33
2. Uji Hipotesis
Teknik uji hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan korelasi Pearson-Product Moment yang terdapat dalam
program SPSS versi 17.0. Teknik ini dipilih karena data kemandirian dan prokrastinasi termasuk ke dalam distribusi normal.
Tabel 9. Hasil uji korelasi kemandirian dengan prokrastinasi Prokrastinasi
Kemandirian Kemandirian
Pearson Correlation 1
-.418 Sig. 1-tailed
.000 N
97 97
Prokrastinasi Pearson Correlation
-.418 1
Sig. 1-tailed .000
N 97
97 . Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Berdasarkan hasil perhitungan, kemandirian dengan prokrastinasi memiliki koefisien korelasi r sebesar -0.418 dengan signifikansi sebesar
0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kemandirian dengan prokrastinasi karena nilai signifikansinya lebih
kecil dari 0.01 p 0.01. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat kemandirian mahasiswa maka semakin rendah tingkat prokrastinasinya.
Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kemandirian mahasiswa, maka semakin tinggi tingkat prokrastinasinya.
Untuk dapat memberikan besar kecilnya penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan, maka dapat dilihat dengan
menggunakan sumbangan determinan r
2
. Sumbangan kemandirian terhadap prokrastinasi dapat dilihat dari koefisien determinannya, yaitu
34
sebesar 0.174. Hal ini menunjukkan adanya sumbangan efektif variabel kemandirian sebesar 17.4 terhadap prokrastinasi mahasiswa. Hasil ini
menunjukkan bahwa ada sumbangan sebesar 82.6 yang berasal dari variabel lain.
E. PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kemandirian mahasiswa sebagai variabel bebas dengan prokrastinasi sebagai variabel
tergantung. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat hubungan negative antara kemandirian dengan prokrastinasi. Hal ini dapat
terlihat dari perolehan hasil koefisien korelasi sebesar -0.418 dengan signifikansi sebesar 0.00 p 0.01. Dengan demikian, semakin tinggi tingkat
kemandirian mahasiswa maka semakin rendah tingkat prokrastinasinya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah tingkat kemandirian mahasiswa,
maka semakin tinggi tingkat prokrastinasinya. Berkaitan dengan banyaknya tuntutan, keputusan dan pilihan yang
harus dihadapi pada masa perkuliahan, mahasiswa yang mandiri akan menghadapi beratnya masa kuliah ini dengan lebih baik. Hal ini dapat terjadi
karena kemandirian merupakan periode perkembangan seseorang yang menjadi kunci keberhasilan remaja dalam mengemban peran dan tanggung
jawab sebagai orang dewasa Rice, 1996. Kemandirian self-reliance adalah salah satu tugas perkembangan masa remaja akhir-dewasa awal yang
membuat seseorang memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan mampu