Analisis Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak? MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok Ya uangku Bu, Aku kan nabung P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe. Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri. Tuturan G4 P: Le, piye? Wis ana kabar seka sekolahan durung? Nak, bagaimana? Sudah ada kabar dari sekolah belum? MT: Oh iya Pak, Puji Tuhan aku ketampa kok. Oh iya Pak, puji Tuhan aku diterima kok. P: Wah, selamet ya le, muga-muga lancar. Wah, selamat ya Nak, semoga lancar

4.2 Analisis Data

Di dalam subbab analisis data ini akan dibicarakan dua hal, yakni 1 wujud basa-basi dan 2 maksud basa-basi. Urutan pembahasan tersebut sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan. Metode analisis kontekstual ini dapat disejajarkan dengan metode analisis padan. Metode padan itu dapat dibedakan menjadi dua, yaitu metode padan yang sifatnya intralingual dan metode padan yang sifatnya ekstralingual cf. Mahsun, 2005 melalui Rahardi 2009: 36. Metode analisis data secara linguistik menggunakan metode padan intralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam beberapa bahasa yang berbeda Mahsun, 2005: 118. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar hubung banding yang bersifat lingual. Metode analisis data secara pragmatik menggunakan metode padan ekstralingual yaitu metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat ekstralingual, seperti hal-hal yang menyangkut makna, informasi, konteks tuturan, dan lain-lain. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar teknik hubung banding yang bersifat ekstralingual.

4.2.1 Salam

Basa-basi salam merupakan subkategori dari basa-basi berbahasaacknowledgement. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi. Wujud tuturan basa-basi berupa tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut. Tuturan A1 P: Selamat pagi, bapak mangkat sik ya Selamat pagi, bapak berangkat dulu ya MT: Ya pak, ati-ati Ya pak, hati-hati Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A1 menggunakan dua bahasa, yaitu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur merupakan seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri. Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memulai pembicaraan dengan berpamitan kepada mitra tutur. Makna pada tuturan A1: Penutur memberi salam dan berpamitan kepada mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan berpamitan untuk berangkat ke sekolah. Tuturan A2 P: Kula nuwun, kula pun mantuk Permisi, saya sudah pulang MT: Oh iyo le, leren sik Oh iya nak,istirahat dulu Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: Tuturan terjadi di ruang tamu pada siang hari, saat penutur pulang dari sekolahan. Penutur seorang guru SDN Jubelan 1, Kecamatan Sumowono, berusia 26 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah ibu dari penutur. Penutur bermaksud menyapa mitra tutur bahwa penutur sudah sampai rumah, yang ditandai dengan kata kula nuwun.Suasana ketika terjadi tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai dan kondusif. Makna pada tuturan A2: PAda saat pulang sekolah, penutur memberi salam kepada mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan memberitahukan bahwa penutur sudah pulang. Tuturan A3 P: Ibu, Bapak wis kondur ya Ibu, Bapak sudah pulang ya MT: Oh iya Pak Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan A3 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: Tuturan terjadi pada pagi hari di ruang tamu. Tuturan terjadi pada saat penutur pulang dari sekolah. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur. Tuturan terjadi di ruang tamu pada pagi hari. Penutur bermaksud menyapa istri ketika penutur sudah pulang dari sekolah dengan menyatakan Ibu, Bapak sudah pulang ya Makna pada tuturan A3: Pada siang hari saat pulang sekolah, penutur memberitahu mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan salam kepada mitra tutur dan memberitahukan bahwa penutur sudah pulang.

4.2.2 Terima kasih

Basa-basi terima kasih merupakan subkategori dari basa-basi berbahasaacknowledgment. Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi. Wujud tuturan basa-basi berupa transkrip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut. Tuturan B2 P: Bu, iki mau aku entuk oleh-oleh seko murid Bu, ini tadi aku dapat oleh-oleh dari murid MT: Yaampun, apik men. Mbok nggo aku wae Sar Yaampun, bagus sekali. Buat aku saja Sar P: Ya iki nggo Ibu, makane tak gowo mulih Ya ini buat Ibu, makanya aku bawa pulang MT: Woalah, iya to. Makasih lho Woalah, iyakah? Makasih lho Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu dari Penutur. Suasana ketika terjadi tuturan santa dan kondusif. Mitra tutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasihnya kepada penutur, yang ditandai dengan kata makasih lho Makna pada tuturan B2: Pada siang hari saat pulang sekolah, penutur memberikan oleh-oleh untuk mitra tutur. Informasi: Penutur memberikan memberikan oleh-oleh kepada mitra tutur yang didapat dari salah satu murid di sekolahannya. Tuturan B4 P: Nok, suwun lho Ibu wes didamelke teh. Nak, terima kasih lho Ibu sudah dibuatkan teh. MT: Tapi ora kelegen to Bu? Tapi tidak kemanisan kan Bu? Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B4 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur seorang guru SMP Negeri 1 Baran, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud untuk mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur yang ditandai dengan kata Nok, terima kasih lho Makna pada tuturan B2: Pada sore hari, penutur berterimakasih kepada mitra tutur. Informasi: Penutur berterimakasih kepada mitra tutur karena telah membuatkan teh. Tuturan B6 P: Tan, tulung jupukna teh-e bapak nang mburi kae Tan, tulung ambilkan teh bapak di belakang itu MT: Ya pak Ya pak

