangan mat a ol eh report er TV.

Teknik siaran l angsung di dal am st udio dapat dij el askan sepert i gambar il ust rasi berikut ini.

arena

Pemancar

Studio TV

Kamera 1

Kamera 2

R. Rekaman

Lampu

Mic

Headpo


(55)

Gambar 88. Sistem Siaran TV langsung di dalam Studio

Personal yang t erl ibat dal am proses siaran dengan t ugas masing-masing adal ah: pemeran/ akt or, report er sebagai obyek shot ing. Sebagai pel aksana produksi adal ah: produser/ asist en produser, sut radara, asist en sut radara/ f l oor manager ,

swit cherman, VTR operat or, sound oper at or , l i ght i ng oper at or ,

kamerawan dan operat or pemancar. Kegiat an siaran merupakan kerj a t im. Ol eh karena it u dit unt ut kerj asama yang baik dan serasi dal am bert ugas.

Sedangkan t eknik siaran l angsung di l uar st udio dapat dij el askan sepert i gambar il ust rasi berikut ini.

Gambar 89. Sistem Siaran TV langsung diluar studio

2. Teknik Siaran Tidak Langsung

Siaran t idak l angsung t erj adi ant ara pengambil an gambar/ l iput an dengan penyiarannya ada t enggang wakt u,

arena

Studio TV mini

Kamera 1

Kamera 2

R. Rekaman

Lampu

Mic

Headpon

Headpon

video

Pemancar

VCR audio


(56)

mel al ui proses edit ing. Dengan demikian l iput an yang dil akukan adal ah pengambil an mat eri siaran yang sel anj ut nya dikirim ke edit or unt uk dil akukan edit ing program.

Set el ah rekaman program diedit dan sudah menj adi kaset video program at au dal am bent uk l ain, maka pada wakt u akan disiarkan kaset t ersebut disiapkan di st udio pengendal i dan diput ar kembal i. Kel uaran audio dan videonya disal urkan ke pesawat pemancar unt uk dipancarkan mel al ui ant ena. Dari ant ena dipancarkan dan dit erima dan dipancarkan st asiun bumi ke sat eit l al u dipancarkan ke bumi kembal i dan dit erima st asiun rel ay unt uk dipancarkan ke rumah-rumah penduduk di wil ayahnya. Sebagai cont oh rekaman program sinet rom, drama, sepak bol a yang siarannya dit unda, berit a, kuis, dan sebagainya.

Gambar 90. Sistem siaran TV tidak langsung

3. Prosedur Pengoperasian. Yang pal ing ut ama dari prosedur

pengoperasian adal ah kerunt ut an dan kesinambungan dari program siaran. Sehingga t idak sampai ada j eda gambar t ayangan yang disiarkan ke pemirsa. Suat u hal yang t idak baik bil a pemirsa disuguhi dengan f rame kosong apal agi t erus muncul capt i on yang berbunyi ” maaf siaran t erganggu karena

video

Pemancar

VCR audio


(57)

ada kesal ahan t eknis” . Sungguh ini akan membuat penont on t idak percaya, menil ai kurang prof esional dan sebagainya l al u pindah pada st asiun pemancar yang l ain yang berart i meninggal kan st asiun it u.

Ol eh karena it u program siaran harus sudah siap sebel um wakt u siaran dimul ai. Unt uk t ayangan l angsung mungkin l ebih mudah karena sif at nya hanya menayangkan acara yang sedang berl angsung, sehingga t inggal membuat variasi gambar yang dit ayangkan. Hal ini diperl ukan kecermat an bagi sut radara unt uk memil ih gambar mana yang sesuai dari karya kamerawan yang yang sat u dengan yang l ain at as inst ruksi sang sut radara at au improvisasi kamerawan it u sendiri. Semua gambar yang dit ayangkan akan direkam di VTR sebagai arsip t ayangan program yang sewakt u-wakt u bisa dit ayangkan kembal i at au menj adi bahan unt uk program pengembangan menj adi program saj ian baru yang l ebih menarik. Set el ah siap program t ayangan sut radara t inggal memberi perint ah kepada operat or pemancar maupun swi t cher / VTR unt uk on ai r . Set el ah it u siaran harus

berl angsung t idak t erput us dari program yang sat u ke program yang l ain sampai pada akhir program dit ut up ol eh present er at au penyiar dan muncul gambar cue penut up dan musik t une sebagai t anda pemancar segera of f ai r .

