Konsep Dasar Perangkat Lunak Software

2.4. Konsep Dasar Perangkat Lunak Software

Perangkat keras Hardware tidak akan dapat berbuat apa-apa tanpa adanya perangkat lunak software. Teknologi yang canggih dari perangkat keras akan berfungsi bila instruksi-instruksi tertentu telah diberikan kepadanya. Instruksi-instruksi perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat lunak ditulis oleh manusia untuk mengaktifkan fungsi dari perangkat lunak komputer. Menurut Jogiyanto Hartono software dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu meliputi : 1 Software Sistem Operasi Operating System yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. 2 Software Bahasa Language Software yaitu program yang dibuat untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh komputer. 3 Software aplikasi Application Software yaitu, program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan aplikasi tertentu. Operating system berfungsi seperti mamnager dalam sebuah perusahaan yaitu bertanggung jawab, mengendalikan, dan mengkoordinasi semua operasi kegiatan dalam peerusahaan. Language software sebagai penterjemah antara program yang ditulis dengan bahasa awam sehari-hari menjadi bahasa mesin mechine language yang dimengerti oleh komputer. Application software merupakan program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan adlam aplikasi tertentu. Terdapat dua cara untuk memperoleh software aplikasi, yaitu dengan cara mengmbangkan program aplikasi ang dibuat oleh orang lain. Secara prinsip sebuah software dikatakan baik apabila dapat secara utuh dan sempurna memenuhi criteria spesifik dari organisasiperusahaan yang membutuhkannya. Hal ini sering diistilahkan sebagai terhadap “user requirement” kebutuhan pengguna software yang terlebih dahulu telah didefinisikan secara jelas dan detail. Kualitas software didefinisikan sebagai “konformasi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yan didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak yang dikembangkan secara professional”. Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan 3 hal penting, yaitu : 1. Kebutuhan perangkat lunak meupakan pondai yang mana meleluinya kualitas diukur. 2. Standar yang teah ditentukan menetapkan serangkaian kriteria pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak direkayasa. Jika criteria tersebut tidak diikuti, hamper pasti menimbulkan kualitas yang baik. 3. Terdapat serangkaian kebutuhan implisit yang sering tidak dicantumkan misal kebutuhan akan pemeliharaan yang baik. Bila perangkat lunak dapat berhasil menyesuaikan dengan kebutuhan eksplisitnya, tetapi gagal memenuhi kebutuhan implisitnya, maka kualitas perangkat lunak tersebut perlu diragukan. Pada masing-masing kasus, pengukuran harus terjadi, kita harus membandingkan perangkat lunak tersebut dokumen, program, data dengan berbagai fakta hingga sampai padaa indikasi mengenai kualitas.

2.5. Kepuasan Kerja