P: Suwun ya Nok Terima kasih ya Nak

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan B6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur seorang guru SDN Pagersari 02, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengekspresikan rasa terima kasih kepada mitra tutur. Makna pada tuturan B6: Pada malam hari, penutur berterimakasih kepada mitra tutur. Informasi: Penutur berterimakasih kepada mitra tutur karena telah mengambil teh.

4.2.3 MemintaMengundang

Basa-basi memintamengundang merupakan subkategori dari basa-basi berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi. Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut. Tuturan C2 P: Ayo Pak, wis jam pira iki, lek adus, jarene arep nang gereja? Ayo Pak, sudah jam berapa ini, lekas mandi katanya mau ke gereja? MT: Iya kosik sedilit neh. Iya, sebentar lagi Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya dengan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada siang hari. Penutur adalah seorang guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ayah penutur. Suasana tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengajak mitra tutur untuk pergi ke gereja. Makna pada tuturan B6: Pada siang hari, penutur mengingatkan mitra tutur. Informasi: Penutur mengingatkan mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja. Tuturan C5 P:Ayo Le, jarene arep tuku jajan? Ayo Nak, katanya mau beli jajan? MT:”Lari menghampiri penutur” Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C5 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMA Negeri 1 Ambarawa, berusia 52 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi dalam keadaan santai. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk pergi mencari jajan. Makna pada tuturan C5: Pada sore hari, penutur mengundang mitra tutur. Informasi: Penutur mengingatkan mitra tutur untuk segera bersiap ke gereja. Tuturan C6 P: “Ga, Alga… Wis awan iki, meh tangi jam pira?” Ga, Alga… Sudah siang ini, mau Bangun jam berapa?” MT: “Iya Pak, iki lagi ngelempit kemul”. Iya Pak, ini baru melipat selimut

P: “Ayo cepet, iki Senin lho, ana upacara” Ayo cepat-cepat, ini hari Senin lho, ada upacara

Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan C6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada pagi hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana 1 Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak perempuan penutur yang berusia 14 tahun. Suasana ketika tuturan tersebut terjadi agak tergesa-gesa. Penutur bermaksud mengundang mitra tutur untuk cepat bersiap-siap ke sekolah. Makna pada tuturan C6: Pada pagi hari, penutur mengundang mitra tutur. Informasi: Penutur mengundang mitra tutur agar segera bersiap ke sekolah, karena pada hari Senin di sekolah diadakan upacaa bendera.

4.2.4 Menerima

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori menerima. Subkategori fatis acknowledgment menerima terdapat 5 tuturan. Kode D digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori menerima. Beberapa tuturan tersebut adalah sebagai berikut. Tuturan D1 P: Bu, besok Minggu isa teko nikahan anake Pak Agus apa ora? Bu, besok Minggu bisa datang nikahan anak Pak Agus atau tidak? MT: Duh Pak, aku dinas awan sesuk Minggu. Duh Pak, saya dinas siang besok Minggu. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D1 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapinya menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan:tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Suasana tuturan yang sedang terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur mengungkapkan penolakan ajakkan penutur. Makna pada tuturan D1: Pada sore hari, mitra tutur menolak ajakan penutur. Informasi: Penutur mengajak mitra tutur untuk datang ke acara pernikahan rekan penutur, tetapi mitra tutur menolak dikarenakan mendapatkan dinas siang di tempat kerja. Tuturan D2 P: Sar, Sari… Ayo maem Sar, Sari… ayo makan MT: Ora Bu, ra maem aku, isih wareg. Tidak Bu, aku tidak makan, masih kenyang. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D2 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada malam hari. Penutur adalah ibu mitra tutur yang berusia 49 tahun. Mitra tutur adalah guru SD Bernadus Semarang Semarang., berusia 29 tahun, perempuan. Suasana tuturan yang terjadi ketika itu dalam situasi santai. Mitra tutur menolak ajakan penutur untuk makan malam, yang ditandai dengan kalimat Ora bu, ra maem aku, isih wareg. Makna pada tuturan D2: Pada malam hari, mitra tutur menolak ajakan penutur. Informasi: Penutur mengajak mitra tutur untuk makan malam, tetapi mitra tutur menolak ajakan penutur karena mitra tutur merasa masih kenyang. Tuturan D4 P: Ris, iki kok tv-ne ora isa urip yo? Mbok tulung iki. Ris, ini kok tv-nya tidak bisa hidup ya? Tolong ini. MT: Kae lho ana Bapak. Itu lho ada Bapak. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan D4 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Negeri 1 Ambarawa, berusia 48 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki perutur yang berusia 11 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menolak pernyataan penutur dengan tidak langsung dan melemparkannya kepada orang lain, ditandai dengan kalimat kae lho ana Bapak. Makna pada tuturan D4: Pada sore hari, mitra tutur menolak permintaan penutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur untuk menghidupkan televisi, tetapi mitra tutur menolak permintaan mitra tutur.

