RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENULISAN MANFAAT PENULISAN METODE PENULISAN PEMBINAAN

7

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang masalah yang ada maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pembinaan untuk masa yunior dalam tarekat MSC ? 2. Bagaimana spiritualitas hati dimengerti dan dihayati oleh para MSC khususnya para yunior bruder MSC ? 3. Bagaimana spiritualitas hati diterapkan dalam pembinaan pada yunior bruder MSC ?

C. TUJUAN PENULISAN

Penulisan ini bertujuan : 1. Untuk memaparkan pembinaan yang dilakukan dalam tarekat MSC. 2. Untuk mendeskripsikan penghayatan spiritualitas hati yang dilakukan oleh para MSC khususnya yunior bruder MSC. 3. Untuk menemukan hubungan penghayatan spiritualitas hati dengan pembinaan para yunior bruder MSC.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan ini adalah : 1. Membantu para pembina untuk menemukan pembinaan yunior bruder MSC sesuai dengan spiritualitas tarekat. 2. Membantu para konfrater MSC khususnya para bruder MSC untuk semakin menghayati spiritualitas tarekat sebagai patokan dalam berkarya dalam hidup. 8 3. Membantu para pembina khususnya yunior untuk menerapkan pembinaan yang berpusat pada spiritualitas tarekat.

E. METODE PENULISAN

Metode penulisan skripsi ini adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Dengan kata lain penulis mengumpulkan, mengolah dan menganalisis tema-tema, tulisan atau teori-teori yang relevan. Penulis juga mengadakan wawancara dengan para yunior bruder.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Adapun sistematika penulisan ini adalah : Bab I : berisi pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II : berisi tentang dinamika masa yuniorat yang meliputi pembinaan, tahap-tahap pembinaan para bruder dalam tarekat MSC, pembinaan yuniorat bruder MSC, tantangan-tantangan dalam pembinaan, pergulatan dalam pembinaan yunior dan upaya mengatasi tantangan- tantangan dalam pembinaan. Bab III : berisi tentang spiritualitas Hati Kudus Yesus yang meliputi pendiri tarekat MSC, sejarah berdirinya tarekat MSC, makna nama MSC, spiritualitas hati kudus Yesus, pengertian hati, pengertian spiritualitas tarekat MSC, spiritualitas MSC menurut konstitusi, spiritualitas hati 9 dalam hidup MSC dan spiritualitas hati dalam panggilan dan hidup bruder MSC. Bab IV : berisi penghayatan spiritualitas dalam pembinaan masa yuniorat bruder MSC yang meliputi latar belakang pengamatan, tujuan pengamatan, jenis pengamatan, responden pengamatan, waktu, tempat dan pelaksanaan pengamatan, pertanyaan refleksi, hasil refleksi, pembahasan refleksi, harapan-harapan. BAB VI : berisi kesimpulan dan saran

BAB II DINAMIKA MASA YUNIORAT

A. PEMBINAAN

1. Pengertian Pembinaan

Menurut Mangunhardjana 1986 : 11-12 pembinaan dimengerti sebagai terjemahan dari kata Inggris training, yang berarti latihan, pendidikan, pembinaan. Sejauh berhubungan dengan pengembangan manusia, pembinaan merupakan bagian dari pendidikan. Namun karena tekanan pengembangan dalam pembinaan berbeda dari pengembangan dalam pendidikan, pembinaan dibedakan dari pendidikan. Sebagaimana dipraktekan dewasa ini, pembinaan menekankan pengembangan manusia dari segi praktis : pengembangan sikap, kemampuan dan kecakapan. Sedang pendidikan menekankan pengembangan manusia dari segi teoritis : pengembangan pengetahuan dan ilmu. Dalam pembinaan, orang tidak sekedar dibantu untuk mempelajari ilmu murni, tetapi ilmu yang dipraktekan. Tidak dibantu untuk mendapatkan pengetahuan demi pengetahuan, tetapi pengetahuan untuk dijalankan. Dalam pembinaan orang terutama dilatih untuk mengenal kemampuan dan mengembangkannya, agar dapat memanfaatkannya secara penuh dalam bidang hidup atau kerja mereka. Oleh karena itu unsur pokok dalam pembinaan adalah mendapatkan sikap, attitude dan kecakapan, skill. Dalam pembinaan terjadi proses melepas hal-hal yang sudah dimiliki, delearning , berupa pengetahuan dan praktek yang sudah tidak membantu dan menghambat hidup dan kerja dan mempelajari, learning , pengetahuan dan praktek 11 baru yang meningkatkan hidup dan kerja. Tujuannya agar orang yang menjalani pembinaan mampu mencapai tujuan hidup atau kerja yang digumuli secara lebih efisien dan efektif daripada sebelumnya. Kalau dirumuskan dalam bentuk definisi pembinaan adalah suatu proses belajar dengan melepaskan hal-hal yang sudah dimiliki dan mempelajari hal-hal yang belum dimiliki, dengan tujuan membantu orang yang menjalaninya, untuk membetulkan dan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan baru untuk mencapai tujuan hidup dan kerja, yang sedang dijalani, secara lebih efektif.

