Faktor Penghambat Pengembangan Kreativitas.

lingkungannya. Dengan demikian, diharapkan semakin terlaksananya pembelajaran aktif maka akan menumbuhkan kecerdasan emosional peserta didik. Komponen kedua dalam pembelajaran aktif yang dapat mendorong peserta didik dalam memiliki kecerdasan emosional adalah dari sudut aktivitas otak. Konsep ini menjelaskan bahwa pembelajaran bukan hanya melibatkan aktivitas belahan otak sebelah kanan namun juga kiri. Dengan kata lain, faktor kesadaran dan ambang sadar hendaknya dikembangkan secara maksimal. Faktor emosi sangat tergantung pada penciptaan suasana yang menyenangkan dalam konteks kelas yang demokratis. Siswa hendaknya juga mampu mengendalikan emosi, dan dapat menikmati proses dalam pemerolehan hasil belajarnya. Dari penjelasan di atas, peneliti menduga bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat keterlaksanaan model pembelajaran aktif dengan kecerdasan emosional. 2. Hubungan Tingkat Keterlaksanaan Model Pembelajaran Aktif dengan Keterampilan Berfikir Kreatif Salah satu konsep pembelajaran aktif yang dapat digunakan untuk mengembangkan keterampilan berfikir kreatif adalah mengacu pada proses penemuan pemecahan masalah inquiry. Komponen menemukan merupakan kegiatan dengan pengamatan terhadap fenomena atau kejadian, dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan temuan yang diperoleh sendiri oleh peserta didik. Dalam suatu proses penemuan peserta didik diminta untuk mengamati suatu hal. Hal tersebut akan menimbulkan rasa keingintahuan peserta didik dan kemudian akan memunculkan suatu proses berfikir. Dalam mencari suatu pemecahan masalah, peserta didik diajak pada tahapan proses berfikir kreatif dengan mempersiapkan diri untuk memecahkan masalah dengan belajar berfikir, mencari jawaban, bertanya atau berdiskusi dengan orang lain. Dengan pembiasaan yang dilakukan oleh guru dengan mengajak peserta didik untuk dapat menemukan pemecahan masalah, maka peserta didik akan terbiasa menanggapi suatu masalah sebagai suatu tantangan yang harus dihadapi dan dapat meningkatkan keluwesan bagi peserta didik dalam berfikir. Dari penjelasan berdasarkan kajian teori dan uraian diatas maka peneliti menduga terdapat hubungan positif tingkat pembelajaran aktif dengan keterampilan berfikir kreatif siswa.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 KAYEN PATI

0 2 72

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa : survey pada siswa kelas XII IIS SMA di wilayah Kabupaten Bantul yang menerapkan kurikulum 2013.

0 0 165

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa kelas XII IIS di SMA N 1 Wates, SMA N 2 Wates, dan

0 2 219

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual pada materi akuntansi berdasarkan kurikulum 2013 dengan keterampilan berkomunikasi, integritas pribadi, dan minat belajar siswa: survei pada siswa Kelas XII IIS SMA Negeri di Kabupaten Bantul.

0 0 232

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 163

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan kecerdasan emosional dan keterampilan berpikir kreatif siswa

0 1 169

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi akuntansi dengan motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa

0 0 158

Hubungan tingkat keterlaksanaan pembelajaran aktif pada materi Akuntansi dengan keterampilan berpikir kreatif dan efikasi diri

0 4 189

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA N 1 WATES.

0 1 195

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN SISTEM MOVING CLASS DI SMA N 2 WATES KULON PROGO.

0 0 171