Deskripsi dan Karakteristik Varietas

24 terjadi karena tidak mau terus menerus bergantung pada BBM yang mahal dan menguras devisa negara. Selain tebu dan tanaman lain yang dapat diproses menjadi etanol sebagai pengganti BBM adapula jarak pagar Jatropha curcas L. yang dapat menghasilkan biodisel. Beberapa negara yang miskin sumber daya BBM seperti India, Tanzania dan Gambia telah lama mengembangkan jarak pagar sebagai pengganti Kerosin minyak tanah untuk kompor dan lampu. Potensi jarak pagar di Indonesia sebagai salah satu sumber energi alternatif pengganti BBM dari komoditas petanian biofuel saat ini bukan wacana lagi, karena pemerintah melalui Blue Print Pengelolaan Energi Nasional yang dikeluarkan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral ESDM menetapkan kebutuhan energi nasional akan dipenuhi dari sumber Energi Baru Terbarukan EBT sebesar 4,4 persen, dimana sebesar 1,3 persen berasal dari Biofuel setara dengan 4,7 juta kilo liter.

2.5 Deskripsi dan Karakteristik

Bijih jarak umumnya terdiri dari 75 persen daging buah germ dan 25 persen kulit. Dua pertiga dari berat biji tersebut mengandung minyak, karbohidrat, dan protein. Minyak yang dikandung biji jarak merupakan sumber minyak nabati yang mengandung asam lemak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 25 Tabel 2.3 Kompossi biji Jarak Komponen Komposisi [] Air 5,5 Minyak 48,6 Protein 17,9 Karbohidrat 13,0 Serat 12,5 Abu 2,5 Sumber: Kirk Othmer 1964

