17
banyak keberhasilan yang dicapai akan menyebabkan individu yang bersangkutan menerima dirinya dengan baik.
g. Ada tidaknya indentifikasi seseorang Pengenalan orang-orang yang mempunyai penyesuaian diri yang baik akan
memungkinkan berkembangnya sikap positif terhadap dirinya serta mempunyai contoh atau metode yang baik bagaimana harus berperilaku.
h. Perspektif diri Perspektif diri terbentuk jika individu dapat melihat dirinya sama dengan
apa yang dilihat orang lain pada dirinya. Rendahnya perspektif diri akan menimbulkan perasaan tidak puas dan penolakan diri. Namun perspektif diri
yang objektif dan sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya akan memudahkan dalam penerimaan diri.
i. Konsep diri yang stabil Konsep diri yang stabil bagi seseorang akan memudahkan dalam usaha
menerima dirinya. Apabila konsep dirinya selalu berubah-ubah maka dia akan kesulitan memahami diri dan menerimanya sehingga terjadi penolakan
pada dirinya sendiri. Hal imi terjadi karena individu memandang dirinya selalu berubah-ubah.
4. Dampak Penerimaan Diri
Hurlock 1974 menjelaskan bahwa semakin baik seseorang dapat menerima dirinya, maka akan semakin baik pula penyesuaian diri dan
18
sosialnya. Kemudian Hurlock 1974 membagi dampak dari penerimaan diri dalam dua kategori yaitu:
a. Dalam penyesuaian diri
Orang yang memiliki penyesuaian diri, mampu mengenali kelebihan dan kekurangannya. Salah satu karakteristik dari orang yang memiliki
penyesuaian diri yang baik adalah lebih mengenali kelebihan dan kekurangannya, biasanya memiliki keyakinan diri self confidence. Selain
itu juga lebih dapat menerima kritik, dibandingkan dengan orang yang kurang dapat menerima dirinya. Dengan demikian orang yang memiliki
penerimaan diri dapat mengevaluasi dirinya secara realistik, sehingga dapat menggunakan semua potensinya secara efektif hal tersebut dikarenakan
memiliki anggapan yang realistik terhadap dirinya maka akan bersikap jujur dan tidak berpura-pura.
b. Dalam penyesuaian sosial
Penerimaan diri biasanya disertai dengan adanya penerimaan dari orang lain. Orang yang memiliki penerimaan diri akan merasa aman untuk
memberikan perhatiannya pada orang lain, seperti menunjukkan rasa empati. Dengan demikian orang yang memiliki penerimaan diri dapat
mengadakan penyesuaian sosial yang lebih baik dibandingkan dengan orang yang merasa rendah diri, sehingga mereka itu cenderung untuk
bersikap berorientasi pada dirinya sendiri self oriented. Penerimaan diri sangat berhubungan erat dengan konsep diri karena
penerimaan diri memiliki peranan yang penting dalam pembentukan konsep
19
diri dan kepribadian yang positif. Orang yang memiliki penerimaan diri yang baik maka dapat dikatakan memiliki konsep diri yang baik pula,
karena selalu mengacu pada gambaran diri ideal, sehingga bisa menerima gambaran dirinya yang sesuai dengan realitas.
5. Proses Tahapan Penerimaan Diri
Teori yang dikemukakan Kubbler Ross merupakan teori yang dikenal sebagai The Five Stage of Dying. Teori ini didasari oleh penelitian dan
wawancara dengan lebih dari 500 pasien yang akan menghadapi kematian. Teori tersebut menjelaskan, dalam lima tahapan proses ketika pasien
mengatasi dan berhadapan dengan kedukaan dan tragedi, terutama ketika didiagnosa memiliki penyakit berat atau mengalami kerugian yang sangat
besar. Teori yang disampaikan membawa kesadaran awal akan kepekaan yang dibutuhkan untuk perlakuan yang lebih baik atas individu yang sedang
mengalami sakit atau penyakit berat. Kubbler Ross dalam Tomb, 2003 mengemukakan bahwa sikap
penerimaan acceptance terjadi bila seseorang mampu menghadapi kenyataan daripada hanya menyerah pada pengunduran diri atau tidak ada harapan. Teori
yang diajukan Kubler Ross ini tidak hanya terpaku pada tahapan ketika seseorang berduka saja namun juga pada tahap dimana seseorang meraa
kehilangan. Penderita kusta termasuk dalam kategori kehilangan aspek diri.
Kehilangan aspek dalam diri dapat mencakup bagian tubuh, fungsi fisiologis, dan psikologis.