Variabel bebas X Analisis Regresi Linier Sederhana

39 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

3.1.1. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan pendefinisian konsep-konsep penelitian menjadi variabel-variabel penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan batasan dan menghindari perbedaan persepsi terhadap makna variabel penelitian. Menurut Nazir 2005:126 definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau kontrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak atau variabel tersebut. Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini :

a. Variabel bebas X

Self Assassment System adalah sistem pungutan pajak yang mana dalam penetapan jumlah pajak yang terutang adalah wewenang wajib pajak sendiri. Self assesment diukur dengan menggunakan indikator, sebagai berikut: 1 Kesadaran wajib Pajak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Suatu sikap sadar, mengetahui, mengerti, memahami, tentang arti, fungsi, manfaat, tata cara serta kewajiban sebagai wajib pajak yang dimiliki oleh diri wajib pajak, sesuai dengan perundangan perpajakan yang berlaku. 2 Kejujuran Wajib Pajak Suatu sikap ketulusan hati yang dimiliki oleh wajib pajak untuk jujur dan terbuka dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. 3 Hasrat Membayar pajak Keinginan kuat dari dalam diri masyarakat sebagai wajib pajak untuk melakukan kewajiban perpajakannya yaitu membayar pajak. 4 Kedisiplinan Wajib Pajak Sikap patuh, taat yang dimiliki oleh wajib pajak dalam melakukan kewajibannya dalam hal perpajaka, tanpa diperingatkan terlebih dahulu sesuai dengan peraturan perpajakan yang telah ditetapkan. Pengendalian pajak juga disebut tax planning, yaitu proses pengendalian tindakan agar terhindar dari konsekuensi pengenaan pajak dikehendaki Zain,2005:49

b. Variabel terikat

Variabel terkait yang digunakan dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak Y. yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak untuk menghindarkan diri dari pembayaran pajak dengan tujuan agar tidak terkena pajak atau meminimalkan jumlah pajak yang tidak dikehendaki Zain, 2005:49. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel dalam penelitian ini adalah skala interval, yaitu skala yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu artibut, dengan jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau sifat obyek Nazir, 2005:131. Sedangkan teknik pengukuran variabel yang digunakan adalah semantic differential yaitu skala yang tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positif disebelah kanan, dan jawaban sangat negatif disebelah kiri atau sebaliknya Sumarsono, 2004:25. Indikator yang digunakan dalam pengukuran variabel self assessment system X dalam penelitian ini adalah: 1. kesadaran wajib pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : mengerti pajak dan mengetahui manfaat pajak. Pengukuran variabel kesadaran wajib pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak yang ada masih kurang karena pemahaman tentang arti dan manfaat dari pajak juga masih rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah pemahaman tentang arti dan manfaat pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat bahwa kesadaran wajib pajak yang ada sudah cukup baik. 2. kejujuran wajib pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : a Keterbukaan wajib pajak dalam pencatatan untuk melaporkan penghasilan yang diperoleh b Kebenaran dan kelengkapan dalam pengisian SPT masa maupun SPT tahunan Pengukuran variabel kejujuran wajib pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa kejujuran wajib pajak yang ada masih kurang karena tingkat keterbukaan dan kebenaran dalam pengisian SPT masih rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah tingkat keterbukaan dan kebenarandalam pengisian SPT masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat kejujuran wajib pajak yang ada sudah cukup baik karena tingkat keterbukaan dan kebenaran dalam pengisian SPT sudah cukup baik. 3. Hasrat Membayar Pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pengukuran variabel hasrat membayar pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 4 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak yang ada masih kurang karena kurangnya pengetahuan tentang pajak. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat bahwa keinginan diri sendiri dari wajib pajak untuk membayar pajak yang ada sudah cukup baik karena pengetahuan tentang pajak sudah cukup baik. 4. Kedisiplinan Wajib Pajak dan pengukurannya didasarkan pada indikator : ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak. Pengukuran variabel kedisiplinan wajib pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 6 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa kedisiplinan wajib pajak yang ada masih kurang karena tingkat ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak masih rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu-ragu apakah ketaatan wajib pajak dalam membayar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pajak masih rendah atau sudah cukup baik. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat bahwa kedisiplinan yang ada sudah cukup baik karena ketaatan wajib pajak dalam membayar pajak sudah cukup baik. Variabel penghindaran pajak Y, pengukurannya didasarkan pada indikator: kebenaran dalam menghitung jumlah pajak yang terutang. Pengukuran variabel penghindaran membayar pajak menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Farida 2008 yang terdiri dari 5 item pertanyaan. Responden memberi jawaban skor 1 sampai 3 berarti responden berpendapat bahwa penghindaran pajak yang terjadi rendah. Sedangkan jika responden memberi jawaban dengan skor 4 berarti responden masih ragu- ragu apakah penghindaran pajak yang terjadi rendah atau tinggi. Kemudian jika responden memberi jawaban dengan skor 5, 6, dan 7 berarti responden berpendapat bahwa penghindaran pajak yang terjadi sangat tinggi.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

