Komponen-komponen Sikap 2 Pengertian Sikap

50 bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ingin ditanyakan. 4. Unobstrusive Measures Metode ini berakar dari suatu situasi dimana seseorang dapat mencatat aspek- aspek perilakunya sendiri atau yang berhubungan sikapnya dalam pertanyaan. 5. Pengukuran Involuntary Behaviour Pengukuran dapat dilakukan jika memang diinginkan atau dapat dilakukan oleh responden. Dalam banyak situasi, akurasi pengukuran sikap dipengaruhi oleh kerelaan responden. Pendekatan ini merupakan pendekatan observasi terhadap reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi tanpa disadari dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Penelitian ini mrnggunakan peskalaan model Likert summated ratings. Azwar.S 2007:139 mengemukakan bahwa prosedur peskalaan dengan metode ratings yang dijumlahkan didasari oleh dua asumsi yaitu: a. Setiap pernyataan sikap yang telah ditulis dapat disepakati sebagai pernyataan yang favourable atau yang tidak favourable, b. Jawaban yang diberikan individu yang mempunyai sikap positif harus diberi bobot atau nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan oleh responden yang mempunyai sikap negatif. Jawaban pernyataan positif dan negatif dalam skala likert dikategorikan dengan skala Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Pernyataan angket skala sikap siswa dalam penelitian ini berjumlah 40 pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif. 51

2. 3 Pengertian Keluarga

Keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan hubungan sosial. Keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan lainnya. Sedangkan dalam dimensi hubungan sosial keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh adanya saling berhubungan atau interaksi dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya walaupun di antara mereka tidak terdapat hubungan darah. Keluarga berdasarkan dimensi hubungan sosial ini dinamakan keluarga psikologis dan keluarga pedagogis. Keluarga menurut Shochib 2010:17: Secara psikologis keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling memyerahkan diri. Secara pedagogis keluarga adalah satu persekutuan hidup yang dijalin oleh kasih sayang antara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan pernikahan, yang bermaksud untuk saling menyempurnakan diri. Dalam usaha saling melengkapi dan saling menyempurnakan diri itu terkandung perealisasian dan fungsi peran sebagai orang tua. Ahmadi 2003:239 menyatakan keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang terdiri dari suami, isteri dan anak-anak yang belum dewasa. Sedangkan menurut Ali 2010 dalam Suparyanto 2011 mengatakan keluarga adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan, dan adopsi dalam satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Berdasarkan pernyataan di atas pada dasarnya keluarga merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari suami, istri dan anak-anak. Ketika sebuah keluarga terbentuk, maka hubungan darahpun terbentuk pula. Di dalamnya ada suami, istri