4. Menj aga daya bateray dan persediaan video.

Menj aga daya bat eray sangat pent ing dal am pel aksanaan shot ing, baik shot ing di l uar st udio maupun di dal am st udio. Apal agi pada shot ing yang l angsung disiarkan ke publ ik. Apabil a daya bat eray t idak dij aga, maka akan t erj adi drop t egangan maupun arus l ist riknya sehingga akan berakibat t idak mampu mensupl ay energi l ist rik unt uk keperl uan peral at an el ekt ronik camera, mic yang menyebabkan peral at an t idak bekerj a normal . Hal ini akan berakibat mengganggu j al annya shot ing maupun siaran TV. Ol eh karena it u bat eray harus di charg/ diset rum sebel um kegiat an shot ing dimul ai sehingga bat eray t el ah dal am kondisi penuh/ f ul l . Di samping it u menyediakan bat eray cadangan sangat dianj urkan, agar pel aksanaan shot ing t idak t erganggu karena bat eraynya kosong. Peral at an yang menggunakan bat eray diant aranya adal ah camera dan mic. Mic yang bat eraynya drop j uga akan mengganggu produksi suara. Suara akan menj adi t idak j el as kual it asnya dan biasanya akan menimbul kan noise/ derau. Ol eh karena it u cadangan bat eray unt uk mic j uga sangat diperl ukan unt uk kel ancaran shot ing/ siaran TV.

Drop bat eray pada camera bisa diat asi dengan menyediakan genset , karena biasanya camera dil engkapi


(1)

Tape Pit a. Sering digunakan unt uk benda yang berbent uk pit a berlapis bahan perekam magnet ik. Digunakan semua j enis bahan perekam suara.

Tape splice Cara penyambungan f ilm yang menggunakan bahan perekat t ransparant .

Technirama Sist em pembuat an f ilm l ayar l ebar menggunakan negat ip 35mm yait u hanya menggunakan set engah bingkai gambar pada wakt u shoot ing. Pada wakt u pencet akan/ prosesing menggunakan l ensa anamorf ik yang mengembalikan gambar menj adi penuh sat u bingkai. Pada wakt u penayangan j uga digunakan l ensa anarmof ik.

Tel ecast Transmisi Televisi.

Tel ecine Peral at an unt uk menyiarkan f il m dan sl ide mel al ui t el evisi.

Tel epl ay Skenario yang khusus dit ulis unt ukt el evisi. Semua j enis naskah unt uk program t el evisi dit ul is berdasarkan model screenpl ay(skenario f il m).

Tel ef ilm Semul a berart i programa t el evisi yang dikerj akan dengan f il m. Sekarang berart i semua f ilm cerit a yang dibuat khusus unt uk dit ayangkan l ewat l ayar t el evisi.

Three color processes

Sist emyang digunakan unt uk memproduksi warna, dimana spekt rum warna yang t erl ihat dibagi kedal am t iga bagian yait u merah, hij au dan biru.

Three st rip camera Kamera t iga j al ur. Kamera f il m unt uk pemot ret an warna yang menggunakan t iga j al ur t erpisah yang mana masing-masing negat if merekam warna merah, hij au dan biru yang t erdapat dal am adegan.

Threshol d Pencahayaan minimum bahan f ot ograf is yang menghasil kan kepekaan yang dapat dilihat sesudah bidang pengkabut an set elah dil akukan prosesing.

Tight shoot Ist il ah yang dipakai pada shoot yang l ebih sempit dari yang st andar. Misal nya t wo shot l ebih sempit dari yang st andar, ini akan dikat akan TTS.

Til t shoot Shoot dengan mendongakkan at au menundukan kamera pada poros horisont al nya.


(2)

ISTILAH KETERANGAN

Timbre Mut u nada. Penyebaran f rekuensi dan int ensit asnya dal am suara pada t iap wakt u t ert ent u.

Timelapse Sel ang wakt u. Teknik sinemat ograf i yang

memungkinkan unt uk mengekspose set iap bingkai berdasarkan sel ang wakt u yang t el ah dit et apkan dari awal . Bila direkam dan diput ar ul ang dengan

kecepat an normal akan t erl ihat proses yang

sesungguhnya mel al ui wakt u panj ang kedal am wakt u yang dipadat kan. Cont oh : proses mekarnya bunga, memet asnya t el ur ayam dsb.

