7
BAB II LANDASAN TEORI
A. PROKRASTINASI AKADEMIK
1. Pengertian Prokrastinasi Akademik
Prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastinare yang berarti menunda sampai dengan hari berikutnya Holloway, 2009. Istilah itu
sendiri terdiri dari dua kata yaitu pro yang berarti ke arah depan forward dan crastinus yang berarti menjadi besok belonging to tomorrow Ferrari
et al., 1995. Dalam perkembangannya, ada beragam definisi berkaitan dengan
prokrastinasi. Ada yang menganggap definisi prokrastinasi adalah perilaku menunda hal yang seharusnya penting untuk dilakukan. Definisi ini
disampaikan oleh Ellis dan Knaus Chu Choi, 2005; Ferrari Tice, 2000 yang menyatakan bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda apa
yang seharusnya penting untuk dilakukan. Definisi tersebut dikuatkan oleh Milgram, Sroloff dan Rosenbaum 1988 yang menyatakan bahwa
prokrastinasi adalah perilaku untuk menunda sampai besok apa yang seharusnya dilakukan hari ini.
Ada juga yang menganggap prokrastinasi sebagai perilaku menunda yang tidak masuk akal. Definisi ini disampaikan oleh Flett,
Blankstein, Hewitt dan Koledin 1992, yang secara tipikal mendefinisikan prokrastinasi sebagai kecenderungan tidak rasional untuk menunda tugas
8
yang seharusnya diselesaikan. Definisi ini dilengkapi oleh Tice dan Baumister 1997 yang mendefinisikan prokrastinasi sebagai kebiasaan
diri yang menyerah pada rasa malas yang mengakibatkan pada penundaan pekerjaan tanpa ada alasan.
Ada juga definisi yang menganggap prokrastinasi sebagai perilaku menunda yang dapat menimbulkan akibat buruk pada pelakunya. Definisi
ini disampaikan oleh Solomon dan Rothblum 1984, yang menyatakan bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda sampai pada titik yang
membuat pelakunya merasa tidak nyaman. Selain itu, Baumister dan Scher 1988, Ellis dan Knaus 1977 Tice Baumister, 1997 juga menyatakan
hal serupa. Mereka menyatakan bahwa prokrastinasi adalah penaklukkan diri yang dapat berakibat pada menurunnya kualitas performansi, karena
seseorang mengakhiri kerjanya dengan waktu yang sedikit. Definisi ini dikuatkan oleh Dewitte dan Schouwenburg 2002, yang menyatakan
bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda yang memiliki potensi konsekuensi yang membahayakan bagi orang yang melakukannya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi adalah perilaku menunda yang tidak masuk akal, hal yang seharusnya
penting untuk dilakukan dan dapat menimbulkan akibat buruk pada pelakunya.
Sementara itu, berdasarkan ruang lingkupnya terdapat prokrastinasi akademik dan prokrastinasi non akademik. Prokrastinasi akademik adalah
prokrastinasi yang terjadi dalam lingkup akademik. Solomon dan Rothlum
9
1984 mengungkapkan bidang akademik yang sering menjadi sasaran prokrastinasi adalah tugas menulis, tugas belajar untuk menghadapi ujian,
tugas membaca, kinerja administratif, menghadiri pertemuan, dan kinerja akademik secara keseluruhan. Tugas menulis mencakup tugas membuat
makalah, penulisan laporan pratikum dan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan menulis. Tugas belajar untuk menghadapi ujian, antara lain belajar
untuk kuis, ujian sisipan, ujian akhir semester, dll. Tugas membaca, meliputi membaca buku atau referensi yang berkaitan dengan tugas
akademik. Kinerja administratif, yaitu pengerjaan dan penyelesaian tugas administratif, seperti menyalin catatan kuliah dan registrasi ulang.
Menghadiri pertemuan, antara lain menghadiri kuliah, pertemuan, dan pratikum. Kinerja akademik secara keseluruhan, yaitu mencakup tugas
akademik secara keseluruhan. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa prokrastinasi
akademik adalah perilaku menunda yang tidak masuk akal, hal yang seharusnya penting untuk dilakukan, dan dapat menimbulkan akibat buruk
pada pelakunya serta berada pada lingkup akademik, yaitu tugas menulis, belajar untuk ujian, membaca, kinerja administratif, menghadiri
pertemuan, dan kinerja akademik.
2. Karakteristik Prokrastinasi Akademik