3.2.1. Obyek Penelitian dan Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi pedagang batu permata yang berada di Surabaya. Populasi adalah kumpulan seluruh elemen atau obyek yang diteliti. Berdasarkan populasi dalam penelitian ini adalah para pengusaha perorangan Batu Permata di Surabaya yang berjumlah 60 pengusaha perorangan periode pengamatan bulan Februari 2011. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.2.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi Nazir, 2003:271. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik penarikan sampel yang berdasarkan ciri-ciri atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel yang merupakan representative dari populasi. Serta menentukan kriteria-kriteria khusus yang menjadi sampel. Kriteria-kriteria khusus meliputi: 1. Terdaftar sebagai anggota Asosiasi 2. Pemilik toko tersebut berlokasi di Kayoon Surabaya 3. Toko masih aktif buka hingga saat ini Dibawah ini nama-nama toko yang berada di Kayoon Surabaya : 1. Adam Gems 2. Haris Gems 3. Kalimaya 4. Syifa 5. Syafira 6. AR-Rahman 7. Khudori 8. Barokah Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Lanjutan nama-nama toko yang berada di Kayoon Surabaya : 9. Anugrah 10. ArtShop 11. Humaidi 12. Salsabila 13. Kezia 14. Al Munawarah 15. Abdu Sholeh 16. Diamond 17. Faruq 18. Tanggul Permata 19. Fajar 20. Nur Hikmah 21. Rahmat 22. Zambrud 23. Hassan 24. Ghozali 25. Indah Permata Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

a. Data Primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh oleh peneliti dari wajib pajak orang pribadi yaitu dengan cara tanya jawab dengan pengusaha pengrajin batu permata di Surabaya. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua yaitu melalui kuisoner yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi pengrajin batu permata di Kayoon Surabaya.

3.3.2. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden dan pihak lain sehubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Kuesioner Pengumpulan data dengan memberikan daftar pernyataan kepada responden untuk kemudian diisi dengan lengkap dan dikembalikan dalam jangka waktu yang telah disepakati. Kuesioner dibagikan kepada pihak yang berkepentingan secara langsung berhubungan dengan masalah yang diteliti Wajib Pajak Orang Pribadi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4. Uji Kualitas Data

3.4.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana kuesioner mengukur yang diinginkan. Kuesioner dinyatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Valid atau tidaknya alat ukur atau kuesioner dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor total yang di peroleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan masing- masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan alat pengukuran tersebut mempunyai validitas Sugiyono, 2008 : 178.

3.4.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali,2005:41. Perhitungan keandalan butir dalam penelitian ini menggunakan fasilitas yang diberikan oleh SPSS untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α, yaitu suatu instrumen dapat dikatakan reliabel apabila memiliki koefisien keandalan atau nilai cronbach Alpha0,6. Ghozali, 2005:42. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah metode Kolmogorov Smirnov. Sumarsono, 2004:40, dengan ketentuan sebagai berikut Sumarsono,2004:43: a. Jika nilai signifikasi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka distribusi tidak normal b. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05, maka distribusi adalah normal

3.5. Teknik Analisis dan Uji hipotesis

3.5.1. Teknik Analisis

Sesuai dengan tujuan dan hipotesis yang diajukan yaitu untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh antara Kesadaran Wajib Pajak, Kejujuran wajib pajak, Hasrat membayar pajak, kedisiplinan wajib pajak terhadap Kecenderungan penghindaran pajak, maka teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Adapun model regresi linear sederhana untuk kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut: Y = a + bX Keterangan : Y = Penghindaran Pajak a = Konstanta Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Lanjutan keterangan : b = Koefisien Regresi X = Self Assessment System