Timing Manipul asi act ion ol eh sut radara unt uk mendapat kan t empo at au ef ek t ert ent u dal am scene. Dal am l aborat orium berart i eval uasi warna dan densit i t iap-t iap f rame sebel um penceiap-t akan f ilm. Ariap-t i umum adal ah pencat at an panj ang wakt u pemut ara cerit a at au bagian f il m.

Timing sheet Pencat at an ol eh il ust rat or musik dal am mel akukan breakdown dial og dan act ion dal am ukuran wakt u yang t epat det ik demi det ik. Juga disebut CUESHEET.

Tit l e Tul isan yang muncul pada l ayar f ilm/ TV dan bukan bagian dari adegan. Misal nya Main, Cret i, End dsb.

Track Soundt rack

Tracking shoot Shoot yang dil akukan dengan menggerakkan kamera kedepan at au kebel akang.

Tranducer Al at yang dapat meneruskan al iran t enaga dari t ransmisi yang sat u ke al at t ransmisi yang l ain

Travel ghost Bayangan hant u. Bayangan hal us yang sel al u menyert ai cit ra ut ama. Dihasil kan oleh kamera at au proyekt or yang disebabkan pemasangan rana yang t idak t epat / kel iru.

Treat ment Tahap pert engahan dalam proses pembuat an skenario. Yait u set el ah dibuat sinopsis. Memuat perkembangan penuh dari j al an cerit a t ermasuk pokok-pokok ucapan yang akan dikembangkan dal am pembuat an dialog pada skenario.

Tripot Cagak berkaki t iga unt uk menempat kan kamera Trol l ey Dolly


(3)

Two shoot Shoot yang merekam dua orang. Biasanya dari pinggang keat as.

U

ndercrank Memperl ambat j al annya f il m pada kamera pada wakt u perekaman, sehingga bil a diput ar dengan kecepat an normal (24gbd) menghasilkan gerak yang cepat at au f ast mot ion.

Unit manager Orang yang bert anggung j awab at as anggaran produksi yang mengcover pengel uaran dan organisasi dari unit produksi.

V

iew dat a Suat u j aringan yang memungkinkan para pel anggan t el epon berkomunikasi dengan komput er sent ral .

Variabl e area recording

Jenis perekaman suara secara opt is, yang membagi j al ur suara ke dal am bagian yang hit am pekat dan t embus pandang. Garis bat as yang t aj am diant aranya membent uk suat u j ej ak ascil l ograf is gelombang suara dari sinyal yang direkam t ersebut .

Variabel densit y recording

Jenis perekaman suara secara opt is dimana suara direkam kedal am bent ukserent et an gradasi densit as sej aj ar sepanj ang j al ur suara. Jarak diant aranya dit empat kan ol eh f rekuensi yang direkam, sedangkan amplit udo sinyal akan menet apkan kepekat an at au dinsit asnya sehingga dapat dit el usuri perbedaan densit asnya. Juga disebut st riat ion.

VCR Video Caset t e Recorder. Al at perekam program TV saat menont on t ayangan l ain pada wakt u yang berbeda. Dapat digunakan unt uk memperl ihat kan program (f ilm, acara TV dan home movie) yang t el ah direkam kedal am pit a video.

VTR Video Tape Recorder. Met ode el el t ronis perekaman gambar kedalam pit a magnet is. Tidak perl u diproses program yang direkam dapat l angsung diput ar ul ang.

VHS Video home Sist em. Pirant i VTR set engah inci yang diperunt ukkan bagi para konsumen. Sekarang digunakan scr l uas unt uk pr oduksi program TV pada t ahap preview dan edit ing of f l ine.

Videot ex, videot ext

Ist il ah generik yang memperl ihat kan t ext , dat a at au graf ik pada l ayar TV. Sinyal dit ransmisikan ol eh penyiaran sat u arah (t el et ext ) at au dengan kabel at au dengan sambungan t el epon (on l ine videot ext ).


(4)

ISTILAH KETERANGAN

W

ide angl e lens Lensa bersudut l ebar. Focal l engt h l ebih pendek dari yang normal sehingga menghasil kan magnif ikasi l ebih rendah at au sudut yang l ebih l ebar.

Widescreen Perbandingan l uas l ayar l ebih besar 1 : 1, 33.

merupakan ciri f ilm bersuara. Saat ini digunakan l ayar dengan perbandingan 1 : 1, 65.

