LATAR BELAKANG MASALAH PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Belakangan ini, banyak orang yang menginginkan tubuhnya terlihat lebih ramping, kurus dan proporsional. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh ramping atau sekedar terlihat lebih ramping. Menurut Franka 2010 tubuh terlihat lebih ramping tidak hanya bisa didapatkan lewat serangkaian diet dan olahraga, namun bisa juga dengan memilih pakaian yang tepat. Pakaian yang tepat dapat dipilih dari segi bentuk, warna dan motif. Beberapa artikel majalah dan tabloid berpendapat bahwa motif garis-garis pada pakaian dapat mempengaruhi tampilan ukuran tubuh pemakaianya. Femalekompas 2013 menyebutkan bahwa motif garis-garis vertikal tipis pada pakaian dapat menciptakan efek tubuh yang lebih panjang dan ramping. Safiera 2012 juga mengungkapkan hal serupa, yakni, “Motif garis-garis horizontal hanya akan membuat Anda terlihat lebih lebar. Untuk membuat tampilan yang lebih kurus, disarankan memakai motif dengan garis vertikal”. Masalah tampilan ukuran tubuh tidak hanya berlaku untuk seseorang yang berbadan subur, tetapi juga yang berbadan sangat kurus. Tubuh yang terlalu kurus dan jauh dari tampilan proporsional juga menjadi masalah bagi sebagian orang. Mengkonsumsi obat-obatan penambah nafsu makan dan meminum susu pembentuk badan merupakan langkah yang sering dilakukan untuk memperoleh tubuh proporsional. Namun, sama seperti orang yang ingin terlihat lebih kurus, Universitas Sumatera Utara penampilan terlihat lebih berisi juga membutuhkan pakaian yang sesuai. Motif pakaian yang cocok bagi orang yang sangat kurus adalah motif garis-garis horizontal sebab menurut femalekompas 2013 motif garis horizontal ke samping atau mendatar akan memberikan kesan semakin lebar. Hal serupa juga disebutkan dalam kawankumagz 2013, “Ketika memilih motif stripes, pilih yang garis vertikal and hindari garis horizontal . Karena garis vertikal yang memanjang akan membuat tubuh terlihat lebih panjang dan ramping. Sebaliknya, garis horizontal akan membuat tubuhmu terlihat makin lebar”. Pengaruh motif pakaian garis-garis vertikal ataupun horizontal tidak hanya berlaku pada pakaian wanita, tetapi juga pada pakaian pria. Beberapa artikel dalam situs online menyebutkan bahwa pengaruh garis-garis vertikal dan horizontal akan sama pada pria dan wanita. Menurut Kira 2014 garis horizontal sangat cocok untuk wanita bertubuh kurus. Garis ini akan memberikan efek lekuk pada tubuh. Sedangkan baju dengan garis vertikal akan membuat wanita terlihat lebih ramping, karena memberikan tampilan yang memanjang sehingga cocok untuk wanita bertubuh lebar. Huckelbury 2013 juga berpendapat sama, menurutnya garis-garis vertikal juga memberikan efek memanjangkan tubuh sehingga cocok untuk pria bertubuh pendek dan lebar. Sedangkan garis-garis horizontal cocok untuk pria bertubuh kurus dan tinggi. Berdasarkan artikel-artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal akan dipersepsikan lebih ramping dibanding orang berpakaian motif garis-garis horizontal. Namun, beberapa ilmuwan psikologi menemukan hasil yang berbeda terkait efek motif pakaian garis-garis vertikal dan horizontal pada ukuran objek. Beberapa penelitian psikologi Universitas Sumatera Utara menemukan bahwa objek seperti persegi, tabung, gaun wanita, dan manekin setengah badan manusia dengan motif garis-garis vertikal justru terlihat lebih lebar dibandingkan dengan motif garis-garis horizontal Thompson, 2008; Thompson Mikellidou, 2009, 2011. Tubuh terlihat lebih ramping dan tidak sesuai kenyataan merupakan salah satu bentuk penyimpangan persepsi terhadap ukuran. Penyimpangan persepsi terhadap ukuran disebut juga sebagai ilusi ukuran Shefner Levine, 1991. Ilusi ukuran bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti adanya penyimpangan atau distorsi objek karena penambahan fitur di objek ilusi yang membuatnya terlihat berbeda dengan objek semula yang tidak diberi penambahan fitur. Garis-garis vertikal dan horizontal pada pakaian adalah contoh fitur tambahan yang menimbulkan distorsi pada tampilan ukuran tubuh pemakainya sehingga individu yang melihat dapat mempersepsikan ukuran tubuh berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Selain fitur tambahan pada objek, ilusi juga dapat dipengaruhi pengetahuan awal individu yang tidak sesuai dengan kenyataan objek persepsi Gregory, 1997. Dalam hal ini, kenyataan objek