2.6 Varietas

Ada tiga varietas tanaman jarak yang penggolongannya didasarkan pada umur pembungaan dan pembuahan. Ketiga varietas itu adalah : 1. Varietas castor berumur genjah, yaitu TRC 15A dan TRC 37A 2. Varietas castor berumur tengahan, yaitu CWD 236, CWD 244, dan CWD 259 3. Varietas castor berumur dalam, yaitu IS I dan IS II Pemilihan varietas yang akan ditanam sangat tergantung pada kondisi lahan yang akan ditanami. Untuk lahan yang sudah dkelola secara intensif seperti halnya kebanyakan lahan di Jawa di Grobogan, lebih baik ditanam castor varietas berumur genjah atau tengahan. Hal ini disebabkan kedua varietas tersebut dapat cepat berbuah, sehingga dapat dilakukan pergiliran tanaman. Akan tetapi jika Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 26 lahannya tidak dikelola secara intensif, seperti lahan yang terdapat di luar Jawa, maka sebaiknya ditanaman varietas yang berumur dalam, yang dapat hidup bertahun – tahun tanpa perlu berulang kali melakukan penanaman. Varietas ini banyak ditemukan di NTB dan NTT. Tabel 2.4 Deskripsi varietas tumbuhan castor Sumber: ”Prospek Pasar dan Budidaya Jarak”, Penebar Swadaya, 1991. Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa lahan seluas 1 ha yang menghasilkan 1500 kg biji jarak kering, akan terangkut unsur N sebanyak 48 kg, P2O5 sebanyak 18 kg, dan K2o sebanyak 15 kg. Jumlah ini setara dengan 200 kg urea, 100mkg TPS dan 50 kg KC1. Oleh sebab itu harus dilakuakan pemupukan tanaman dengan dosis minimum sebanyak unsur hara yang terangkut, yang dapat diberikan bertahap 3 kali, dengan cara membuat lubang pupuk menggunakantugal di sebelah kiri dan kanan tanaman sejauh 5 – 10 cm dari batang, dengan Deskripsi Genjah Tengahan Dalam Umur panen 3,5 bulan 3-3,5 bulan 5-6 bulan Tinggi tanaman 3 meter 2-2,5 meter 4 meter Jumlah buahtandan 25-35 35-45 50-60 Jumlah bijihbuah 3 3 3 Bentuk dan warna Oval dan coklat Oval dan coklat Oval dan coklat biji muda tua berbintik hitamputih Mulai berbunga 2,5 bulan 2-2,5 bulan 4 bulan Hasil rata-rata 1,3 tonha 3 tonha 2,25 tonha Berat 100 bijih 35 gram 34 gram 80 gram Kadar minyak 46 34 49 Umur produksi 7 bulan 18 bulan 36 bulan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 kedalaman 7 cm. Para petani umumnya masih memberikan pupuk dalam dosis yang lebih rendah dari yang dianjurkan, dan diberikan bersamaan dengan pemupukan tanaman tumpang sari seperti kedelai, kacang hijau dan jagung. Namun dengan cara ini masih dapat dihasilkan 1 kg biji jarak kering setiap pohon diareal sawah tadah hujan. Semakin banyak percabangan pada tanaman jarak, maka semakin banyak pula biji yang dihasilkannya. Percabangan yang banyak dapat diperoleh dengan cra pemangkasan yang dilakukan waktu tanaman berumur 25 hari sebelum pemupukan yang kedua. Caranya adalah dengan memenggal pucuk tanaman setinggi 50 cm dari tanah, asalkan pada batangnya masih tersisa sedikitnya dua helaidaun. Pada batang yang dipenggal akan tumbuh cabang-cabang baru dan dipelihara maksimal lima cabang, maka akan muncul tandan buah pada setiap cabangnya. Kualitas dan kuantitas tandan buah juga ditentukan oleh faktor ksuburan tanah, karena tanah yang subur dapat menghasilkan tiga tandan buah. Penanaman jarak dapat dilakukan dengan memasukkan biji langsung atau dikenal dengan cara ditugal langsung, tidak memerlukan penyemaian terlebih dahulu, yaitu dengan membuat lubang untuk setiap pohonnya sebesar 40x40x40 cm dengan jarak antar pohon 1x2 m. Lubang tanam dibuat dengan tugal berupa kayu bulat berdiameter 3-4 cm yang ujung bawahnya diruncingkan. Lubang tanam dibuat sedalam kurang lebih 5 cm. Agar bibit dapat tumbuh dengan baik dan tumbuh bersamaan, maka sebelum ditanam biji harus direndam dalam air terlebih dahulu antara 12 hingga 24 jam. Untuk mencegah semut atau serangga tanah lain yang dapat merusak biji yang ditanam, sesudah direndam dalam air biji dapat dicelupkan ke dalam larutan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28 insektisida seperti Aldrin atau Azodrin dengan dosis 2 ccliter air. Setelah pencelupan dalam larutan insektisida, benih harus segera ditanam. Setiap lubang diisi dengan 2 atau 3 benih dengan maksud untuk menjaga kalu ada benih yang gagal berkecambah, namun jika benih tersebut ternyata berkecambah semua, mak harus dilakukan penjarangan. Jarak tanam jarak disesuaikan dengan jenis varietas jarak ditanam , karena jika umumnya lebih panjang, maka pohonnya akan lebih besar dan tinggi sehingga perlu jarak tanam yang lebih renggang. Sebagai contoh untuk jenis jarak Varietas berumur genjah, dengan sistem monokultur memerlukan jarak tanam 1x1 m dan 1x2,5 m untuk sistem tumpangsari. Sedangkan untuk jarak jenis varietas berumur tengahan, perlu jarak tanam 1,5x1,5 m untuk sistem monokulur dan 1,5x3 m untuk tumpangsari. Danuntuk tumpangsari. Benih yang akan ditanam bisa berasal dari hasil tanaman itu sendiri yang sudah diseleksi atau benih yang dibeli di tempat penjualan penelitian bibit tanaman. Kebutuhan beni tiap ha bervariasi tergantung pada ukuran benh, jarak tanam an sistem penanamannya. Untuk sistem monokultur perlu benih 4-5 kgha, sedangkan untuk sistem tumpangsari perlu benih 2-3 kgha. Setelah 7 hari penanaman maka benih mulai berkecambah, namun bila ada lubang tanam yang belum berkecambah harus dilakukan penyulaman, memindahkan benih dari lubang tanam yang tumbuhnya lebih dari satu ke lubang tanam yang tidak berkecambah benihnya, agar diperoleh tanaman yang seragam. Meskipun dalam setiap lubang tanam diisi beberapa benih namun yang dibiarkan tumbuh hanya satu saja, tanaman lainnya diseleksi dengan dicabut untuk disulam atau dibuang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 Cara penyeleksian seperti ini disebut cara penjarangan. Hal ini dapat dilakukan pada umur 2 mingg setelah penanaman. Pengganggu tanaman dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu ham adan penyakit. Hama merupakan kelompok pengganggu yang berupa serangga, sedangkan penyakit umumnya disebabkan oleh jasad renik yang berupa cendawan. Pada tanaman jarak, penyakit tidaklah mengganggu produksi biji jarak secara berarti, dan biasanya hanya terjadi pada musim hujan. Gangguan yang berat adalah hama, yang jika dibiarkan akan menjadi fatal akibatnya. Hama yang paling banyak dijumpai pada tanaman jarak adalah ulat pemakan daun, yang dapat menghabiskan daun jarak, sehingga tanaman tidak mampu berbunga. Sedangkan bagi tanaman yang sudah berbuah, mak buahnya tidak bisa terisi penuh dan kualitasnya tidak baik. Beberapa jenis hama yang paling banyak dijumpai adalah Prodenia litura, Heliothis sp, Helopelthis sp, dan Achea sp. Hama – ham tersebut dapat diberantas melalui cara penyemprotan dengan cairan insektisida, seperti Thiodan 0,2, Lebacyid dengan konsentrasi 3-4 ccliter, yang dapat dilakukan sewaktu – waktu bila diperlukan ataupun secara preventif dilakukan setiap 2 – 3 minggu. Namun penyakit yang paling sering terjadi adalah busuk pangkal batang, yang disebabkan oleh Phythophora, terutama dapat dijumpai pad tanah yang mempunyai dranaise kurang baik.

2.7 JAVA