3.5.2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis adalah metode statistic yang menggunakan data sampel dalam mengevaluasi suatu hipotesis mengenai parameter populasi. Adapun langkah-langkah pengujian sebagai berikut : a Merumuskan Hipotesis statistik: Ho : βi = 0, tidak terdapat pengaruh tingkat pemahaman Selft Assessment System terhadap kecenderungan penghindaran pajak penghasilan perseorangan H 1 : βi≠ 0, terdapat pengaruh tingkat pemahaman Selft Assessment System terhadap kecenderungan penghindaran pajak penghasilan perseorangan b Tingkat signifikansi 5 c Kriteria penolakan dan penerimaan Ho: Ho diterima jika signifikan 5 Ho ditolak jika signifikan ≤ 5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan analisis data tentang Pengaruh Penerapan Self Assessment System terhadap Kecenderungan Penghindaran Pajak Penghasilan. Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata Di Surabaya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan perusahaan dagang melakukan penghindaran pajak akan diuji dalam studi ini dan akan diukur dengan beberapa pertanyaan multi item questioner yang merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu Farida 2008. Disamping itu ada empat indikator variabel yang kemungkinan mempengaruhi variable penghindaran pajak yaitu indikator kesadaran wajib pajak, indikator kejujuran wajib pajak, indikator hasrat membayar pajak, dan indikator kedisiplinan wajib pajak yang diukur dengan beberapa pertanyaan. Analisis data terdiri dari pengumpulan data sebelum diolah, statistic deskriptif untuk masing- masing indikator variabel yang digunakan dan pengujian hipotesis penelitian menggunakan alat analisis regresi dengan software SPSS 16.0 , namun terlebih dahulu akan diuraikan sekilas tentang deskripsi objek penelitian yang diambil peneliti.

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Surabaya

Surabaya adalah ibukota provinsi Jawa Timur, Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya terkenal dengan sebutan kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara sura ikan hiu dan baya buaya dan akhirnya menjadi kota Surabaya. Di Surabaya merupakan pusat bisnis industri dan pedagangan salah satunya terletak di jalan Kayoon Surabaya. Kayoon adalah sebuah jalan ditengah kota Surabaya yang padat dengan usaha perdagangan. Di jalan Kayoon ini praktis tidak seperti jalan- jalan lainnya di Surabaya. Di jalan ini berkembang pesat menjadi pasar sentra industri perdagangan antara lain pedagang bunga dan salah satu obyek penelitian adalah pedagang batu permata atau batu akik. Awal tahun 2000-an beberapa pengrajin dan penjual batu permata membuka toko di Kayoon ternyata disambut baik oleh konsumen yang merasa lebih mudah untuk membeli atau mengkoleksi batu permata hingga akhirnya berkembang menjadi 30 toko pengrajin dan penjual batu permata.

4.1.2. Sekilas Lokasi industri pedagang di Kayoon

Kayoon terletak didaerah Surabaya Pusat dengan kelurahan Kaliasin, kecamatan Genteng. Berawal dari Lokasi arah utara jalan Kayoon terdapat Sebuah Mall Perbelanjaan yaitu Plaza Surabaya dan Monumen Kapal Selam. Kemudian di dalam area lokasi di jalan Kayoon sendiri tidak hanya terdapat usaha industri dan perdagangan.Di lokasi kayoon sendiri ini juga berdiri beberapa usaha perkantoran, pendidikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. antara lain yang paling dikenal adalah Dinas Menpora dan KPP Pajak Gubeng, Kantor Dinas Hak Asasi Manusia HAM, dan EF English First tempat kursus bahasa Inggris. Lokasi inidustri yang diteliti oleh peneliti terletak di Kayoon khususnya di usaha Pengrajin Batu Permata Surabaya.

4.1.3. Sekilas tentang Pajak

Pajak merupakan iuran kepada Negara atau sebuah iuran yang wajar, mengingat Negara dan mereka yang membayar iuran sesungguhnya saling membutuhkan. Iuran yang disetor kepada Negara itu digunakan untuk menjalankan berbagai kewajiban Negara seperti pelayanan publik, menjaga keamanan dan pertahanan serta menyelenggarakan pemerintahan yang baik.

