Data dan Sumber Data Metode pengumpulan Data

3.2 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data penelitian ini adalah keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Hal itu dikarenakan di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah dirasa dapat mewakili tuturan basa-basi dari beberapa keluarga pendidik. Latar belakang budaya antarkeluarga pendidik yang berbeda-beda tersebut juga dapat menjadikan penelitian ini semakin baik. Dalam penelitian ini, data yang ditemukan oleh peneliti menggunakan bahasa Jawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh peneliti. Berdasarkan hal itu, peneliti akan melakukan suatu penelitian dengan judul Basa-basi dalam Berbahasa Antaranggota Keluarga Pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah.

3.3 Metode pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan tentang suatu variabel, gejala atau keadaan secara apa adanya. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan menguji hipotesis tertentu.Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus terhadap peristiwa tersebut. Penelitian deskriptif ini menjadi dasar untuk menguraikan basa-basi berbahasa karena peneliti akan menguraikan peritiwa tutur antaranggota keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan, Jawa Tengah. Dalam mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan metode simak dan metode cakap. Mahsun 2005:92 mengungkapkan, metode simak adalah cara yang digunakan untuk memperoleh data dengan menyimak penggunaan bahasa, dimana dalam penelitian ini peneliti menyimak keluarga pendidik dalam mengucapkan sebuah tuturan. Metode ini memiliki teknik dasar yang berwujud teknik sadap. Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode simak karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Artinya dalam upaya mendapatkan data, peneliti melakukannya dengan menyadap penggunaan bahasa keluarga pendidik di Desa Junggul, Bandungan yang menjadi informan. Dalam praktik teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap, catat, dan teknik rekam. Teknik simak libat cakap maksudnya si peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik sadap diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa teknik catat. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode cakap. Metode cakap ialah cara penyediaan data yang berupa percakapan antara peneliti dengan informan Mahsun, 2005:95. Metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing, karena percakapan yang diharapkan sebagai pelaksanaan metode tersebut hanya dimunculkan jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan untuk mengetahui maksud kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti.Teknik dasar tersebut dijabarkan dalam teknik lanjutan, yaitu teknik cakap lanjutan cakap semuka. Pada pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti langsung melakukan percakapan dengan penggunaan bahasa sebagai informan dengan bersumber pada pancingan yang sudah disiapkan berupa daftar tanya atau spontanitas, maksudnya pencingan dapat muncul ditengah-tengah percakapan. Dalam mengaplikasikan teknik ini, peneliti memberikan stimulus pada guru dan guru informan sesuai dengan konteks yang mendukung untuk memperoleh sebuah data tuturan basa-basi.Teknik ini dapat dilengkapi dengan pencatatan atau perekaman.

3.4 Metode Analisis Data