E. Rekoleksi Sebagai Upaya Dalam Meningkatkan Penghayatan Kaul
Kemiskinan Terhadap Persaudaraan Suster-Suster MASF 1.
Pengertian dan Tujuan Rekoleksi
Rekoleksi dalam bahasa Latin recollectio yang berarti usaha untuk memperkembangkan kehidupan iman atau rohani. Selain itu juga rekoleksi
merupakan usaha untuk mengumpulkan kembali pengalaman dan peristiwa hidup yang telah dijalani. Dalam rekoleksi kita meninjau salah satu unsur atau segi karya
Allah, cara kerja serta bimbingan-Nya dan tanggapan kita atas karya Allah itu. Dengan demikian, berkat rekoleksi kita mengenal situasi diri dan hidup kita dalam
perkara tertentu, sebagai hasil karya Allah dan tanggapan kita terhadap-Nya. Situasi itulah yang kita jadikan titik tolak untuk melangkah maju bersama Allah
sesuai dengan keadaan, kemungkinan dan kemampuan nyata yang ada dalam diri dan lingkungan hidup kita. Rekoleksi, kalau demikian dapat merupakan saat-saat
penyegaran rohani dan memperkaya hidup dan menggairahkan pengabdian dalam hidup kita Mangunhardjana, 1985:7-20.
Adapun tujuan diadakannya rekoleksi menurut Mangunhardjana 1985:30-31 yakni pertama untuk menyampaikan inspirasi iman tentang
pengembangan bakat-bakat yang memberi dorongan serta informasi tentang cara pengembangan bakat-bakat, sebagai salah satu segi penting dalam pengembangan
diri. Agar para peserta dapat mengenal diri dan membentuk gambaran diri yang seimbang. Kedua untuk menanamkan sikap yang benar terhadap masa depan,
sebagai landasan untuk bersikap dan mengambil langkah untuk mengembangkan sifat-sifat positif, yang merupakan salah satu segi pengembangan diri yang pokok.
Agar para peserta mempunyai pengertian yang benar tentang pengembangan diri dan arahnya dan berani mengambil sikap dan langkah yang sesuai. Selain itu juga
menurut Kongregasi MASF tujuan dari rekoleksi adalah untuk menemukan dan memupuk kembali relasi yang lebih dekat dengan Tuhan khususnya dalam
menjalani panggilan sebagai suster-suster MASF, dan menciptakan keheningan hati dan batin setelah menjalankan tugas atau pekerjaan dan masuk dalam
keheningan doa, serta untuk membantu suster-suster MASF dalam meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan terhadap persaudaraan.
2. Relevansi Rekoleksi dalam Upaya Meningkatkan Penghayatan Kaul
Kemiskinan Terhadap Persaudaraan Suster-Suster MASF.
Dalam upaya meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan terhadap persaudaraan suster-suster MASF, maka rekoleksi merupakan salah satu cara yang
sangat relevan untuk digunakan dalam pembinaan. Dikatakan relevan karena metode rekoleksi sudah dikenal bahkan sebulan sekali dilaksanakan oleh suster-
suster, dengan demikian memungkinkan suster-suster untuk mampu terlibat secara aktif dalam rekoleksi yang diadakan. Rekoleksi suster-suster MASF ini
merupakan kesempatan yang baik dan tepat dalam mengembangkan kualitas pembinaan hidup untuk meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan terhadap
persaudaraan suster-suster MASF dalam hidup sehari-hari. Untuk semakin meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan maka bentuk
sumbangan yang penulis tawarkan adalah rekoleksi bagi suster-suster MASF.
Dengan rekoleksi ini diharapkan akan membantu suster-suster MASF dalam meningkatkan kaul kemiskinan terhdap persaudaraan. Kaul kemiskinan akan
menyatu dalam pribadi suster-suster sehingga terpancar melalui sikap dan tingkah laku sehari-hari, yang semakin mampu menerima segal perbedaan, menghargai
dan menerima satu sama lain dan selalu mensyukuri setiap anugerah yang ada dalam hidup. Semakin memperbaharui hidup iman dan karya MASF. Kaum
religius diharapkan untuk hidup dalam kebebasan batin artinya keadaan batin yang tidak terikat kepada sesuatu yang bukan dari Tuhan. Batinnya tidak lekat
pada banyak hal seperti; kekayaan, harta, kekuasaan, keserakahan, gengsi, ketakuatan dan manusia.
