MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PROKRASTINASI

17 selalu bergantung pada bantuan dan dukungan orang lain, sedangkan seseorang yang tidak mandiri akan selalu bergantung pada bantuan dan dukungan orang lain untuk dapat menyelesaikan permasalahannya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa indikator kemandirian adalah membuat keputusan, menolak menahan tuntutantekanan orang lain, bertindak dan menangani masalah.

C. MAHASISWA

Menurut Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Perguruan Tinggi, disebutkan bahwa mahasiswa merupakan peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan tinggi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Berdasarkan rentang usianya, mahasiswa berada pada masa remaja akhir yang mulai memasuki masa kedewasaan Zarrett Eccles, 2006. Dengan mulai munculnya kedewasaan ini, seseorang menjadi semakin mandiri, serta memperoleh dan mengelola tanggung jawab yang lebih besar. Hal ini terkait dengan pendapat Eccles dan Gootman dalam Zarrett Eccles, 2006 yang mengemukakan bahwa pada masa ini seseorang harus beralih dari ketergantungan terhadap orang tua, mulai mengambil tanggung jawab dalam keluarga dan juga komunitas, mampu merencanakan masa depan dan mengambil langkah yang tepat dalam menggapainya, dan memperoleh kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam transisi menuju kedewasaan. 18 Berkaitan dengan hal tersebut, pada masa mulai munculnya kedewasaan ini, seseorang telah semakin mampu mengelola problem solving yang dapat memfasilitasi mereka dalam pembentukan identitas dan pematangan penalaran moral. Selain itu, masa kuliah juga dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk dapat berhasil dalam melewati transisi menuju kedewasaan. Hal ini terkait dengan karakteristik lingkungan dalam perkuliahan yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk dapat melatih self-governance, individuasi dari orang tua dan kebebasan untuk memillih. Dapat dikatakan, bahwa perkuliahan atau kampus adalah institusi sosial yang telah disesuaikan untuk dapat mengembangkan semiautonomy yang dapat membantu dalam transisi menuju kedewasaan Zarrett Eccles, 2006.

D. HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PROKRASTINASI

Masa perkuliahan adalah masa yang cukup berat. Hal ini disebabkan pada masa ini, seorang mahasiswa dihadapkan pada banyaknya tuntutan dan keputusan-keputusan yang perlu diambil Dalton Crosby, 2011. Untuk dapat menghadapi hal-hal tersebut, seseorang membutuhkan kemandirian. Hal ini disebabkan seseorang yang mandiri memiliki kemampuan untuk dapat berpikir, merasakan, menangani masalah, membuat keputusan, dan bertindak atas wewenangnya sendiri. Kemampuan ini membuat seseorang yang mandiri tidak bergantung terhadap bantuan dan dukungan orang lain untuk dapat 19 menentukan keputusan dan juga tindakannya sehingga ia dapat menghadapi beratnya masa kuliah dengan baik dan tidak melakukan prokrastinasi. Akan tetapi, tidak semua orang dapat mandiri Turner Turner, 1999. Seseorang yang tidak mandiri akan membutuhkan bantuan dan dukungan orang lain untuk menentukan keputusan dan tindakannya Turner Turner, 1999. Selain itu, seseorang yang tidak mandiri juga membutuhkan orang lain untuk dapat percaya diri Turner Turner, 1999. Keadaan ini membuat seseorang yang tidak mandiri membutuhkan keberadaan orang lain. Akan tetapi, tidak selalu ada orang lain untuk dapat membantu seseorang yang tidak mandiri. Hal ini menyebabkan, ketika seseorang yang tidak mandiri tersebut dihadapkan pada beratnya masa perkuliahan, misalnya tugas- tugas kuliah, maka ia akan merasa tugas tersebut sulit karena tidak ada orang yang mendukung ataupun membantunya. Ketika hal ini terus berlangsung, seseorang yang tidak mandiri akan merasa enggan untuk mengerjakan tugas dan akhirnya melakukan prokrastinasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kemandirian dapat mempengaruhi tingkat prokrastinasi seseorang. Ketika seseorang yang mandiri dihadapkan pada beratnya masa kuliah, ia mampu untuk menyelesaikannya tanpa bantuan dan dukungan orang lain, sehingga ia tidak melakukan prokrastinasi, sedangkan ketika seseorang yang tidak mandiri dihadapkan pada beratnya masa perkuliahan, misalnya tugas, dan ia tidak mendapat dukungan dari orang lain, ia akan merasa tugas tersebut sulit sehingga ia merasa enggan dan akhirnya melakukan prokrastinasi. Dapat 20 dikatakan bahwa seseorang yang mandiri mempunyai kecenderungan untuk tidak melakukan prokrastinasi. Sedangkan, seseorang yang tidak mandiri mempunyai kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi.

E. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA INTI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 3 24

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA INTI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Hubungan Antara Dukungan Keluarga Inti Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 1 16

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK Hubungan Antara Harga Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 0 21

HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DENGAN PROKRASTINASI PENYUSUNAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS Hubungan Antara Kecemasan Dengan Prokrastinasi Penyusunan Skripsi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 0 17

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Efikasi Diri Dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa.

1 5 19

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERORGANISASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Hubungan Antara Keaktifan Berorganisasi dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Aktivis Organisasi.

4 16 15

Hubungan antara kemandirian dengan prokrastinasi mahasiswa.

2 4 85

HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENEMPUH SKRIPSI - Unika Repository

0 1 50