4.1.4. Pajak Penghasilan

Pajak penghasilan merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh seseorang atau badan usaha dalam tahun pajak. Dalam terminologi pajak, seseorang atau badan usaha yang menerima atau memperoleh penghasilan dikenal sebagai subyek pajak. Subyek pajak dan wajib pajak penghasilan dapat dilihat pada keterangan di bawah ini. Subyek pajak penghasilan terdiri dari orang pribadi, badan usaha termasuk Badan Usaha Milik Pemerintahan secara umum disebut Badan, serta dibentuk Usaha Tetap BUT. Jenis subyek Pajak Penghasilan : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1 Orang pribadi a. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. b. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan yang menajalankan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. c. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia kurang dari 183 jam dalam jangka waktu 12 bulan yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menajalankan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan usaha melalui bentuk usaha tetap di Indonesia. d. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. 2 Badan  Badan yang didirikan atau dengan kedudukan seperti perseroan terbatas PT, perseroan komandoter CV, perseroan lainnya, badan usaha milik Negara BUMN, Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. atau badan usaha milik daerah BUMD dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi yang sejenis, lembaga dan bentuk badan lainnya.  Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia. 3 Bentuk usaha tetap BUT  Badan usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia kurang dari 183 seratus delapan puluh tiga hari dalam jangka waktu 12 dua belas bulan atau yang digunakan oleh badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia untuk menjalankan kegiatan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia. Seperti kantor cabang, kantor perwakilan, pabrik, gedung kantor dan orang atau badan usaha yang bertindak selaku agen yang tidak independent.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan hasil perolehan data dapat didistribusikan jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan usia responden hasil selengkapnya sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan, pendidikan dan usia No Uraian Kriteria Jumlah Prosentase 1 Laki-laki 25 100 Jenis kelamin Perempuan 0 0 Jumlah 25 100 2 SMA 12 48 D3 2 8 Pendidikan S1 11 44 Jumlah 25 100 3 20-30 th 3 12 Usia Responden 31-40 th 15 60 40th 7 28 Jumlah 25 100 Sumber : Kuesioner Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah sebanyak 25 responden atau sebesar 100 . Mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan akhir SMA Sekolah Menengah Umum dengan jumlah sebanyak 12 orang atau sebesar 48 yang kebanyakan diantara 25 responden tersebut adalah mereka yang berusia antara 31 hingga 40 tahun yakni dengan jumlah sebanyak 15 orang atau sebesar 60. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Self Assesment System X

Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel self assessment system X : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2. Rekapitulasi jawaban responden mengenai variabel Self Assessment System X Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Saya perlu mengikuti penyuluhan untuk mengetahui dan memahami hak dan kewajiban perpajakan 0 0 2 1 3 6 13 25 2 Saya merasa penting untuk mengetahui informasi tentang tata cara perpajakan 1 1 2 11 10 25 3 Informasi yang saya dapatkan bisa membuat saya sadar dan mengerti dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. 0 1 0 2 4 `13 5 25 4 Latar belakang pendidikan yang saya miliki baik formal maupun nonformal dapat mempengaruhi pengertian tentang pajak 1 2 2 9 10 25 5 Fasilitas umum yang saya nikmati merupakan realisasi pembelanjaan dari pajak yang disetorkan 0 1 1 2 3 15 3 25 6 Pajak yang disetorkandigunakan untuk mebiayai pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat 0 1 0 3 4 6 11 25 7 Saya mengisi SPT massa maupun tahuna sesuai dengan penghasilan yang saya peroleh 0 0 1 2 7 12 3 25 8 Saya sebagai wajib pajak telah mencatat semua transaksi usaha secara transparan 0 0 1 4 6 10 4 25 9 Saya mengisi SPT masa maupun SPT tahunan dengan lengkap dan jelas 0 1 2 1 3 11 7 25 10 Saya mengisi SPT masa maupun SPT tahunan dengan benar sesuai 0 1 0 2 3 14 5 25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ketentuan pajak yang berlaku 11 Membayar pajak merupakan kewajiban warga Negara 1 1 0 1 3 7 12 25 12 Kemudahan dalam membayar pajak mempengaruhi keinginan anda untuk membayar pajak 1 0 1 0 1 12 10 25 13 Saya membayar pajak atas keinginan diri sendiri 2 1 5 6 3 7 1 25 14 Kesesuaian keinginan wajib pajak dengan pemanfaatan uang pajak akan memotivasi masyarakat untuk membayar pajak 1 1 0 5 3 10 5 25 15 Saya membayar pajak sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh peraturan perpajakan 0 1 0 1 2 14 7 25 16 Saya telah membukukan mencatat penghasilan yang diperoleh 0 1 1 3 3 15 2 25 17 Saya melampirkan 0 1 0 0 5 13 6 25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sumber : Rekapitulasi Kuesioner Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 25 orang responden yaitu pemilik usaha toko batu permata di Kayoon yang masih aktifbuka sampai sekarang. Sebagian besar memberikan jawaban yang cukup bervariatif. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberi skor jawaban antara 1 hingga skor 7, dengan skor tertinggi berada pada skor “6” atau “setuju” yaitu sebesar 45,40 yang artinya sebagian besar responden berpendapat bahwa self assessment system yang ada sudah baik karena pemahaman tentang arti dan manfaat pajak baik.

