Perlekatan terhadap Enamel Perlekatan terhadap Dentin

2.3.2 Perlekatan terhadap Enamel

Enamel adalah jaringan keras gigi yang termineralisasi tinggi dan terdiri dari 90 volume hidroksiapatit. 15 Perlekatan terhadap enamel terjadi melalui retensi mikromekanis setelah etsa asam digunakan untuk menghilangkan smear layers dan terutama untuk melarutkan kristal hidroksiapatit pada permukaan luar di antara permukaan lainnya. 19 Etsa asam mengubah permukaan enamel yang halus menjadi sebuah permukaan yang tidak beraturan dan meningkatkan energi permukaan. Ketika bahan cairan resin diaplikasikan pada permukaan teretsa yang tidak beraturan, resin akan berpenetrasi kedalam permukaan dibantu melalui aksi kapiler. 15 Monomer yang terkandung dalam bahan akan berpolimerisasi dan terkunci satu sama lain dengan permukaan enamel. 15 Mekanisme dasar dari perlekatan resin-enamel adalah pembentukan resin tags didalam permukaan enamel Gambar 12. 8,15,35 Resin tags yang terbentuk di sekitar enamel rods, yaitu diantara prisma enamel disebut dengan macrotags dan jaringan halus dari beberapa small tags yang terbentuk di tiap-tiap ujung rod di tempat larutnya kristal hidroksiapatit disebut dengan microtags. 8,15 Gambar 12. Scanning Electron Microscopy ruang intertubular dan tubulus dentin yang terbuka pada dentin yang dietsa A. Pandangan cross-sectional micromechanical retention sistem perlekatan pada dentin. Gambaran skematik komposit, hybrid layer dengan microtags dan tubulus dengan resin microtags setelah larut dengan dentin B. 35 enamel Pengetsaa n Pengetsaa n Macrotag Microtag Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Perlekatan terhadap Dentin

Dentin mempunyai hambatan besar terhadap ikatan perlekatan dibandingkan enamel, karena dentin adalah jaringan hidup. 16,36 Dentin bersifat heterogen dan terdiri atas bahan anorganik hidroksiapatit 50 volume, bahan organik khususnya kolagen tipe I 30 volume, cairan 20 volume dan perbedaan signifikan antara email dengan dentin adalah dentin mengandung lebih banyak air dan sangat hidrofilik. 16,19,36 Bahan bonding diaplikasikan agar permukaan dentin menjadi basah, kemudian dikeringkan secara perlahan. 19 Saat komponen hidroksiapatit sebagai lapisan terluar dentin dihilangkan, dentin mengandung sekitar 50 ruangan kosong dan 20 air. 19 Smear layer dapat mengurangi permeabilitas dentin dan sangat membantu bahan bonding yang bersifat hidrofobik dan menutupi tubulus dentin Gambar 13. 29 Gambar 13. SEM Scanning Electron Micrograph smear layer pada dentin. 29

2.4 Celah Mikro Pada Kavitas Klas I

C-factor yang merupakan perbandingan antara permukaan gigi yang mendapat aplikasi bonding dengan permukaan gigi yang tidak mendapat aplikasi bonding. 6,7,12,28 Permukaan gigi yang tidak mendapat aplikasi bonding dapat berperan sebagai reservoir untuk deformasi plastis pada tahap awal polimerisasi. 6,28 Restorasi resin komposit klas I mempunyai nilai C-factor tertinggi, yaitu 5:1 Gambar 14 yang menunjukkan hanya satu permukaan yang berperan sebagai reservoir. 6 Semakin tinggi nilai C-factor maka semakin tinggi potensial beban kontraksi pada ikatan Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

2 58 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 30 96

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 11 98

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) dan Resin Flowable sebagai Intermediate Layer pada Restorasi Klas V Resin Komposit Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 17

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 0 13

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 1 5

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 1 15

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas V sengan Sistem Adhesif Self Etching Primer dan Total Etch Terhadap Celah Mikro (In Vitro)

0 2 3

Pengaruh Stress Decreasing Resin (SDR) sebagai Intermediate Layer Restorasi Klas I dengan Sistem Adhesif Total Etch Two Step Terhadap Celah Mikro (Penelitian In Vitro)

0 2 17

PENGARUH STRESS DECREASING RESIN (SDR) SEBAGAI INTERMEDIATE LAYER RESTORASI KLAS I DENGAN SISTEM ADHESIF TOTAL ETCH TWO STEP TERHADAP CELAH MIKRO (IN VITRO)

0 0 14