4.2.5 MemintaMengundang

Basa-basi memintamengundang merupakan subkategori dari basa-basi berbahasaacknowledgment.Subkategori ini dianalisis berdasarkan wujud basa-basi. Wujud tuturan basa-basi berupa transkip tuturan lisan basa-basi.Berikut ini adalah beberapa analisis tuturan yang termasuk dalam subkategori tersebut. Tuturan E1 P: Pak, Minggu ngeterke Aldo nang kolam renang ya karo Alga, aku Minggu dinas awan ki. Pak Minggu antar Aldo ke kolam renang ya dengan Alga, aku Minggu dinas siang. MT: Ya Bu, esuk wae to ben isa suwe le renang. Ya Bu, pagi saja ya, biar lama renangnya. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E1 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP Theresia Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah istri penutur yang berusia 37 tahun. Situasi tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima pernyataan penutur dengan ditandai kata Ya bu. Makna pada tuturan E1: Pada sore hari, penutur meminta tolong ke mitra tutur. Informasi: Penutur meminta tolong ke mitra tutur untuk mengantar anak-anaknya pergi berenang. Tuturan E3 P: Le, iki Ibu nggowo bakso, gelem apa ora? Nak, ini ibu bawa bakso, mau tidak? MT: Gelem Bu Mau Bu. P: Ya rene. Ya kesini. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E3 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang makan pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SMP N 1 Sumowono, berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur menerima tawaran dari penutur yang ditandai dengan kata mau bu. Makna pada tuturan E3: Pada sore hari, penutur memanggil mitra tutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur karena penutur membawa bakso. Tuturan E6 P: Le, sesuk prei ora nang ngendi- ngendi to? Nak, besok libur tidak pergi kemana-mana kan? MT: Ora kok Pak. Tidak kok Pak P: Tulung terke Bapak nang wisma ya, sesuk Bapak ono rekoleksi. Tolong antar Bapak ke wisma ya, besok bapak ada rekoleksi MT: Oh iya Pak Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan E6 menggunakan satu bahasa, yaitu menggunakan bahasa Jawa yang digunakan oleh penutur. Mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah seorang guru SDN Pagersari 02, Kecamatan Bergas, berusia 53 tahun, laki-laki. Mitra tutur adalah anak laki-laki penutur. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud meminta mitra tutur untuk mengantar ke wisma besok pagi dengan bertanya terlebih dahulu, kemudian mitra tutur menerima permintaan penutur dengan mengatakan Oh iya Pak. Makna pada tuturan E6: Pada sore hari, penutur memanggil mitra tutur. Informasi: Penutur memanggil mitra tutur, dan meminta untuk mengantarkan penutur ke acara rekoleksi.