4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Penghindaran Pajak Y

dokumen-dokumen pada SPT tahunan sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku 18 Biasanya penyampaian SPT tahunan saya serahkan 1 0 1 3 5 11 4 25 19 Biasanya pelaporan SPT masa, saya serahkan 1 2 6 14 2 25 20 Biasanya pembayaran angsuran pajak pasal 25, saya serahkan 0 1 1 1 2 17 3 25 Total Jawaban 9 12 17 42 70 227 123 500 Dalam prosentase 1,8 2,40 3,40 8,40 14,00 45,40 24,60 100 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Berikut adalah deskripsi jawaban responden mengenai variabel penghindaran pajak Y Tabel 4.3. Rekapitulasi jawaban responden mengenai variabel Penghindaran Pajak Y Skor Jawaban No Pertanyaan 1 2 3 4 5 6 7 Total 1 Meminimalkan jumlah pajak yang terutang merupakan perilaku penghindaran pajak 0 0 3 5 7 10 25 2 Wajib pajak cenderung untuk menghindar dari kewajiban perpajakan membayar atau melunasi, melaporkan pajak terutang 1 0 1 4 4 7 8 25 3 Wajib pajak menyelenggarakan pembukuan pencatatan ganda untuk meminimalkan pajak terutang yang harus dibayar 1 1 4 5 10 4 25 4 Tidak konsistennya penegak hokum perpajakan dapat mendorong munculnya penghindaran pajak dan kompromi yang dilakukan antara wajib pajak dan aparat 1 0 0 1 3 8 12 25 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5 Ketidakpuasan wajib pajak terhadap system pajak mendorong wajib pajak melakukan kecurangan pajak 1 1 3 3 4 13 25 Total Jawaban 3 1 3 15 20 36 47 125 Dalam prosentase 2,4 0,8 2,4 12 16 28,8 37,6 100 Sumber : Rekapitulasi Kuesioner Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa dari 25 orang responden yaitu pemilik toko batu permata di Kayoon yang masih aktifbuka sampai sekarang. Sebagian besar memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya responden yang memberi skor jawaban antara 3 hingga skor 7, dengan skor tertinggi berada pada skor “7” atau “sangat setuju” yaitu sebesar 37,6 yang artinya sebagian besar responden berpendapat bahwa penghindaran pajak yang terjadi sudah sangat tinggi.

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian

4.3.1. Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas, dan Normalitas

4.3.1.1.Pengujian Validitas Uji validitas yang digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dari kuisioner tersebut Sugiyono, 2008 : 178. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkolerasikan antara skor butir pertanyaan dengan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. skor total variabel Sugiyono, 2008 : 178. Adapun hasil pengujian validitas pada masing – masing variabel dapat dilihat pada tabel – tabel dibawah ini 4.4., 4.5., disajikan hasil uji validitas instrumen kuesioner pengukuran untuk masing-masing variabel indikator yaitu self assessment system X, dan penghindaran pajak Y berikut : Tabel 4.4. : Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Variabel Self Assessment System X Pertanyaan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan 1 0.583 0,30 Valid 2 0.478 0,30 Valid 3 0.557 0,30 Valid 4 0.505 0,30 Valid 5 0.363 0,30 Valid 6 0.439 0,30 Valid 7 0.453 0,30 Valid 8 0.623 0,30 Valid 9 0.401 0,30 Valid 10 0.458 0,30 Valid 11 0.743 0,30 Valid 12 0.657 0,30 Valid 13 0.498 0,30 Valid 14 0.450 0,30 Valid 15 0.372 0,30 Valid 16 0.424 0,30 Valid 17 0.626 0,30 Valid Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 18 0.485 0,30 Valid 19 0,0.585 0,30 Valid 20 0.465 0,30 Valid Sumber : Lampiran Tabel 4.5. : Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Variabel Penghindaran pajak Y Pertanyaan Corrected Item Total Correlation r-hitung r kritis Keterangan 1 0.722 0,30 Valid 2 0.550 0,30 Valid 3 0.792 0,30 Valid 4 0.621 0,30 Valid 5 0.799 0,30 Valid Sumber : Lampiran Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila pada variabel self assessment system dan penghindaran pajak mempunyai nilai Corrected Item Total Correlation r hitung yang lebih besar dari 0,30 sehingga semua item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Sugiyono, 2008 : 178.

