Antioksidan dan Radikal Bebas

2. Morfologi

Terna setahun ini tumbuh tegak atau bersandar pada tanaman lain, tinggi 0,5-2,5 m, bercabang banyak, berambut, dan berbau kuat. Batang bulat, menebal pada buku-bukunya, berambut kasar warnanya hijau keputihan. Daun majemuk menyirip, letak berseling, bentuknya bundar telur sampai memanjang, ujung runcing, pangkal membulat, helaian dau yang besar tepinya berlekuk, helaian yang lebih kecil tepinya bergerigi, panjang 10-40 cm, warnanya hijau muda. Bunga majemuk, berkumpul dalam rangkaian berupa tandan, bertangkai, mahkota berbentuk bintang, warnanya kuning. Buahnya buah buni, berdaging, kulitnya tipis licin mengilap, beragam dalam bentuk maupun ukurannya, warnanya kuning atau merah. Bijinya banyak, pipih, warnanya kuning kecokelatan Dalimartha, 2003.

3. Kandungan kimia

Buah tomat dikenal sebagai salah satu sumber utama likopen, sebesar 8,8- 42 μg gram buah tomat segar Rao dan Rao, 2007. Selain likopen, tomat juga mengandung -, -, -, -karoten, zeaxanthin, lutein, neurosporene , phytoene , dan phytofluene Nour dkk, 2012.

B. Antioksidan dan Radikal Bebas

Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari radikal bebas yang terbentuk sebagai hasil metabolisme oksidatif, yaitu hasil dari reaksi- reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam tubuh Rohmatussolihat, 2009. Secara umum sumber radikal bebas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Endogen Radikal bebas endogen dapat terbentuk melalui autoksidasi, oksidasi enzimatik, fagositosis dalam respirasi, transfor elektron di mitokondria dan oksidasi ion-ion ologam transisi Rohmatussolihat, 2009. 2. Eksogen. Radikal bebas eksogen berasal dari luar sistem tubuh, misalnya sinar UV. Di samping itu, radikal bebas eksogen dapat berasal dari aktifitas lingkungan Rohmatussolihat, 2009. Antioksidan memiliki fungsi untuk menghentikan atau memutuskan reaksi berantai dari radikal bebas yang terdapat di dalam tubuh, sehingga dapat menyelamatkan sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Antioksidan berperan dalam menetralkan radikal bebas dengan cara memberikan satu elektronnya kepada radikal bebas, sehingga menjadi non radikal Rohmatussolihat, 2009. Reactive Oxygen Species ROS adalah molekul kimia reaktif yang mengandung oksigen, seperti ion oksigen dan peroksida. ROS sendiri merupakan produk sampingan alami dari metabolisme normal oksigen. Pada tubuh orang sehat ROS dan antioksidan dalam keadaan seimbang. Namun, sinar ultra violet UV atau paparan panas dapat memicu peningkatan ROS Devasagayam dkk, 2004. Sinar UV terbagi menjadi 3 jenis, yaitu ultra violet A UVA, ultra violet B UVB, dan ultra violet C UVC. Sinar UVA mampu masuk ke dalam epidermis dan dermis dari kulit. Sinar UVA ini dapat menyebabkan proses oksidasi secara tidak langsung yang disebabkan oleh photosensitization . Setelah pemaparan UVA, ROS dapat terbentuk dan menyebabkan kerusakan pada sel. Svobodova dkk, 2006. Mekanisme pembentukan ROS oleh sinar UV dapat dilihat pada gambar 2. Gambar 2. Mekanisme pembentukan ROS Svobodova dkk, 2006 Kulit merupakan pelindung biologis yang kompleks. Kulit dapat mencegah masuknya hampir semua molekul, terutama yang bersifat hidrofilik. Sediaan antioksidan topikal sebaiknya dapat menembus lapisan epidermis, khususnya stratum korneum, untuk dapat bekerja sebagai antioksidan terhadap ROS. Mekanisme utama penetrasi senyawa melalui stratum korneum adalah secara transeluler dan paraseluler. Mekanisme transeluler dapat berupa difusi pasif. Mekanisme paraseluler dapat dilakukan dengan cara melewati celah antar sel korneosit ≤10 nm, sweat duct ±50µm, pilosebaceous units 5-70µm dan sebaceous gland 5-15µm Cevc dan Vierl, 2009.

C. Ekstraksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

2 9 111

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

0 4 112

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial

1 3 118

Efek span 80 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 150

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115