4.2.6 Menyatakan maaf

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori meminta maaf. Subkategori fatis acknowledgment meminta maaf terdapat 7 tuturan. Kode F digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori meminta maaf. Beberapa tuturan tersebut adalah sebagai berikut. Tuturan F1 P: Pak, sorry lho mau lali ngentasi pemeyane, aku ora ngerti nek mau awan udan, klambine Bapak do teles kae. Pak, maaf lho tadi lupa angkat jemuran, aku tidak tahu kalau tadi siang hujan, bajunya Bapak basah semua itu. MT: Lah ya wes, diangin-anginke sik wae, ngko lak ya garing. Lah, ya sudah, diangin-anginkan dulu saja, nanti juga kering. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F1 menggunakan bahasa Jawa, tetapi penutur menggunakan satu kata bahasa Inggris yaitu “sorry”, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari, siang hari hujan. Penutur adalah istri mitra tutur yang berusia 37 tahun. Mitra tutur adalah guru SMP Theresiana Bandungan, berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur ditandai dengan kata sorry lho. Makna pada tuturan F1: Pada sore hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa mengangkat jemuran. Tuturan F2 P: Bu, sorry lho aku mau lali nggugah, lha aku ya keturon. Bu, maaf lho tadi aku lupa bangunin, soalnya aku juga ketiduran. MT: Rapapa, ngerti kok aku, aku ya wis tangi dhisik kok. Tidak apa-apa, tahu kok, aku juga sudah bangun duluan kok. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F2 menggunakan bahasa Jawa, tetapi penutur menggunakan satu kata bahasa Inggris yaitu “sorry”, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang, berusia 29 tahun, perempuan mitra tutur adalah ibu dari peutur yang berusia 49 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Penutur bermaksud menyatakan maaf kepada mitra tutur. Makna pada tuturan F1: Pada pagi hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa membangunkan mitra tutur. Tuturan F3 P: Bu, lha klambiku ndak wes dijipukke? Bu, apa bajuku sudah diambilkan? MT: Yaampun Pak, lali aku. Dingapurani Pak lali aku. Yaampun Pak, aku lupa, maaf Pak. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan F3 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada pagi hari. Mitra tutur adalah guru SD Kanisius Jimbaran, mitra tutur berusia 49 tahun, perempuan. Penutur adalah suami penutur yang berusia 57 tahun. Suasana tuturan pada saat itu dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud menyatakan maaf kepada penutur. Yang ditandai dengan permintaan maaf yang ditandai dengan kalimat dingapurani pak. Makna pada tuturan F3: Pada pagi hari, penutur meminta maaf kepada mitra tutur. Informasi: Penutur meminta maaf kepada mitra tutur karena lupa mengambil baju yang ada ditempat penjahit.

4.2.7 Mengucapkan selamat

Tuturan berikut ini merupakan tuturan yang termasuk dalam subkategori mengucapkan selamat. Subkategori fatis acknowledgment mengucapkan selamat terdapat 4 tuturan. Kode G digunakan untuk menunjuk tuturan basa-basi subkategori mengucapkan selamat. Beberapa tuturan tersebut adalah sebagai berikut. Tuturan G1 P: Pak, Aldo mau wes isa ngitung nang ngarep kelas lho… Pak, Aldo tadi sudah bisa berhitung di depan kelas lho… MT:Weh, apa iya? Selamet ya dek. Weh, apa iya? Selamat ya dek Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G1 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah anak laki-laki penutur yang berusia 5 tahun. Mitra tutur adalah seorang guru SMP Theresiana Bandungan yang berusia 48 tahun, laki-laki. Suasana saat tuturan terjadi dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat yo dek. Makna pada tuturan G1: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena mitra tutur sudah dapat belajar berhitung di depan kelas pada saat di sekolahan. Tuturan G2 P: Bu, lumayan lho aku wes isa ngelesi murid meneh. Bu, lumayan lho aku sudah bisa ngajar les murid lagi MT: Ya syukur Puji Tuhan, selamet ya Sar, muga-muga tambah lancar. Ya syukur Puji Tuhan, selamat ya Sar, semoga tambah lancar. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G2 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di ruang tengah pada sore hari. Penutur adalah guru SD Bernadus Semarang berusia 29 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah ibu penutur yang berusia 49 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Mitra tutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada penutur yang ditandai dengan kalimat selamat ya Sar. Makna pada tuturan G2: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena mitra tutur mendapatkan murid les. Tuturan G3 P: Lha kowe ki ngitung duite sapa Le? Kamu itu menghitung uangnya siapa Nak? MT: Ya duitku Bu, aku nyelengi kok Ya uangku Bu, Aku kan nabung P: Wah, pinter men, lumayan isa nggo jajan dhewe. Wah, pintar sekali, lumayan bisa buat jajan sendiri. Intralingual Bahasa yang digunakan pada tuturan G3 menggunakan bahasa Jawa, mitra tutur menanggapi menggunakan bahasa Jawa. Ekstralingual Konteks tuturan: tuturan terjadi di kamar mitra tutur pada sore hari. Penutur adalah guru SMPN 1 Sumowono berusia 34 tahun, perempuan. Mitra tutur adalah anak laki- laki penutur yang berusia 11 tahun. Suasana saat terjadi tuturan dalam keadaan santai. Penutur bermaksud memberikan ucapan selamat kepada mitra tutur dalam bentuk pujian. Makna pada tuturan G3: Pada sore hari, penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur. Informasi: Penutur mengucapkan selamat kepada mitra tutur karena sudah bias menyisihkan uang jajannya sendiri dengan cara menyanjungnya. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Wujud Basa-basi Berbahasa