4.3.1.2. Pengujian Reliabilitas

Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Meskipun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi instrumen dari peneliti terdahulu yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, peneliti juga melakukan pengujian kembali atas validitas dan reliabilitas instrumen pengukuran. Pertimbangan yang mendasari uji validitas dan reliabilitas adalah adanya perbedaan tempat, waktu, responden penelitian dari penelitian terdahulu. Uji reliabilitas instrumen pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Cronbach Alpha. Tabel 4.6. disajikan hasil uji reliabilitas instrumen pengukuran. Tabel 4.6. :Hasil Uji Reliabilitas Maing-masing Variabel Variabel Jumlah Item r-Alpha r-tabel Keterangan Self Assessment System X 20 0.889 0.60 Reliabel Penghindaran pajak Y 5 0.865 0.60 Reliabel Sumber : Lampiran Hasil uji reliabilitas instrumen pengukuran menunjukkan untuk variabel Self Assessment System X, dan Penghindaran pajak Y, memiliki reliabilitas yang baik dengan nilai Cronbach’s Alpha melebihi 0,60.Ghozali, 2006, dengan demikian semua variabel yang diteliti dikatakan reliabel.

4.3.1.3. Pengujian Normalitas

Pengujian Normalitas dilakukan pada saat melakukan uji regresi pengaruh Self Assessment System X, dan Penghindaran pajak Y, Hasil pengujian normalitas terlihat pada tabel 4.7., berikut disajikan tabel 4.7. : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.7. : Hasil uji Normalitas variabel Self Assessment System X terhadap variabel penghindaran pajak penghasilan Y One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Y N 25 25 Mean 5.6500 5.7520 Normal Parameters a Std. Deviation .73072 1.10797 Absolute .139 .201 Positive .107 .172 Most Extreme Differences Negative -.139 -.201 Kolmogorov-Smirnov Z .696 1.003 Asymp. Sig. 2-tailed .717 .266 Test distribution is Normal. Sumber : Lampiran Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov. Menurut Sumarsono, 2004:40-43, ukuran untuk menentukan Normalitas adalah : 1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya 0,05 maka distribusi adalah normal. Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas menjelaskan bahwa distribusi data pada variabel self assessment system X, penghindaran pajak Y adalah distribusi normal, karena tingkat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. signifikan dan Kolmogorov – Smirnov yang dihasilkan lebih besar dari 0,05 sig 5.

4.4. Analisis Regresi Linier Sederhana

Adapun hasil pengolahan menggunakan program SPSS analisis regresi linier sederhana dapat dilihat pada tabel 4.8. dibawah ini : Tabel 4.8.: Persamaan Regresi Model Koefisien Regresi Konstata 1,387 Self Assessment System X 0,773 Sumber : Lampiran Berdasarkan hasil pengujian regresi linier sederhana, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + bX Berdasarkan persamaan regresi diatas mempunyai arti bahwa : b0 = Konstanta = 1,387 Apabila variabel self assessment system X, adalah konstan atau sama dengan nol, maka penghindaran pajak Y adalah sebesar 1,387. b1= Koefisien regresi untuk X = 0,773 Menunjukkan besarnya nilai koefisien regresi untuk variable self assessment system X yaitu 0,773 dan mempunyai koefisien Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. regresi positif. Hal ini menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dengan variable terikat, yang artinya bahwa setiap kenaikan pada variable self assessment system X sebesar satu satuan akan dapat meningkatkan penghindaran pajak Y sebesar 0,773.

4.5. Uji Hipotesis dan Pembahasan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara).

0 0 101

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut).

0 0 107

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Industri Kecil di Wedoro).

1 3 110

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat).

3 16 117

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Penghasilan Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Barat)

0 0 24

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pedagang Batu Permata di Surabaya)

0 0 21

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Surabaya Rungkut)

0 0 23

PENGARUH PENERAPAN SELF ASSESSMENT SYSTEM TERHADAP KECENDERUNGAN PENGHINDARAN PAJAK PENGHASILAN (Studi Kasus Wajib Pajak Orang Pribadi Pada KPP Pratama Sidoarjo Utara)

0 0 20

ANALISIS PEMAHAMAN SELF ASSESSMENT SYSTEM PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

0 2 94