3.1.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala interval, yaitu skala yang mengurutkan
obyek berdasarkan suatu artibut, dengan jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau
sifat obyek Nazir, 2005:131. Sedangkan teknik pengukuran variabel yang digunakan adalah semantic differential yaitu skala yang tersusun
dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positif disebelah kanan, dan jawaban sangat negatif disebelah kiri atau sebaliknya
Sumarsono, 2004:25. Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel self
assessment system X dalam penelitian ini adalah: 1.
kesadaran wajib pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : mengerti pajak dan mengetahui manfaat pajak.
Pengukuran variabel kesadaran wajib pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari
6 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden
berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak yang ada masih kurang karena pemahaman tentang arti dan manfaat dari pajak juga masih rendah.
Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah pemahaman tentang arti dan manfaat
pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak yang ada sudah cukup baik.
2. kejujuran wajib pajak dan pengukurannya didasarkan pada
indikator : a
Keterbukaan wajib pajak dalam pencatatan untuk melaporkan penghasilan yang diperoleh
b Kebenaran dan kelengkapan dalam pengisian SPT masa
maupun SPT tahunan Pengukuran variabel kejujuran wajib pajak menggunakan
instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 4 item pertanyaan.
Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa kejujuran wajib pajak yang ada masih kurang karena
tingkat keterbukaan dan kebenaran dalam pengisian SPT masih rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti
responden masih ragu-ragu apakah tingkat keterbukaan dan kebenarandalam pengisian SPT masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika
responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat kejujuran wajib pajak yang ada sudah cukup baik karena
tingkat keterbukaan dan kebenaran dalam pengisian SPT sudah cukup baik. 3.
Hasrat Membayar Pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk
membayar pajak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pengukuran variabel hasrat membayar pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 4 item
pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden
berpendapat bahwa keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak yang ada masih kurang karena kurangnya pengetahuan tentang pajak.
Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah keinginan diri sendiri dari wajib pajak
untuk membayar pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden
berpendapat bahwa keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak yang ada sudah cukup baik karena pengetahuan tentang pajak sudah
cukup baik. 4.
Kedisiplinan Wajib Pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak.
Pengukuran variabel kedisiplinan wajib pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri
dari 6 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden
berpendapat bahwa kedisiplinan wajib pajak yang ada masih kurang karena tingkat ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak masih rendah.
Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah ketaatan wajib pajak dalam membayar
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat
bahwa kedisiplinan yang ada sudah cukup baik karena ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak sudah cukup baik.
Variabel penghindaran pajak Y, pengukurannya didasarkan pada indikator: kebenaran dalam menghitung jumlah pajak yang terutang.
Pengukuran variabel penghindaran membayar pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 5 item
pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden
berpendapat bahwa penghindaran pajak yang terjadi rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-
ragu apakah penghindaran pajak yang terjadi rendah atau tinggi. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden
berpendapat bahwa penghindaran pajak yang terjadi sangat tinggi.
3.2. Teknik Penentuan Sampel