– Gambaran Umum BNPB and JICA2014 Petunjuk Teknis Penyus
6
1-3. Prinsip SOP
Persiapan
Persiapan adalah gabungan usaha antara semua orang yang berperan di dalamnya. SOP diharapkan bisa dilakukan secepat mungkin setelah tanda yang signifikan dari sebuah
bencana terlihat namun tetap membutuhkan waktu untuk dilaksanakan walaupun dalam situasi yan gawat sekalipun. Menimbang peranan dari SOP, dalam buku ini jelas terlihat
bahwa sangat direkomendasi untuk mempersiapkan SOP ketika gejala bencana terlihat. Untuk suatu kondisi tanpa perkiraan bencana, SOP bisa dijadikan sebagai contoh dengan
menggunakan data bencana sebelumnya atau hasil yang terlihat dari Peta Ancaman sebagai sebuah perkiraan bencana.
Hal ini juga dimaksudkan bahwa SOP bisa dibuat berdasarkan skenario untuk setiap ancamanbencana.
KomandoPerintah
Selama kondisi darurat bencana di tingkat kota, semua komando berada di tangan kepala BPBD. Untuk Komando Operasional, Komando berada di tangan Komandan Insiden yang
bertugas sebagai Komandan Bersama terpadu yang ditunjuk langsung oleh kepala BPBD berdasarkan tugas utama, fungsi dan juga kompetensi.
Untuk komando taktis , komando berada di tangan kepala divisi, kepala bagianseksi, kepala Relasi dan Informasi Publik, Kepala perwakilan badan atau institusi, kepala keselamatan
dan keamanan dan sekretaris.
Pos Komando
Pos komando operasional darurat bencana bertempat di Pusdalops Pusat Kontrol Operasional yang juga mempunyai fungsi sebagai “Pusat Krisis” yang berada di bawah
pengawasan BPBD KabupatenKota bisa juga berlokasi di kantor lama maupun baru dari walikota.
Pos Komando lapangan akan ditentukan kemudian berdasarkan kebutuhan selama situasi gawat darurat. Alokasi jumlah personel yang dibutuhkan di Pusat Krisis sebelum, selama
dan setelah bencana akan diatur berdasarkan situasi yang ada.
Kendali
Selama kondisi darurat bencana di tingkat kabupatenkota, kendali operasi umum berada di bawah pengawasan kepala BPBD.
Kendali Operasional dalam situasi darurat bencana di tingkat kabupatenkota di pegang oleh Komandan Insiden and kendali operasional teknis yang bertugas di pos komando.
Komunikasi
1 Melalui Radio, menggunakan jaringan radio masyarakat ORARIRAPI 2 Melalui telepon, nomor khusus Pos darurat bencanadamkar di lokasi tsb
7
Hubungan antara Rencana Kontinjensi dan Rencana Operasional
Rencana kontinjensi disiapkan terlebih dahulu sebelum ada bencana, sehingga rencana ini disiapkan untuk dilaksanakan dengan kekurangan sumberdaya berdasarkan skenario serta
tugas tanggungjawab asli. Di lain sisi, SOP dikompilasi pada saat bencana benar-benar terjadi atau pada masa pra-bencana, sehingga SOP seharusnya disusun sesuai dengan
kondisi nyataaktual Gambar 1-1, Tabel 1-1.
SOP bisa dikatakan disusun dengan menyesuaikan jenis aktifitas dan sumber daya yang ada dalam rencana darurat, berdasarkan kebutuhan aktual yang terlihat dari bencana yang
telah terjadi.
Gambar 1-1 Fungsi Rencana Kontinjensi dan SOP Tabel 1-1 Hubungan antara Rencana Kontinjensi dan SOP
Rencana Kontinjensi untuk Gunung Api
SOP untuk Pos Komando untuk Gunung Api
Isi Utama Fitur
Isi Utama Fitur
Ulasan Profil Daerah
Umum Target Bencana
Deskripsi skenario target bencana dengan kajian bahaya
Skenario Erupsi Deskripsi skenario target bencana dengan kajian
bahaya Struktur
Organisasi dan Komando
Menunjukkan struktur organisasi pos komando
Kebijakan dan Strategi
Arahan unutk melaksanakan kegiatan
tanggap darurat Tugas
Tanggungjawab Penetapan tugas untuk masing-
masing organisasi di tingkat divisi.
Perencanaan Sektoral
Penetapan peran masing- masing organisasi dan
perkiraan kebutuhan pada tahap kontinjensi, akan
tetapi tidak jelas untuk tingkat divisi.
Prosedur Kerja Penetapan standar prosedur
operasionalisasi sektor untuk tanggap bencana
: Bagian Inti
8
1-4. Isi SOP
Isi dari SOP meliputi konteks di bawah ini: 1 Umum: Latar belakang, Tujuan dan Prinsip SOP
1 Latar Belakang •
Kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografik. •
Sejarah bencana di daerah •
Kebutuhan SOP 2 Tujuan
• Implementasi Respon komando darurat bencana
• Melaksanakan Respon situasi darurat bencana
• Menghindari pengulangan komando
• Penggunaan pada bencana yang spesifik
3 Penggunaan SOP •
Mengacu pada semua elemen berdasarkan peraturan •
Jika terdapat perubahan ketentuan dalam SOP, maka revisi bisa dilakukan 2 Target Jenis Bencana dan Estimasi Kerusakan
1 Analisa Ancaman Mengindikasikan perkiraan dampak ancaman.
2 Skenario Pengembangan Mengindentifikasi masyarakat atau lokasi mana yang rawan terhadap
bencana dengan perkiraan dampak.
