Kepuasan kerja menurut Handoko yaitu “Keadaan emosional yang
menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka.” Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini
dampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
Untuk mengetahui tentang pengertian kepuasan kerja ada beberapa pendapat sebagaimana hasil penelitian Herzberg Thoha, 2000:202, bahwa
faktor yang mendatangkan kepuasan adalah :
1. Prestasi, Sangat penting bahwa individu ditempatkan pada posisi bahwa mereka memenuhi syarat untuk nmenempati suatu posisi di perusahaan.
2. Pengakuan, Karyawan berharap diakui untuk waktu dan usaha mereka
untuk perusahaan.
3. Pekerjaan itu sendiri Work It self, Setiap pekerjaan memerlukan suatu
keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan seseorang bahwa keahliannya
dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
4. Tanggung jawab, Organisasi harus memberdayakan karyawannya untuk
membuat keputusan yang cepat serta memecahkan masalah secara tepat waktu. Perusahaan disarankan untuk memberikan tanggung jawab yang
lebih kepada karyawan mereka. Jika karyawan merasa bahwa mereka
mempunyai hak kepemilikan dalam pekerjaan mereka, mungkin mereka akan lebih termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
5. Kemajuan, jika karyawan merasa karir mereka dalam perusahaan tidak
maju, maka mereka akan mencari peluang yang lebih baik di tempat lain. maka dengan itu perusahaan disarankan untuk menghargai loyalitas dan
kinerja dengan kemajuan. Salah satu cara untuk membantu karyawan dalam kemajuan karir mereka adalahmendukung dan memberikan
kontribusi untuk pendidikan mereka, yang akan membuat mereka lebih berharga bagi organisasi.
Kepuasan kerja job satisfaction adalah tingkatan kenikmatan yang diterima seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Orang akan puas bila
dia menikmati pekerjaannya, dan kurang puas bila ia tidak menikmati pekerjaannya. Karyawan yang puas cenderung memiliki semangat kerja yang
tinggi, demikian pula sebaliknya. Eddy Soeryanto Soegoto 2009:231. Kepuasan pemakai terhadap suatu sistem informasi adalah bagaimana
cara pemakai memandang sistem informasi secara nyata, bukan pada kualitas sistem secara teknik Guimaraes, Staples, dan McKeen, 2003. Dalam literatur
penelitian maupun dalam praktek, kepuasan pengguna seringkali digunakan sebagai ukuran pengganti dari efektivitas sistem informasi Melone, 1990.
Hasil penelitian yang diperoleh DeLone dan McLean 1992, McKiney, 2002, Rai, 2002, McGill, 2003, Almutairi dan Subramanian 2005, serta
Livari 2005 menunjukkan bahwa kualitas sistem informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pemakainya. Semakin tinggi kualitas informasi
yang dihasilkan suatu sistem informasi, akan semakin meningkatkan kepuasan pemakai DeLone dan McLean, 1992. Pendapat ini didukung hasil penelitian
Kim dan McHaney 2000, McKiney, 2002, Rai et, 2002, McGill, 2003, Almutairi dan Subramanian 2005 serta Livari 2005. Jika pemakai sistem
informasi percaya bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi yang dihasilkan dari sistem yang digunakan adalah baik, mereka akan merasa puas
menggunakan sistem tersebut.
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian
Kualitas Software
- Correctness - Reliability
- Efficiency - Integrity
- Usability - Maintanability
Mc Call Imam Yuadi, 2006:1
Kepuasan Kerja
- Prestasi - Pengakuan
- Pekerjaan itu
sendiri - Tanggungjawab
- Kemajuan
Herzberg
Thoha, 2000:202
1.6.2. Hipotesis