2. Tujuan Pembinaan

Setiap tarekat mempunyai tujuan dalam pembinaan anggotanya sehingga setiap anggota mengetahui untuk apa dia dibina. Setiap tujuan pasti ada maksud yang akan dicapai, sehingga maksud pembinaannya tidak sia-sia. Dalam Tarekat MSC tujuan pembinaan sesuai dengan Konstitusi Tarekat MSC art. 73 berbunyi : “Para Misionaris Hati Kudus akan mendapat pembinaan apa saja yang perlu demi suatu pertumbuhan manusiawi dan kristiani yang terpadu, baik demi perkembangan mereka pribadi, maupun demi kebaikan orang lain. Pembinaan tersebut hendaknya membantu mereka khususnya untuk memperdalam pembaktian diri mereka dengan segenap hati, memperkuat rasa keterlibatan dalam kelompok mereka, dan mendapat suatu persiapan yang memadai bagi hidup kerasulan mereka”. Berdasarkan Konstitusi Tarekat MSC art. 73 dapat disimpulkan bahwa pembinaan dalam tarekat MSC terbagi dalam tiga dimensi yaitu pertama dimensi manusiawi dan kristiani terpadu, kedua dimensi perkembangan pribadi dan demi kebaikan orang lain dan ketiga dimensi pembaktian religius yang meliputi kaul- kaul, komunitas rasuli. Ketiga dimensi ini saling berkaitan dan mendukung dalam 12 upaya untuk menghasilkan pembinaan yang efektif dan terarah. Ketiga dimensi ini dilengkapi dengan pembinaan rohani dan laku tapa serta mempelajari sejarah tarekat beserta konstitusi dan statuta tarekat agar mampu bekerja dan bertanggungjawab dalam karya kons. 74. Sedangkan dalam buku Pedoman-pedoman Pembinaan dalam Lembaga- lembaga religius 1992:10, artikel 1 tujuan pembinaan adalah : “Pembinaan para calon yang langsung bertujuan untuk memperkenalkan mereka dengan hidup religius dan membuat mereka menyadari ciri khasnya di dalam Gereja, terutama ditujukan untuk membantu para religius pria dan wanita menyadari kesatuan hidup mereka dalam Kristus melalui Roh, dengan memadukan secara harmoni unsur-unsur rohani, apostolik, doktrinal dan praktis.” Penegasan tentang tujuan utama pembinaan dikatakan dalam buku Pedoman-pedoman Pembinaan dalam Lembaga-lembaga religius 1992:14, artikel 6, berbunyi : “Adapun tujuan utama pembinaan ialah memungkinkan para calon hidup religius dan angota-anggota muda yang sudah berprofesi, pertama-tama menemukan dan kemudian mengasimilasikan dan memperdalam apa yang merupakan jatidiri religius. Hanya dalam keadaan seperti itulah orang yang dipersembahkan kepada Allah dapat terjun ke dalam dunia sebagai saksi yang berarti, berdayaguna lagi setia. Oleh karena itu , tepatlah mengingatkan, pada awal dokumen tentang pembinaan, apa yang ditujukan oleh rahmat hidup bakti religius kepada Gereja.” Dalam hal ini nampak jelas bahwa pembinaan itu menyeluruh dalam setiap dimensi hidup manusia yang berupaya membangun manusia menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, bertangungjawab. 13

B. Tahap-tahap Pembinaan Para Bruder dalam Tarekat MSC