3 Struktur organisasi Mendirikan pos komando dengan struktur organisasi.
4 Tugas dan tanggungjawab Mengindikasikan tugas dan tanggungjawab di tiap bagian seksi terkait pos
komando. 5 Prosedur kerja
Mengindikasikan prosedur kegiatan-kegiatan di tiap bagian seksi terkait pos komando.
1-5. Proses Perumusan
SOP dibuat berdasarkan beberapa persiapan dan tahapan pelaksanaan
1-5-1. Situasi dimana Rencana Kontinjensi belum dirumuskan
Dalam hal ini rencana kontijensi belum dirumuskan. Pada dasarnya, hal ini seharusnya dirumuskan berdasarkan referensi yang terdapat dalam buku panduan Rencana Kontijensi
tahun 2011. Sebagai SOP, maka Sangat diperlukan agar hal-hal di bawah ini bisa diperlihatkan:
9 •
Pengembangan Skenario •
Penggambaran spesifik mengenai tugas dan tanggungjawab Dalam tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan meliputi hal-hal di bawah ini:
1 Ketetapan kabupatenkota atau provinsi 2 Data dari buku “KabupatenKota dalam pengambaran”
3 Data yang
terpercaya tentang
kesediaan sumber
daya dari
setiap sektorinstitusiorganisasi dan informasi dari berbagai sumberelemen.
Dalam analisa ancaman, penilaian dan seleksi target bencana, skenario pengembangan akan dilaksanakan dengan menimbang tentang efek dari bencana yang paling darurat atau
bencana yang menjadi prioritas. Ketersediaan sumber daya yang besar juga harus dipertimbangkan. Dalam formulasi mengenai tugas dan tanggung jawab, pada umumnya
sama dengan apa yang tertulis pada rencana kontijensi yang ada sebelumnya namun detail yang lebih sangat diperlukan.
Dalam formulasi prosedur kerja, aksi konkret sangat diperlukan. Pada akhirnya, pemetaan tentang pandangan yang jelas harus ditampilkan sebagai struktur dalam organisasi.
Untuk hal-hal yang telah disebutkan di atas, berbagai pertimbangan yang dibuat dalam seminar haruslah diketahui oleh setiap anggota dari setiap organiasi yang terlibat.
Tabel 1-2 Proses Perumusan
Langkah-langkah
Persiapan Pengumpulan
Materi dari
sumber identifikasi Pertimbangan pihak tertentu
Analisa Analisis Ancaman
Tinjauan awal oleh pihak tertentu dan lokakarya
Pengembangan Skenario
Skenario dampak bencana Tinjauan awal oleh pihak
tertentu dan lokakarya Rumusan
Tugas dan tanggung jawab Lokakarya
Prosedur kerja Lokakarya
Struktur organisasi Lokakarya
1-5-2. Situasi dimana Rencana Kontijensi telah dibuat
Dalam situasi ini rencana kontijensi telah dibuat, pada dasarnya hal ini bisa dirumuskan dengan menggunakan Rencana Kontijensi yang sudah ada sebelumnya. Sebagai sebuah
SOP maka hal-hal yang adan di bawah ini harus ditunjukkan:
• Skenario yang diperbaharui
• Gambaran spesifik mengenai tugas dan tanggung jawab
10 •
Penambahan dalam prosedur pengerjaan Dalam tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan meliputi hal-hal di bawah ini:
1 Data yang terpercaya mengenai ketersediaan sumber-sumber dari setiap sectorinstitusiorganisasi dan informasi dari berbagai sumberelemen.
2 Dalam pembaharuan data, skenario yang telah ada sebelumnya akan dijalankan dengan menggunakan data yang telah ada mengenai bencana yang menjadi
prioritas atau dianggap paling berbahaya. Ketersediaan sumber daya yang memadai juga harus dipertimbangkan.
3 Dalam perumusan tugas dan tanggung jawab, detai yang lebih spesifik tentang gambaran tugas dan tanggung jawab sangat dibutuhkan.
4 Dalam perumusan prosedur kerja sebuah langkah aksi nyata sangat dibutuhkan. 5 Terakhir, formasi diagram terkait perlu ditunjukkan sebagai Struktur Organisasi
Untuk hal-hal yang telah disebutkan diatas maka pertimbangan yang seharusnya diciptakan melalui seminar haruslah dibuat oleh para anggota dari organisasi.
Tabel 1-3 Proses Penyusunan
Langkah-langkah
Persiapan Pengumpulan Sumber
Identifikasi Materi Pertimbangan oleh pihak yang
bertanggungjawab
Pembaharuan Pembaharuan Skenario
Tinjauan awal oleh pihak tertentu dan lokakarya
Perumusan Tugas dan Tanggungjawab
Lokakarya Prosedur Kerja
Lokakarya Struktur Organisasi
Lokakarya
11