3. Program
a. Pengertian program
Mangunhardjana 1986:16 mengartikan program pembinaan adalah prosedur yang dijadikan landasan untuk menentukan isi dan urutan acara-acara
pembinaan yang akan dilakasanakan. Program yang disusun ini kiranya bisa membantu para dewan dan pembina yang secara langsung terlibat dalam
pembinaan atau pedampingan, sehingga para pembina dapat mengetahui dengan jelas apa yang akan disampaikan dan apa yang akan diusahakan bersama dengan
suster-suster yang lainnya. Proses rekoleksi perlu dilaksanakan berdasarkan program yang telah
direncanakan dan disusun secara bersama dalam sebuah tim pembina. Dengan
disusunnya suatu program sangat diharapkan membantu untuk menentukan arah dan tujuan yang mau dicapai.
Proses rekoleksi perlu dilakukan secara berkala, bertahap dan berkesimbungan agar membantu suster-suster MASF semakin mampu
meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan terhadap persaudaraan. Penyusunan program rekoleksi bertujuan untuk memperjelaskan arah dan tujuan rekoleksi
serta mempermudah pelaksanaan rekoleksi.
b. Tujuan Program
Program pembinaan bagi suster-suster MASF dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
a. Untuk semakin menyadarkan suster-suster MASF bahwa betapa banyak hal yang bisa dipelajari dari sesama dan terlebih untuk saling mendukung dalam
kehidupan religius khususnya dalam menghayati kemiskinan Injili Konst. No. 60.
b. Untuk membantu suster-suster MASF agar ikut ambil bagian sebagai umat Allah dalam perjalanan, yang setiap saat perlu meninjau kembali tugas dan
selalu siap sedia bila diminta kesediaan untuk menerima tugas baru sebagai anggota Kongregasi dalam mewujudkan kaul termasuk kaul kemiskinan
dalam hidup persaudaraan Konst. No. 63. c. Untuk semakin mengenal dan memperat semangat persaudaraan antara
suster-suster MASF baik secara pribadi maupun secara bersama sebagaimana
yang yang telah diteladankan oleh keluarga kudus yang menjadi inspirasi, sehingga saling meneguhkan dalam harapan Konst. No. 11
c. Tema-Tema Dalam Program Rekoleksi
Usulan tema akan dibagi dalam dua sub tema dan memiliki dua judul pertemuan. Tema dan sub tema ini dibuat untuk menjawab permasalahan dan
mencapai tujuan penulisan skripsi seperti yang tertera dalam bab I skripsi ini. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, penghayatan kaul kemiskinan
terhadap persaudaraan MASF di Indonesia, ada pengaruh antara kedua variabel. Namun untuk semakin mampu menghayati kaul kemiskinan terhadap
persaudaraan, maka penulis mengusulkan tema-tema rekoleksi ini dengan tujuan untuk membantu suster-suster dalam meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan
terhadap persaudaraan. 1 Tema Umum
Tema Umum : Meningkatkan Penghayatan Kaul Kemiskinan terhadap Persaudaraan Suster-suster MASF dalam hidup sehari-hari.
Tujuan Umum: Peserta semakin mampu meningkatkan penghayatan kaul kemiskinan terhadap persaudaraan dalam hidup sehari-hari.
2 Sub Tema Tema I
: Makna Kemiskinan Injili. Tujuan
: Peserta semakin mampu mengambil sikap untuk menghayati kaul kemiskinan Injili dalam mengikuti Kristus sehari-hari.
Tema II : Dipanggil dan disatukan oleh Tuhan dalam persaudaraan
Tujuan : Peserta semakin merasa dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi satu
dalam persaudaraan sebagai suster-suster MASF Tema III : Cinta yang mengabdi atas pilihan bebas hidupku
Tujuan : Peserta semakin mampu mencintai dan menerima segala
konsekuensi dari pilihan bebasnya demi pengabdianya kepada Yesus dalam cinta yang mengabdi.