Wil d shoot ing Pengambil an gambar pada f il m bersuara t api t anpa merekam suara scr l angsung.

Wil d sound Set iap suara yang direkam scr bebas dan t idak sinchron dengan kamera dikenal dengan wil dt rack.

wil dt rack Rekaman suara ext ra sepert i suara sekel ompok orang, pot ongan dialog, mungkin dapat digunakan ol eh edit or. Sebuah j al ur suara yang direkam. Dal am pembuat an f il m wil dt rack mengandung sound ef ek, dial og t anpa gerak bibir pada gambar dan suara l at ar bel akang. Disebut j uga non-sync-t rack

Wipe Ef ek opt ik sebagai t ransisi dari adegan sat u ke adegan berikut nya. Pada l ayar nampak sebuah garis

menghapus gambar, sement ara gambar l ain muncul pada l ayar. Ef ek visual khusus pembersihan gambar dengan bent uk at au gambar l ain. Menghapus gambar dan at au suara pada pit a rekam video/ suara.

Woof er Unit berf rekuensi l emah/ rendah/ bass pada speaker

X

enon l amp Lampu yang dibuat dengan t ekanan t inggi dal am pel ont aran cahayanya, berisi gas xenon, banyak digunakan unt uk l ampu proyekt or, sebagai penggant i cool spit (carbon arc)

Y

agi aerial Ant ene Yagi. Ant ene yang dit emukan oleh Yagi yang digunakan unt uk t ransmisi l ow power.

Z

.

O

Singkat an dari zoom out .

Zoom Gerakan l ensa kamera yang menuj u subyek at au meninggal kan subyek.


(5)

FR. Sri Sartono

Lahir di Kl at en Jawa Tengah t anggal 22 Sept ember 1950 sebagai anak ke 5 dari 10 bersaudara kel uarga Thomas S. Siswomart oj o. Menamat kan sekol ah rakyat Jet is Kl at en t h 1963, SMP Krist en I Kl at en t h 1966, STM Negeri Kl at en j urusan l ist rik t h 1970. Mel anj ut kan kul iah di j urusan List rik FKT IKIP Semarang dan mendapat kan gel ar sarj ana muda (BSc) pendidikan t eknik l ist rik t h 1975. Mel aj ut kan st udi t ingkat doct oral di TE FPTK IKIP Semarang t h 1979 dan mendapat gel ar sarj ana pendidikan (Drs) t eknik el ekt ro arus l emah t h 1982. Mel anj ut kan st udi S2 pada PPS IKIP Jakart a KPK di IKIP Yogyakart a t h 1990 dan mendapat gel ar Magist er Pendidikan Teknol ogi dan Kej uruan t h 1995.

Bekerj a sebagai t eknisi l ab bahasa pada FKSS IKIP Semarang t h 1975 sampai 1978, mel impah menj adi st af pengaj ar pada j urusan Teknik Elektro FT UNNES Semarang sampai sekarang. Di samping

pekerj aan t et ap akt if membant u pada TKPK IKIP Semarang, Bagian Media IKIP Semarang, Pusat Komput er IKIP Semarang. Pernah menj abat sebagai sekret aris PPSP(Proyek Perint is Sekol ah Pembangunan) Jawa Tengah t h 1984 sampai t h1986. Menj adi sekret aris PKT(Pendidikan Ket erampil an Terminal ) PPSP Jawa Tengah t h 1984 – 1986. Ket ua bidang II PKT P3M IKIP Semarang t h 1987 -1991. Menj adi sekret aris pada UPT SBM (Sumber Bel aj ar dan Media) UNNES t h 1996 – 2002. dan Menj abat Kepal a UPT SBM (Sumber Bel aj ar dan Media) UNNES t h 2002 – 2007.

Menikah dengan al m. Caecil ia Sri Maryunani put ri ke 9 dari sepul uh bersaudara kel uarga Bart hol omeus Sast raprat edj a t gl 22 April 1979 yang t el ah dipanggil Tuhan t gl 22 Sept ember 2003. Dikaruniai dua anak yait u E. Ret no Damayant i dan Ign. Dwinando Caesar. Saat ini t el ah dikaruniai dua orang cucu yait u Yakobus Prima Cahyadi Nugroho. dan Nikol aus Unggul Cahyadi Krist iant o.


(6)