persepsi adalah ukuran tubuh tidak berubah walaupun memakai pakaian bermotif garis-garis vertikal ataupun horizontal. Namun orang akan cenderung mempersepsikan tubuh yang memakai pakaian bermotif garis-garis vertikal lebih ramping sesuai dengan informasi yang tertulis di berbagai media sumber informasi yang mudah diakses masyarakat umum. Universitas Sumatera Utara Dibandingkan dengan hasil penelitian ilmiah, majalah, tabloid, dan situs online merupakan contoh media sumber informasi yang lebih mudah diakses oleh masyarakat umum. Ketika individu membaca artikel dalam media tersebut, informasi dari artikel tersebut akan tersimpan di ingatan dan menjadi pengetahuan bagi individu. Menurut Rahman Shomer 2008 pengetahuan merupakan faktor yang membentuk tahapan awal persepsi terhadap objek visual. Dengan kata lain, ketika melihat suatu objek, individu akan menggunakan pengetahuannya dalam menentukan sifat objek. Selain media diatas, informasi mengenai efek motif pakaian terhadap ukuran tubuh juga dapat diperoleh melalui pengalaman. Menurut Peterson 2006 pengalaman dapat mempengaruhi berbagai proses visual termasuk persepsi visual. Pengalaman ini bisa berupa interaksi dengan orang lain. Dari interaksi dengan orang lain, individu dapat memperoleh pengetahuan baru yang akan berperan dalam proses persepsi terhadap objek yang terkait pengetahuan tersebut. Peran pengetahuan awal dalam mempersepsikan ukuran tubuh dijelaskan dalam proses persepsi. Persepsi merupakan cara manusia menginterpretasi informasi yang dikumpulkan oleh indera. Sebelum mencapai pada tahap persepsi, inividu mengalami sensasi, yakni proses mendeteksi stimulus yang melibatkan kelima indera tersebut dalam lingkungan. Sensasi biasanya dipelajari dengan melihat keberfungsian organ-organ yang dilibatkan dalam sensasi. Setelah informasi mengenai stimulus ditangkap oleh indera, manusia menginterpretasi informasi tersebut Shefner dan Levine, 1991. Universitas Sumatera Utara Persepsi tidak dikontrol oleh stimulus saja, tetapi juga latar belakang pengetahuan mengenai stimulus dan proses logika Gregory, 1997. Proses ini menjelaskan mengapa banyak orang beranggapan bahwa pakaian bermotif garis- garis vertikal membuat tubuh tampak lebih ramping. Anggapan ini sesuai dengan informasi yang diperoleh masyarakat umum dari majalah, tabloid dan situs online bahwa pakaian bermotif garis-garis vertikal membuat tubuh lebih ramping dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal. Berdasarkan pengetahuan tersebut, mereka akan memandang orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal terlihat lebih ramping dibanding orang yang berpakaian motif garis-garis horizontal. Penelitian ini akan berusaha melihat pengaruh pengetahuan awal individu terhadap persepsi khususnya ketetapan ukuran tubuh manusia. Pengetahuan awal yang digunakan adalah prinsip ilusi. Prinsip ilusi yang mengatakan bahwa motif pakaian tidak merubah ukuran tubuh. Prinsip ilusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ilusi persegi Helmholtz. Ilusi persegi Helmholtz adalah ilusi yang terjadi ketika sebuah persegi diisi dengan garis-garis horizontal terlihat lebih tinggi dan sempit dibanding persegi yang diisi dengan garis-garis vertikal Helmholtz, 1867. Prinsip ilusi ini dipilih karena beberapa ilmuwan psikologi terdahulu telah melakukan penelitian terkait penggunaannya pada objek lain selain persegi. Mereka menemukan bahwa ilusi persegi Helmholtz juga berlaku pada benda-benda seperti tabung, gaun, dan manekin setengah badan manusia Thompson, 2008; Thompson Mikellidou, 2009, 2011. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa pengetahuan awal memiliki pengaruh terhadap persepsi khususnya, ketetapan ukuran tubuh manusia. Dengan kata lain, pengetahuan awal merupakan hal yang perlu dipertimbangkan agar individu dapat menghasilkan persepsi ukuran yang tepat walau diberi distorsi seperti penambahan fitur pada objek persepsi. Secara spesifik, individu dapat mempersepsikan lebar tubuh yang berpakaian motif garis- garis vertikal maupun horizontal dengan tepat setelah dibekali pengetahuan awal tentang prinsip ilusi persegi Helmholtz. Sebab dalam prinsip ini individu tidak hanya diberi informasi bahwa garis-garis vertikal memberi efek melebarkan, tetapi juga informasi yang mengatakan bahwa motif garis-garis vertikal ataupun horizontal pada pakaian tidak merubah ukuran objek.

B. PERUMUSAN MASALAH