✟ ✠
Perusahaan saat ini mempunyai tenaga kerja yang terdiri dari 126 karyawan tetap, 10 karyawan kontrak, dan 64 karyawan harian, total secara keseluruhan
perusahaan mempunyai jumlah karyawan sebanyak 200 orang. selain itu PT. santosa Agrindo unit Bekri juga mempunyai 140 tenaga kerja borongan yang
terkelompok dalam salah satu mitra perusahaan yaitu PT. Mitra Karya Kirana. PT. SA menerapkan sistem training. Karyawan yang masuk melalui manajemen
training MT harus melewati masa training selama kurang lebih 1 satu tahun. Sementara itu, karyawan yang masuk melalui seleksi secara langsung
membutuhkan waktu training selama 6 bulan sebelum menempati posisi tersebut. Pembayaran upah atau gaji diperusahaan diberikan setiap akhir bulan, tepat pada
tanggal 25.
✡ ☛
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1 Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap produksi sapi jantan dan produksi sapi betina adalah pakan discharge, pakan mix, vaksin, dan
tenaga kerja. Secara teknis sapi jantan dan sapi betina belum efisien karena hasil penjumlahan ∑ bi lebih dari 1 satu. Skala usaha produksi
sapi jantan dan sapi betina pada kondisi increasing return to scale. 2 Terdapat perbedaan secara nyata risiko produksi dan risiko harga daging
sapi jantan dan daging sapi betina, dimana risiko yang dihadapi perusahaan dalam produksi daging sapi jantan lebih besar
dibandingkan dengan produksi daging sapi betina, sedangkan risiko harga daging sapi betina lebih besar dibandingkan dengan risiko harga
daging sapi jantan. 3 Harga pokok penjualan pada daging sapi jantan didapat Rp.
13.268.010,23 per ekor dan sapi betina Rp. 11.847.909.68 per ekor, perbedaan harga pokok penjualan daging sapi karena karkas daging sapi
jantal lebih baik dibanding sapi betina. 4 Upaya yang dilakukan untuk menstabilkan daging sapi dalam Negeri
yaitu dengan stok nasional daging sapi cukup, tata niaga daging sapi lancar, dan operasi pasar daging sapi oleh Bulog.
☞ ✌ ✍
B. Saran
1 Efisiensi usaha penggemukan sapi potong di kabupaten Lampung Tengah di tempuh melalui upaya peningkatan penggunaan pakan dan tenaga kerja,
serta penggunaan vaksin berupa obat-obatan sesuai anjuran dan kebutuhan unit usaha penggemukkan sapi jantan dan Betina akan mulai efisien jika di
usahakan dalam jumlah besar. 2 Perlu dilakukan upaya stabilisasi harga melalui pengendalian jumlah impor
dan evaluasi terhadap kebijakan impor yang selama ini diberlakukan. 3 Dalam rangka pencapaian swasembada daging sapi tahun 2014-2019
diperlukan upaya pengembangan usaha penggemukan sapi potong yang diarahkan kepada daerah-daerah potensial yang memiliki keunggulan
komparatif . Upaya tersebut dapat dilakukan pemerintah melalui suplai pasokan bibit sapi unggul dan pakan ternak dengan harga yang terjangkau
oleh peternak.